Chereads / Pemimpin Wanita / Chapter 3 - Terlahir Kembali 2

Chapter 3 - Terlahir Kembali 2

"Nona sulung"

Suara yang tidak asing lagi ditelinga nya. Selama beberapa hari suara inilah yang menemani keseharian Ye Mufeng.

"Berhenti berteriak. Kepalaku semakin sakit mendengar teriakkan mu".

"Hehehe maafkan Jiao nona. Jiao membawa makanan untuk nona agar nona semakin sehat".

Fen Jiao memandang tuannya yang sedang makan dengan tatapan binar seakan memandang dewa.

Beberapa hari yang lalu nonanya masih terbaring dipembaringan Setelah melakukan percobaan bunuh diri di pengadilan. Nonanya hampir membuat dia terkena serangan jantung. Betapa takutnya dia saat itu! Bagaimana saat tuan besar dan tuan muda pulang lalu bertanya keadaan putrinya! Apa yang harus dijawab pelayan kecil sepertinya.

"Kenapa kau melihatku seperti itu!. Ada yang salah dengan wajahku?".

"Nona cantik".

-_-

Fen Jiao terus memandang tuannya. Dia merasa ada yang aneh dengan nonanya. Tapi semakin dia mencari semakin dia tidak menemukan perbedaannya. 'Hahh! Entalah, apapun itu yang terpenting nonanya baik-baik saja'.

"nona mau Jiao ambilkan makanan kering?".

Hemm.

"Baiklah nona! Tunggu Jiao ya!". Sungguh pelayan yang ajaib. Dia tidak mengerti jalan pikiran Jiao. Dia kadang lucu kadang juga bodoh.

Ye Mufeng berbaring sambil mencerna kejadian baru-baru ini. Dia yang mati lalu kembali hidup dengan identitas orang lain. Apa apa ini?. Dan yang lebih mengesalkan lagi!! kenapa harus tubuh gadis tak berguna seperti Ye Mufeng. Sialan, sungguh dia ingin mengutuk dewa yang membuatnya dalam situasi ini.

Gu Mufeng benar-benar tak habis pikir! idiot mana yang mau bunuh diri cuma karna diputuskan pria! Dia membuang seluruh hidupnya hanya untuk mengejar si pangeran tolol. Setelah ditinggalkan dia malah melarikan diri! Ya cuma Ye Mufeng yang bisa lakukan itu. Dan lagi, sudah jelas itu jebakan! si idiot ini malah kehilangan kewarasannya. Penghargaan kebodohan sepanjang masa jatuh kepada 'Ye Mufeng'.

Dengan memikirkannya saja sudah melelahkan. Entalah, masalah apapun itu dia yang harus membereskan.

Tapi yang paling penting adalah bagaimana dia bisa berkultivasi. si Idiot mufeng ini malas sekali. Yang dia lakukan hanya mengejar-ngejar pangeran kodoknya itu! tanpa memikirkan masa depannya. Pada usia 13 tahun ini saja dia hanya tingkat qi-dua. Sungguh penghargaan yang hebat. Di tempatnya dulu saja bayi yang baru lahir sudah pada tingkat jendral bela diri. Bahkan bayi binatang spiritual saja lebih hebat darinya. Gu mufeng menduga si idiot Ye ini lahir dari membelah diri seperti Amuba.

Sudalah, tidak ada gunanya memikirkannya, samakin diingat malah membuat sakit kepalanya bertambah. Yang ada IQ-nya malah menurun.

'Nona'

Sebuah suara mendayu-dayu membangunkan Gu Mufeng dari lamunannya. Segera Gu Mufeng meningkatkan kewaspadaan akan sekitarnya.

"Siapa?"

'Nona...ini aku...'

"Aku siapa??"

'Sihitam yang manis'

-_-

'Nona..'

'Nona..'

'Nona...'

'Hallo?'

'Nona...'

'Nona mohon maafkan aku. Jangan mendiamiku seperti ini.'

'Nonaaa'

"Kalau kau hanya bercanda!. Jangan bicara padaku!"

'Iya maaf...'

'Nona sekarang tutup matamu dan ber-konsentrasilah'

"Kenapa aku harus menuruti mu?"

'Aku punya jawaban setiap pertanyaanmu, nona.'

'Nona cepatlah! Ada yang ingin kuberitahukan padamu!'

Gu mufeng masih bingung akan situasi ini malah semakin Bingung dengan kemunculan suara ajaib tak berbentuk dan tak kasat mata. Menilai dia memang membutuhkan jawaban setiap pertanyaannya. Pada akhirnya Gu Mufeng mengikuti instruksi suara gaib tersebut.

