Chereads / GADIS DINGIN INI ADALAH JODOHKU! / Chapter 3 - KEHILANGAN

Chapter 3 - KEHILANGAN

"stopp!! denger gak?! gua bilang stooppp!!!"

"rasya!"

(plak) suara pukulan yang lantang dari rahel, semua orang terkejut dan menatap rahel.

"heell?!" ucap teguh rasya.

"kapan si lo ga cari masalah buat orang lain?! gue.. gue udah muak sama lo!" ucap rahel terisak" sambil berlari menjauh dari kerumunan. sampai akhirnya diapun terlepas dari keramaian itu.

"rahell!" teriakan rasya.

"bangs*t, ahhh sialll!" rahel berteriak sambil menangis, dia memukul tanganya dipohon tempat dia bersandar atas kesedihanya.

"rahel?"

"rahel?!"

"rahell!!!" ucap adit dengan keras.

"apaa?!" rahel mendongak, sambil mengusap semua air matanya.

"rahel, liat mata gue" adit mencondongkan badanya ke wajah rahel, semakin dekat dan dekat.

"hm?" rahel menatap adit dengan air mata yang masih mengalir.

"gue boleh tanya sesuatu ke lo?"

"apa?"

"kenapa lo semarah itu sama rasya? dan rasya itu sebenernya seseorang yang deket sama lo sebelumnya kan?"

"heh, ya"

"gue mau.." terpotong.

"rasya itu, dia sahabat gue waktu kecil, mungkin kalo bukan karna hari itu, dia masih jadi sahabat gue sekarang"

"hari itu? hari itu ke.."

kriinggg... kringg.. (bunyi bel)

rahel berdiri dan berjalan meninggalkan adit.

melihat rahel berjalan menjauh dan semakin jauh, entah kenapa hatiku sangat sakit. dan melihat sisinya yang seperti ini, membuatku semakin ingin memeluknya dengan erat dan tidak membiarkan seorangpun menyakitinya.

pelajaran selesai, bel pulang pun berbunyi, seperti biasa. rahel pulang duluan.

"ditttt!"

"ck woii! hehe" tawa lia.

"eh, kenapa?" tanya adit

"lo suka kan sama rahel? gue mau jawaban lo!"

"hahh, aa.. apaaan! hahaha mana mung.." lia menutup mulut adit dengan tanganya.

"lo mau tau ga kenapa rahel semarah itu sama rasya"

"ha-h? kenapa?"

"huh jujur, dulu rahel engga kaya gini! dia itu anak yang terkenal asik, dan akhirnya hari itu dateng, hari dimana mungkin semua kebahagiaan rahel direbut. dia kehilangan tammy, sahabat terbaiknya. dan dia selalu nyalahin dirinya sejak saat itu, waktu dipemakkan gue denger dia teriak 'kalo gue ga nerima rasya jadi pacar gue! tammy ga mungkin bunuh diri! kenapa?! kenapa lo ga pernah bilang ke gue kalo lo juga suka sama rasya! gue bakal kasih apapun buat dia selagi gue bisa! tuhan ga adil!' dan semenjak itu juga, dia mulai mutusin buat sendiri. dia ninggalin semua temenya, dia selalu takut buat berteman dan dia juga takut buat buka hatinya lagi, karna merasa dia pembawa sial"

"tapi kok lo masih bertemen sama dia?" tanya adit

"hehe dulu gue ini sebenernya musuhnya sikulkas, sampe dia nyelametin gue dari orang yang mau ngelecehin gue, dari situ gue mulai bertemen sama rahel!"

"dan gue saranin, kalo lo mau ngejar dia. lo harus berusaha bikin dia ngilangin semua masa lalu buruknya! karna gue percaya, gue gapernah salah mandang orang hehe XD!

"heh, apaan!" dari hari ini gue mutusin buat ngejar rahel.

ting.. tingg.. (bunyi bel rumah adit)

"ditt woi buka noh!"

"heh liat nih anak kesayangan mama, apa ga di didik sampe manggil nama kakaknya!"

"huh, lol!!"

ting.. tingg (bunyi bel makin keras).

"iya sebentarr!!" teriak adel.

"siapa?"

"oh, kak rahell!! XD"

"(rahel?)" ucap adit dalam hati.

"oh sampein ke bunda tari, makasih ya!"

"apaan tuh?" tanya adit sambil menatap kotak yang diberikan rahel.

