Jun terus berjalan sambil tak henti mengedarkan pandangannya agar bisa menemukan sosok mereka berdua. Dia sudah berjalan menyusuri jalan yang jauh dari gedung sekolah Rafael. Tapi dia belum menemukan apa pun. Jun menyalahkan dirinya tidak bisa menghubungi ponsel Azmya karena ponselnya mati. Saat dia hendak berbelok ka arah kanan karena letak hostel Azmya harus belok ke arah kanan, Jun melihat sebuah mobil mogok di pinggir jalan sebrang jalannya. Mobil itu tak asing lagi.
"Bukankah itu mobil Azmya?" gumam Jun.
Kemudian Jun menyebrang dan melihat seorang wanita yang kesusahan membuka kap mobilnya yang mogok.
"Azmya!" panggil Jun.
Wanita itu menoleh ke belakang. Dan rupanya benar dia Azmya.
"Jun, kenapa kau bisa ke sini hujan-hujanan?" tanya Azmya heran melihat Jun yang basah-basahan.
Jun tidak menjawab pertanyaan Azmya. Dia hanya memeluk Azmya sambil menangis.
"Kau tidak apa-apa, aku cemas kalau terjadi sesuatu padamu," ujar Jun menangis.