Mufeng mulai menutup matanya dan berkosentrasi. Terasa angin berhembus disekitarnya. Dia mulai merasa ringan dan saat dia membuka mata terlihat dalam kornea matanya sebuah samudra yang sangat luas dengan sebuah bangunan ditengah-tengah samudra itu.

'Sekarang nona berkosentrasi dan pindahkan sedikit Qi spiritual nona pada kaki nona. Lalu melangkah lah pada samudra itu.'

Bukan hal sulit memindahkan Qi spiritual pada kaki dan berjalan di atas samudra itu. Masalahnya akan memakan waktu yang lama untuk sampai pada bangunan itu dikarenakan tingkat kekuatannya sekarang. Miris sekali hidupnya sekarang, biasanya dia bisa langsung terbang tanpa menyentuhkan kakinya pada air. 'Sialan'.

Satu jam berlalu akhirnya dia sampai di depan pintu masuk. Saat kakinya melangkah mendekat, pintu tersebut tiba-tiba terbuka dan menghisap tubuhnya sampai masuk.

"NONA..". Suara melengking menyambut Gu Mufeng saat masuk. Gu Mufeng melihat pada seonggok makhluk yang ada didepannya.

"Kau yang bicara dari tadi?".

"Iya. Nona. Hehehh".

'seharusnya sudah kuduga dari tadi. Kenapa aku harus mendengarkan kata bocah sepertinya. Membuang-buang waktu saja' Gumaman Gu Mufeng saat melihat benda setinggi lututnya yang bisa berbicara.

"HEI..HEI NONA!!! SIAPA YANG KAU PANGGIL BOCAH!!".

"Berhenti berteriak! Kau pikir ini hutan!".

"Yah habisnya nona memanggil ku bocah. Dan asal nona tau umurku bahkan lebih tua dibandingkan dengan nona!".

"Terserah! Sekarang katakan padaku! apa yang harusnya aku tau?".

"Tentang situasi yang sedang nona hadapi sekarang!. Bagaimana nona bisa berada ditubuh rindu tertua dari keluarga Ye!".

"Kau tau tentang itu?. Ceritakan kalau begitu!. Tapi ngomong-ngomong kau ini sebenarnya siapa?. Dan bagaimana bisa kau terjebak ditempat seperti ini?".

"Aku adalah penjaga tempat ini. Namaku Xiao!. Dan tentang situasi nona saat ini! itu adalah aku yang telah memindahkan jiwa nona pada rindu tertua keluarga Ye atas arahan Kubik Hitam". Hidung Xiao mengembang, sudut bibirnya naik beberapa senti. Tampak ekspresi puas dan bangga pada wajahnya.

Jika mengingat kejadian itu, Xiao merasa dirinya sangatlah hebat!. Siapa didunia ini yang bisa ngukir prestasi sepertinya.

"Ohhh! jadi tempat ini adalah kotak sialan itu dan kau yang memindahkan jiwaku pada sibodoh ini??. wahh.. Kebetulan sekali! aku ingin memberikan pelajaran pada orang yang dengan seenaknya memindahkan jiwaku dan malah memilih tubuh yang tidak berguna sebagai wadah". Ekspresi bangga beberapa menit yang lalu langsung runtuh berubah menjadi ketakutan.

"Nnnona...ttunggu dulu!. Jangan marah!! Dengarkan aku dulu!!!. Saat itu situasinya sangat kritis. Pada saat aku terbangun dari tidur panjangku, jiwa nona telah tersebar dan hampir terurai. Karena terbatas waktu! akhirnya kami terpaksa memilih rindu tertua keluarga Ye ini yang waktunya sama dengan meninggalnya nona". Xiao cepat-cepat menjelaskan sebelum Gu Mufeng semakin mendekat.

Gu Mufeng terdiam mendengarnya. Ingatannya melayang pada hari dimana dia kehilangan segalanya dan mati secara mengenaskan.

Sungguh dia tidak akan mengampuni siapapun yang terlibat dan akan membalas setiap rasa sakitnya maupun orang-orangnya. "Tunggu dan lihat saja! aku akan membalas seribu kali lipat dari yang kalian lakukan".

Karena dia telah diberi kesempatan untuk hidup kembali. Maka Go Mufeng tidak akan menyia-nyiakannya. Tapi sebelum itu, masalah yang paling utama adalah tubuh dan kekuatan tubuh ini. Dia harus meningkatkan! tapi bagaimana caranya? Sementara sudah terlambat bagi tubuh ini untuk memulai. Dan terlalu lemah untuk dimanfaatkan.

