Chereads / Love Me or Leave Me (Indonesia) / Chapter 48 - Missing Guy 10

Chapter 48 - Missing Guy 10

Untuk pernikahaannya dengan Sena. Azmya pun mengajukan cuti menikah dan pulang ke Indonesia bersama Rafael. Berdua mereka tiba di bandara Soetta disambut oleh Sena yang sengaja menjemputnya.

"Bagaimana penerbangannya?" tanya Sena sambil memangku Rafael saat mereka keluar dari gerbang kedatangan luar negri.

"That was very exciting. Rafael menjawab dengan melingkarkan tangannya manja pada Sena.

"Ini pertama kalinya kamu ke Indonesia kan, kampung halaman Mommy kamu?" Sena bertanya pada Rafael.

"Ya, aku ingin ketemu Grandma dan Grandpa." Rafael begitu merindukan sosok kedua nenek dan kakeknya itu.

"Kalau begitu, let's go. Daddy akan antar kamu ke sana." Sena pun segera meraih koper bawaan Azmya dan membawanya menuju ke parkiran mobil.

Azmya menarik napas dalam-dalam saat dia melangkah ke luar bandara. Dia kembali lagi ke sini. Tujuannya dia kembali adalah untuk melangsungkan pernikahannya dengan Sena yang akan dilangsungkan di sebuah hotel Jakarta. Hanya beberapa orang yang akan datang. Tidak semua keluarga juga yang akan menghadiri. Azmya hanya menginginkan pernikahan yang sederhana. Dia tidak ingin mengekpos Rafael jika banyak orang yang datang. Kalau pesta pernikahan mereka mengundang banyak orang. Azmya tidak ingin banyak orang mempertanyakan tentang Rafael anak siapa.

Rafael sibuk bertanya tentang Kota Jakarta. Dan Sena dengan sabar dan senang hati menjawab setiap pertanyaan Rafael. Azmya sungguh kagum dengan Sena yang begitu  dekat dengan Rafael. Kalau orang lain yang melihat pasti menyangka kalau Sena adalah ayah kandung dari Rafael. Dia begitu menyanyanginya, itu juga yang menjadi alasan Azmya setuju untuk menikah dengannya. Dia sangat berharap Rafael bisa menemukan sosok ayah yang selama ini dia nantikan dan dirindukan. Semoga saja Sena dapat mewujudkan itu semua.

~ ~ ~ ~ ~ ~

Pernikahan itu akhirnya terlaksana juga dengan khidmat di sebuah ballroom hotel bintang lima di Jakarta. Hanya ada beberapa kerabat masing-masing keluarga yang menghadiri prosesi pernikahan mereka. Meskipun persiapan pernikahan ini sifatnya dadakan. Namun Sena sepertinya sudah mempersiapkan dengan baik. Bahkan kedua orangtua Sena tak berhenti tersenyum bahagia karena putra mereka satu-satunya menikah juga. Mereka pun menginginkan Sena dan Azmya segera mempunyai keturunan. Tentu saja ini membuat wajah Azmya tegang seketika. Dia masih belum sepenuhnya sadar kalau sekarang dia sudah menjadi istri sah Sena.

Mamih dan papih Azmya juga merasakan hal yang sama. Mereka akhirnya bisa bernapas lega karena Azmya menikah dengan Sena. Bahkan ketika pertama kali dikabari kalau Azmya akan menikah dengan Sena. Papih yang awalnya tidak banyak berkomunikasi bahkan diam sekarang berubah seperti dulu lagi. Sikapnya sekarang menghangat. Meskipun dia agak sedikit canggung dengan cucunya Rafael. Mungkin papihnya belum bisa menerima sepenuhnya karena Rafael adalah anak Jun. Sementara mamihnya, mungkin mamihnya yang bisa memahami perasaan Azmya karena sama-sama perempuan dari awal sudah menerima Rafael sebagai cucunya.

Sena mencium kening Azmya saat prosesi pernikahan itu selesai. Matanya terlihat berkaca-kaca. Pasti dia sangat bahagia sekarang. Karena wanita pujaannya. Cinta pertamanya sekarang sudah sah menjadi istrinya.

"Aku janji, aku akan membahagiakanmu, tidak akan ada lagi sedih apalagi luka di hatimu!" ucap Sena sambil memandang wajah Azmya yang sekarang sudah menjadi miliknya.

"Oppa, aku harap kita jalani pernikahan ini dengan pelan-pelan, maafkan aku jika mungkin aku belum bisa jadi seorang istri yang baik karena masa laluku. Tapi aku akan berusaha untuk selalu ada di sampingmu dalam keadaan apa pun." Azmya mencoba mengatakan itu semua tanpa menitikkan air mata. Tapi tetap saja bulir-bulir air matanya mengalir. Sena pun mengusap bulir-bulir hangat itu. Kemudian mendekatkan wajahnya untuk bisa menjangkau bibir mungil Azmya. Dengan kecupan lembut dan mesra Sena mencium bibir Azmya di depan semua yang hadir di sana. Tentu saja dengan diiringi suara riuh rendah tepuk tangan dan siulan para kerabat mereka.

"Semoga cepat dikarunia anak."

"Selamat honeymoon Abang Sena!"

