(KEDIAMAN PRATAMA)
"dit, kamu tau rahel?"
"mama denger rahel itu satu sekolah sama kamu"
seketika sendok yang berada ditangan adit berhenti.
"oh cewe itu"
adit mengambil tasnya. dan mulai bangkit dari kursi makan.
"aku berangkat".
saat keluar dari rumah adit melihat rahel sedang mengambil bukunya yang berjatuhan ketanah.
"gue bantu!" sambil mengambil buku-bukunya.
setelah selasai, rahel pergi tanpa berkata apapun.
"(gue rasa cewe ini emang gak tau cara berterima kasih, setelah gue bantu dia malah pergi gitu aja)" ucapku kesal dengan rahel.
"kriingggg... kringgg" (suara bel masuk disekolah)
mendengar bunyi bel adit bergegas masuk kedalam kelas, sambil mencari kelas barunya ia menabrak seseorang yang bukan lain adalah..
"oii, lo gapunya mata?!" nada tinggi.
"duh, sorry gue gak... (melihat dari atas sampe bawah) lo? (kaget).
"apa nyokap lo gapernah ngajarin lo cara buat minta maaf?" ucap rahel menggerutu.
"lo!!, lo yang nabrak gue kenapa harus gue yang minta maaf, minggir!" ucap adit yang merasa kesal dengan rahel. aditpun pergi meninggalkan rahel dan masuk kekelas, tak disangka rahel juga masuk kekelas yang sama dengan adit. dia duduk dibarisan sebelahnya.
Selama pelajaran berlangsung, rahel tidak bicara sepatah kata pun, dia hanya fokus mengerjakan yang guru terangkan,
sampai bel istirahat pun berbunyi, seluruh siswa meninggalkan kelas kecuali rahel. dia masih fokus dengan bukunya dan tidak memperdulikan orang-orang yang mengajaknya istirahat.
"hai, lo adit kan? kenalin gue lia, gue yang duduk disebelah rahel"
"oh, ya" menjawabnya.
"gue liat lo kenal ya sama si rahel?" ucap lia
"ah, iya" (memalingkan wajah).
"rahel itu sebenernya anak yang baik, jadi jangan baper sama ucapanya ya" *tersenyum*
lia pun pergi sambil melambaikan tanganya.
"(maksudnya apasih?)" keluh adit dalam hati.
Saat memasuki kelas adit melihat rahel sedang berbicara dengan seorang laki-laki.
"adit! gua rian ketua kelas disini, kepsek nyuruh gue buat panggilin lo, lo harus keruang bp sekarang" kata rian.
"oh oke"
"ayo jalan, gue gamau buang waktu" ucap rahel sambil berjalan keluar kelas.
"kenapa lo ikut juga? bukanya cuma gue yang dipanggil?"
"jangan narsis! gue juga gamau ke ruang bp bareng lo!"
Sesampainya diruang guru rahel menarik tangan adit dan membuka pintu.
"ayo masuk"
"lepasin dulu peganganya!"
"oh, ah ya!" rahel masuk kedalam dan adit mengikutinya dari belakang.
Setelah dari ruang guru, tak lama bel pulang pun berbunyi.
"mau bareng?" tanya adit
"boleh"
"(gue kira dia bakal nolak)" batin adit.
(didalam mobil) hening....
"rahel"
"hm" (sambil menatap adit)
"lo punya temen? disekolah atau dirumah?" (menatap jendela).
"gak"
"kalo lia? lia itu siapa lo, dia temen lo kan?"
"bukan, dia fans yang ngaku ngaku temen gue"
"narsis banget." ucap adit meledek.
rahel tertawa kecil*
"(barusan dia ketawa?)" batin adit.
Sesampainya dirumah rahel "makasih tumpanganya" ucap rahel sambil melambaikan tanganya padaku.
(KEDIAMAN PRATAMA)
"huhuhuhu" tangisan adel dan sinta.
"Del, lo kenapa?!"