"Tapi nona jangan khawatir. Walaupun tubuh ini sangatlah tidak berguna tetapi masih ada manfaatnya. Tubuh rindu Ye ini memiliki sumber tenaga yang tak akan ada habisnya. Nona ingat samudra tadi? Itu semua adalah tenaga yang bisa dijadikan Qi spiritual".

Qi spiritual adalah tenaga utama untuk menerobos. Samahalnya sebuah mangkuk yang harus terisi sebuah air sampai penuh untuk bisa berganti bangkuk yang lebih besar. Seperti itulah seorang kultivator. Air adalah Qi spiritual sedang mangkuk adalah batas sebuah tingkat. Semakin tinggi tingkatan seorang kultivator akan semakin besar batasnya. Dan tentu saja Qi spiritual yang dibutuhkan juga akan semakin banyak.

Keuntungan tubuh dari Ye Mufeng adalah dia memiliki sumberdaya yang berlimpah untuk bisa dijadikan Qi spiritual. Sayangnya, dia terlalu bodoh untuk menyadari keistimewaan ini sendiri. Jika saja dia berkultivasi sejak kecil mungkin dia akan menjadi jenius yang tak tertandingi. 'Hahh, takdir memang tak pernah adil'.

Sekarang masalahnya ini sudah terlalu lambat untuk berkultivasi. Walaupun memiliki sumberdaya yang tak terbatas! tubuh ini tidak menyisahkan Qi spiritual sedikitpun. Dan karena tidak pernah digunakan, akhirnya menumpuk dan menjadi penghambat untuk berkultivasi. Jika dipaksakan untuk berkultivasi, maka penghambat itu akan menyerang tubuh dan mengakibatkan kerusakan secara permanen. Itu akan menjadi masalah yang jauh lebih serius.

"Jika orang biasa mungkin tidak akan berani berkultivasi. Tapi karena ini nona! jadi nona pasti berhasil".

"Terimakasih atas kepercayaan yang kau berikan! tapi aku sama sekali tidak berniat untuk melakukannya". Jika itu tubuhnya sendiri, mungkin dia akan langsung melakukan tanpa menunggu ucapan bocah Xiao ini. Tapi menjadi mustahil dilakukan jika dengan tubuh si idiot Ye ini.

"Nona lupa ya! Kan ada Kubik Hitam ini dan aku sebagai penjaganya pasti akan membantu dengan sekuat tenaga". Xiao menatap Gu Mufeng dengan binar pada matanya. Dia akan membantu nonanya dengan segala cara.

Mufeng menatap Xiao dengan alis yang terangkat. "Memangnya kau bisa apa? Tumbuh saja tidak bisa! mau mengajari orang". Kata yang setajam anak panah langsung menusuk hati kecil bocah Xiao. Dengan air mata yang telah menganak pada pelupuk matanya, Xiao berteriak "nona adalah orang pertama yang meragukan kemampuan Kubik Hitam, tau!!. dan lagi pula! tubuhku ini memang tidak bisa bertumbuh, nona!.". Dia kan bukan manusia.

"Iya iya.. terserah dirimu saja!. Sudah terlalu lama disini, aku harus kembali sekarang!".

"Baiklah nona, kita masih bisa berkomunikasi lewat pikiran nona. Dan juga aku akan segera menemukan caranya. Nona tenang saja". Bocah Xiao memandang Mufeng dengan semangatnya.

"Bagaimana caranya aku kembali?".

"Sama seperti saat nona masuk. Tinggal tutup mata lalu berkosentrasi, nona". Mufeng menutup mata dan saat membukanya, dia telah berada dikamar seperti keadaan terakhir kali dia pergi.

Gu Mufeng masih mencerna informasi yang baru didapat. dia mengorbankan seluruh hidupnya dan yang dia dapat hanya sebuah bangunan gedung? yang benar saja!. jika dia bertemu dengan orang-orang serahkan itu lagi! dia hanya bisa mengatakan 'hei.. lihatlah barang yang kalian perebutkan! hanya seonggok gedung! bahkan kalian punya lebih banyak yang seperti itu!'. sungguh malang nasibnya!.

Ngomong-ngomong, sudah berapa lama dia pergi? Kenapa Jiao belum kembali juga? Memangnya dapur kediaman Ye pindah kebelahan bumi lain sampai harus selama ini?. Mufeng yang tak bisa menunggu lagi pun beranjak keluar dari kamar dan berjalan kearah dapur kediaman Ye.