"Pulang honeymoon kayaknya langsung positif."

"Ciee, pengantin kayaknya udah nggak sabar masuk kamar!"

Semua doa dan harapan yang mereka lontarkan hanya dijawab dengan senyuman Sena dan Azmya yang malu-malu. Kebanyakan pengantin baru mungkin akan mengalami hal yang serupa yang dirasakan Sena dan Azmya. Bahagia, haru, malu karena pasti semua orang akan menjadi super kepo dengan kegiatan mereka setelah sah menjadi suami istri.

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

Setelah semua prosesi dan resepsi pernikahan mereka selesai. Sena dan Azmya pun akan menghabiskan malam pertama mereka di hotel itu. Rafael, dia pun diajak mamih dan papihnya ke rumah singgah mereka di Tangerang. Jadi tinggallah mereka berdua di kamar hotel dengan beribu perasaan campur aduk. Apalagi Azmya, dari tadi dia merasa tegang dan kikuk. Entah bagaimana dia akan menghabiskan malam ini dengan Sena. Dia mondar-mandir di kamar. Sementara Sena sedang mandi di kamar mandi. Azmya menjadi semakin tegang ketika terdengar suara pintu kamar mandi dibuka.

Tampaklah Sena keluar sambil menggosok-gosok rambutnya yang basah dan hanya berbalut handuk di pinggangnya. Azmya pun menelan salivanya saat melihat Sena yang hanya berlilitan handuk di pinggangnya. Meskipun sudah empat puluh tahun, tubuh Sena seperti umur dua puluh tahunan. Kekar dan berotot. Sena pun perlahan mendekati Azmya yang mematung karena melihat dirinya yang baru selesai mandi.

"Kita makan malam dulu yuuk!" Sena pun berbalik menuju lemari untuk mengambil pakaiannya.

"Aku ti-tidak lapar." sahut Azmya mencoba mengalihkan pandangannya dari tubuh Sena ke arah lain. Sudah lama dia tidak melihat badan polos seorang laki-laki seperti itu. Ini membuatnya menjadi hilang rasa laparnya. Azmya pun meraih ponselnya dan mulai menyibukkan diri dengan ponsel tanpa peduli Sena yang sedang memakai baju di depannya. Namun ekor matanya masih bisa melihat aktivitas Sena yang sedang memakai baju itu.

Buat apa pakai baju segala, toh nanti sebentar lagi juga dibuka lagi." Azmya memukul mulutnya sendiri setelah bergumam seperti itu. Dia merasakan hawa panas mulai menjalar ke seluruh tubuhnya. Azmya terus pura-pura sibuk dengan ponselnya. Padahal dia hanya keluar masuk menu pesan. Tanpa membaca satu pun pesan yang ratusan masuk ke ponselnya. Salah satu yang paling banyak adalah pesan dari Akira. Akira tidak bisa datang ke pernikahannya karena dia sedang dalam perjalanan kerjanya ke Korea. Dia merasa sudah bersalah karena tidak bisa hadir. Lagipula rencana pernikahan Azmya dengan Sena sangat mendadak tanpa perencanaan yang lama.

Sena yang sudah rapi berpakaian datang menghampiri Azmya yang duduk di tepi ranjang sambil memainkan ponselnya. Sena memeluk tubuh Azmya dan bergelayut manja di pundak Azmya sambil ikutan melihat ponsel Azmya. Azmya pun merasa gerah karena Sena memeluknya seperti itu.

"Kamu sedang chat an sama siapa?" tanya Sena masih terus ingin memeluk Azmya.

"Akira." Jawaban Azmya cukup pendek dan tidak mengatakan hal apa pun lagi.

Sena pun meraih ponsel Azmya kemudian langsung menyimpannya di atas nakas samping tempat tidur. Azmya pun jadi tambah tegang saaat Sena kini menatapnya sambil mengerlingkan matanya.

"Hmmm, Oppa aku ke kamar mandi dulu." Azmya pun buru-buru berlari menuju kamar mandi. Sena hanya membuang napasnya karena merasa gagal keren namun di susul dengan senyuman manis. Karena dia sudah menyiapkan sesuatu di kamar mandi.

Di kamar mandi Azmya hanya mondar-mandir gelisah. Dia lumayan gugup. Meski ini bukan pertama kali baginya. Namun tetap saja dia belum siap. Karena dia sudah menjadi seorang istri dari seorang laki-laki yang lebih dewasa darinya. Dia merasa takut dan gugup kalau sampai dia membuat kesalahan. Kemudian Azmya menatap pantulan dirinya di cermin. Dia masih menggunakan dress pengantin. Azmya pun menatap kaget di pantulan cermin dia melihat sesuatu di belakangnya. Sebuah lingerie hitam cantik tergantung di sana. Siapa yang sudah menyiapkan itu. Apakah Sena sengaja meletakkan itu agar Azmya mengenakannya.

Azmya pun mengambil lingerie cantik dan seksi itu.

"Ternyata Oppa pun sudah menyiapkan ini juga untukku." Azmya tersenyum geli. Suaminya itu kini memang luar biasa. Untuk hal malam pertama ini pun Sena sudah menyiapkan sebuah lingerie cantik itu.