"huh! cupcake dari bunda tari!".

"bunda? bunda siapa?"

"ih ibunya kak rahel!"

"kok manggilnya bunda? siapa yang ngizinin?"

"ck, kak rahel sendiri yang ngizinin!"

(malamnya dikediaman pratama)

"dit, tolong anterin kue buat rahel, untuk ucapan terima kasih mama buat cupcake nya!"

"(hah? kerumah rahel?)"

"ditt! mama nyuruh kamu soalnya adel lagi belajar! malah bengong!"

"oh, ah iya!"

(kediaman sanjaya)

adit memencet bel "permisi.. permis.."

"siapa?" rahel melihat dari atas sampe bawah.

"oh, lo. ngapain?"

"(suruh masuk ke, nih orang!) itu.. gue mau ngasih kue dari nyokap buat bunda lo"

"oh, ayo masuk dulu. bunda lagi keluar bentar lagi juga pulang"

"(beneran disuruh masuk kah? atau hayalan?)"

"oi! mau ga?"

"oh oke!"

(ruang tamu..)

"nih minum"

"oh makasih" meminum.

*rahel tersenyum sekilas*

"(hah, barusan dia senyum?!)"

"ehem, rahel"

"ha?"

"gue mau tanya boleh?"

"setiap kali ketemu lo pasti lo bilang kaya gini, lo lagi nyari tau tentang gue? lo ngejar gue kah?"

"heh, apaann!!" (memerah)

rahel mendekatkan wajahnya ke wajah adit, dan berbisik

"becanda".

adit mendorong rahel kesofanya dan berdiri, seluruh wajahnya memerah seperti persik.

"muka lo merah tuh!"

"gue pulang dulu!" adit membalikan badanya sambil melangkah pergi. rahel menarik tangan adit menahanya agar tidak pergi. adit melepaskan peganganya.

"apaan!"

"lo marah?"

"(siapa si yang ga marah kalo lo gituin! cewe ini tau ga sih sikapnya yang kaya gitu bisa bikin cowo jadi bergairah?!)"

"gak"

"kalo gamarah kenapa pergi, udah gitu kuenya dibawa lagi pula. ga ikhlas ya?"

"(shitt!) eh.. ahhh nih ambil!" adit berjalan menjauh kembali kerumahnya.

"haha, seru juga godain dia!" rahel tersenyum*

(kamar adit)

"ahh, kapan tidurnyaa!!!"

*ga bisa tidur karena masih memikirkan kejadian tadi*

hari Minggu pagi, taman perumahan.

adit sedang olahraga dan melihat rahel,

"kaya rahel!" diapun mendekatinya dan menemukan rahel yang sedang menangis memandangi foto dia dan tammy, adit duduk tepat disamping rahel dan melambaikan tanganya didepan wajah rahel.

"oi rahell!"

rahel hanya menengok tanpa berkata, dan memandangi foto itu lagi.

"hm, lupain aja, semua itu udah berlalu. dan itu semua adalah takdir"

"tau apa lo tentang kata 'berlalu'? semua yang lo laluin ga sama, seperti apa yang gue rasain sekarang. ibu gue meninggal saat ngelahirin gue, sahabat gue bunuh diri karna gue, dan sekarang apa lagi?"

"jadi tante tari itu?"

"ibu tiri gue"

"hahh ga masalah toh selama ini dia baik kaya ibu sendiri"

*rahel tersenyum* adit menggenggam tangan rahel

"kalo mau nangis nangis aja!"

"heh! siapa yang..."

"rahel..." suara lembut adit yang membuat mata rahel mengeluarkan air mata, dan tanpa disadari dia menangis sejadi-jadinya.

"rahel, lo adalah perempuan yang paling kuat yang pernah gue temuin! lo harus bisa lupain masa lalu dan ngerubah masa depan! lo gaperlu takut buat melangkah kedepan karna gue bakal selalu ada disamping lo saat lo jatuh. gue bakal jadi orang yang maju paling depan disaat lo disakitin, dan gue gabakal biarin satu tetes air mata lo jatuh lagi, itu janji gue dan lo harus inget itu!"

rahel terkejut dia memeluk adit dengan erat. dia mengeluarkan semua kesedihanya dimasa lampau. dan merasa bahwa tuhan memberikan obat penawar bagi luka lukanya sebagai sosok dari seorang aditya pratama!.

"(terima kasih tuhan)"

"(karna telah mengirim dia kedunia ini)"