Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

SWAROVSKI

Nadiya_Wira
--
chs / week
--
NOT RATINGS
9k
Views
Synopsis
Yoyo itu ganteng, cool, sexy, dan punya banyak fans. Dia drummer The Prime, band yang lagi naik daun di dunia entertain tanah air. Walau statusnya maknae--si bungsu--di keluarga dan di The Prime, Yoyo mandiri dan selalu bisa diandalkan. Meski kadang-kadang ada aja tingkahnya yang bikin orang geleng-geleng kepala. Hobi Yoyo itu main drum--pastinya--, nge-game, dan tidur. Kebutuhan primer seorang Yoyo adalah paket internet. Nggak peduli Yoyo lagi di hutan belantara sekalipun, selama ada handphone berkuota unlimited yang lancar jaringan, Yoyo akan jadi anak baik. Untuk apa kuota banyak? Kalau ada yang nebak untuk chattingan sama cewek, maka Yoyo cuma bisa ketawa karena jawabannya salah 100%. Jawaban yang bener itu: untuk streaming anime dan baca komik kesukaannya. Iya, Yoyo emang se-otaku itu. Bagi Yoyo, selama Jepang dan Toonie--aplikasi buat baca komik--masih eksis memenuhi kebutuhan primernya, Yoyo bakal baik-baik aja. Tadinya begitu. Sampai Yoyo ketemu Igna--cewek pendiam yang misterius tapi sayangnya ngangenin--dan Yoyo berubah. Karena dengan Igna, Yoyo merasa hidupnya tetap cerah tanpa handphone sekalipun. Welcome Nadiya Wira
VIEW MORE

Chapter 1 - m a a f

"Aku tidak menginginkanmu."

Setetes air mata tampak berkilau di pipi seorang wanita yang masih duduk di kursi belakang taksi. Wajah cantik itu terlihat lelah dan pucat. Memang kelihatan tolol saat ia menangisi seseorang yang bahkan tak menginginkan kehadirannya. Tapi apa yang bisa ia lakukan? Bukan inginnya mencintai pria yang salah. Terlebih pria itu. Yang sadar akan sakitnya, tapi menolak disembuhkan. Yang memilih mempertahankan kesedihannya, dibanding bahagia bersama sang wanita.

Dia mengalihkan pandangannya pada suasana pedesaan  dari balik kaca jendela taksi. Tampak sejuk dan nyaman. Dua hal yang dibutuhkan wanita itu agar tetap waras menghadapi kejamnya dunia. Walau tak jarang ingatan menyakitkan itu menghampiri, setidaknya sang pembuat sakit tak nyata di hadapannya. Karena jika Tuhan mempertemukan mereka lagi dalam situasi yang sama, ia tak hanya akan  kehilangan cinta tapi juga akan kehilangan diri sendiri.

Wanita itu menghela nafas sambil mengusap perutnya yang mulai membuncit.

Tanpa sadar ia menyentuh bandul kalung berbentuk separuh bintang di lehernya. Meresapi setiap kenangan yang muncul bersama dengan pemilik separuh bandul yang lain. Setetes air mata jatuh lagi di pipi wanita itu. Sungguh, ia ingin bertahan. Ia ingin memenuhi janjinya pada orang itu. Tapi ternyata ia tak sekuat yang dipikirkannya. Ia tak lagi sanggup menghadapi tembok es pria yang dicintainya. Ia tak bisa lagi bersaing dengan orang yang bahkan sudah tiada. Dengan kesedihan juga penyesalan yang memenuhi dadanya, ia bergumam lirih. "Maaf..."

==SWAROVSKI==