Chereads / GADIS DINGIN INI ADALAH JODOHKU! / Chapter 2 - MASALAH BARU

Chapter 2 - MASALAH BARU

"kalian kenapa?" teriakan adit, sambil memegang pundak adiknya adelia.

"aa.. ayahh, ayah masuk rumah sakitt" ucap adel terisak isak.

"Apa!?"

"kenapa kalian masih disini?ayo kerumah sakit sekarang!"

setelah perjalanan singkat menuju rumah sakit, adit terkejut melihat rahel yang sedang duduk menunggu ayahnya didepan UGD.

"ka rahell huhuhu" ucap adel yang terjongkok didepan rahel.

"ayah lo baik baik aja ko, jangan khawatir!" ucap rahel sambil menuntun adelia untuk duduk disampingnya.

"kenapa lo ada disini?" tanya adit.

"dagang cangcimen."

"lawak?"

"ya jenguk lah!"

beberapa menit selang waktu, akhirnya dokter keluar untuk memberitahukan keadaan Pak Pratama.

"saya mencari keluarga pak pratama?"

"saya! sa.. saya istrinya"

"pak pratama kekurangan banyak darah, dan saat ini rumah sakit tidak memiliki persediaan. saya meminta untuk keluarga segera mencarikan pendonor darah O"

suasana hening, karna tidak ada yang menjawab.

"ck, saya O. ambil darah saya!" ucap rahel dengan nada tinggi.

seluruh keluarga pratama terkejut mendengar apa yang baru saja rahel ucapkan.

"ka..kak rahel terima kasih! terima kasih!" adelia terjatuh tunduk didepan kaki rahel. dengan sigap rahel membangunkan adel yang bersujud didepan kakinya itu.

"nak rahel, apa tidak mere.."

"gak ngerepotin bu, kalo ibu percaya saya cuma mau bantu"

setelah mendonorkan darah, seluruh keluarga pratama pulang kecuali rahel dan adit. adit menemani rahel yang masih tertidur diranjangnya.

"(buka mata) lo ga pulang?" ucap rahel

"lo ngusir gue? gue mau nemenin lo"

"hm".

(....) hening beberapa menit

"lo laper? gue suapin ya" ucap adit sambil menyuapi rahel makan.

"(ga disangka, kalo dia nurut manis juga)" batin adit.

"kenapa lo ngeliatin gue? terpesona?" rahel meledek.

"terpesona? haha tidur belom udah ngimpi"

"(menyubit pipi adit) ck, pipi lo merah tuh"

"(sial cewek ini)" sambil memegang pipinya adit bangun dari kursinya dan pindah ke sofa untuk menjauhi rahel.

"gue bercanda kali udahan dong blushingnya!"

"diem!" ucap adit dengan lantang.

malam pun berlalu. keesokan paginya, adit bangun dan melihat rahel tidak ada dikasurnya. dia kaget dan bangun dari sofanya untuk mencari rahel.

"suster!suster!" teriakan adit.

"ya, ada yang bisa saya bantu?"

"anu.. pasien yang ada dikamar ini kemana?"

"loh, pasien ini baru saja pulang dek"

"(sialan! rahell!!)" dalam hati.

07.39 di gerbang sekolah..

"yo rahel!" teriakan lia yang berlari dari arah belakang menghentikan jalan rahel.

"gimana bokapnya siadit?" tanya lia.

"udah mendingan" menjawab sambil berjalan.

mereka pun memasuki gerbang sekolah sambil mengobrol.

"rahellll!!!"

"rahell sanjayaa!!"

"(huft huft) woii!".

langkah rahel berhenti ketika mendengar namanya diteriakan.

"cih! siapa yang ngizinin lo neriakin nama lengkap gue!?" ucap rahel lantang.

"l- lo kenapa balik duluan hah?!" ucap adit sambil memalingkan wajahnya.

"sekolahlah" ucap rahel acuh, sambil berjalan meninggalkan lia dan adit.

"duh sabar ya dit! rahel emang hati batu, udah ayo ke kelas" ucap lia sambil menepuk nepuk pundak adit.

saat pelajaran berlangsung..

"hel, kalo gua bilang si adit suka sama lo. lo percaya ga?" lia.

"gak" ucap rahel tanpa menoleh sedikitpun.

"lo tuh ga peka banget si, keliatan banget kali dia dari tadi nyuri-nyuri pandang ke lo!"

"(menghela nafas) liana, perasaan dia ke gue itu hak dia. gue gabakal ikut campur, lagi pula gue gasuka sama dia".

"yaiyalah rahel gasuka sama dia, orang rahel sukanya sama gue. ya ga hel?" ucap glen.

"ngimpi lo" rahel menegaskan.

"gue ga heran kenapa sirahel ga suka sama cowok macem lo gini, iuh badboy" ucap lia sambil mengibas-ngibaskan tanganya.

"bilang aja lo jealous haha!" ledekan glen.

setelah waktu berlalu pelajaran pun selesai, dan waktu istirahat pun tiba.

"oke segitu saja yang bapak sampaikan hari ini. bapak pergi dulu"

....

"yo kakak rahel, mau makan bareng?" tanya dimas teman sebangku adit.

"bolehh!" teriak lia sambil menarik tangan rahel.

"oii" rahel memberontak, tapi dia tidak berhasil melepaskan genggaman lia.

sesampainya dikantinn..

"rame banget ada apaan si?" tanya dimas kepada junior.

"oh kak dimas, senior glen sama kak rasya berantem!"

"shit! brengsek dasar tukang cari masalah!" rahel kesal. dan berlari menuju tempat kejadian.