Putri tidak tahu kalau Sena sekarang sedang memanfaatkannya. Dia begitu merindukan Azmya, sehingga ketika dia menemukan kesempatan untuk menyentuh seorang wanita, Sena hanya teringat dengan satu wanita yaitu Azmya.
Sena kemudian mengangkat tubuh Putri dan menggendongnya menuju sofa ruang tamu itu. Membaringkan tubuh Putri di atas sofa. Wajah Putri memang terlihat begitu tegang namun sepertinya dia sangat menyukai kesempatan yang jarang ini. Sena menatap tubuh Putri dari ujung kaki sampai ujung kepala. Mencoba mengendalikan antara nafsu gairah dengan logika. Mana mungkin dia bercinta dengan Putri, dia tidak mencintai gadis itu. Tapi dia begitu merindukan seorang wanita bernama Azmya. Kebutuhan biologisnya yang sudah lama tidak dia dapatkan, haruskah berakhir dengan Putri.
Melihat Sena yang begitu lama menyentuhnya lagi, pada akhirnya Putri pun berinisiatif untuk lebih dulu memanfaatkan situasi ini selanjutnya.