Chereads / Rindu Ibu / Chapter 19 - Kisah

Chapter 19 - Kisah

Delapan bulan sudah tony & cindy bekerja di perusaha'an tersebut, atau setengah tahun lebih dua bulan.

Dengan bekal ketekunan dan kejujuran.., mereka mampu menjalani atau ber'adaptasi melewati kehidupan di jakarta.

Jika di antara samudra yang luas, mereka bagaikan perahu layar yang mampu mengarungi ketengah lautan, dan jika di antara gulungan ombak, tony & cindy seperti batu karang yang berdiri kuat di hantam gelombang.

Hingar bingar, hiruk pikuk, gemerlap nya kehidupan ibu kota, mereka mampu menghadapi nya.., dengan ke sabaran, ke gigihan, serta ke'tabahan.

Jalan tol, jembatan layang, dan gedung - gedung tinggi mencakar langit yang begitu megah, seolah tak asing lagi bagi nya.🌃🌃

Atmosfer kota metropolitan yang menjajikan kesenangan, ke'mewahan serta ke angkuhan.., mereka mampu untuk menepis dan meredam nya.

Tak banyak juga halangan atau rintangan yang mampu mereka hempaskan di berbagai bidang seperti :

- pekerjaan

- pertemanan

- lingkungan dan bahkan percinta'an mereka.

Karena.., diam - diam bos mereka yaitu pak tanaka menaruh hati kepada cindy kekasih nya.😍😍😍

Sebalik nya begitu pula dengan bu selly sekretaris nya, yang ngasih perhatian lebih terhadap tony ke kasih cindy atau mengagumi nya.

belum lagi di dalam pabrik saat mereka bekerja, tidak jarang orang atau teman satu ruangan yang iseng, jail, atas hubungan mereka berdua dan berusaha menjadi orang ketiga.💔💔💔

Semua itu mereka hadapi dengan sifat pasrah, ikhlas dan berserah diri ke pada sang pencipta.

Di sela keringat lelah mereka, tak lupa pula mereka.., mem'bentangkan sajadah sebagai tanda per'mohonan do'a kepada Tuhan, betapa tinggi dan besar ke inginan mereka untuk selalu bersama menjalin sebuah ikatan CINTA.💓

Acap kali ke'dekatan mereka di hampiri oleh orang - orang yang tak mau mengerti, atau tak mau mengkaji diri sejauh mana hubungan mereka dari remaja sampai sekarang ini.

Dan mungkin itulah tentang kisah mereka di ibu kota.

**************

Ketika itu sore sekitar pukul 15:30 WIB sabtu 29 - agustus - 1994

semua karyawan berderet antri menunggu upah pem'bayaran di kantor perusaha'an.., pada masa itu pem'bayaran upah gajih pokok karyawan di proses atau di ambil secara langsung dari pabrik.

jadi tidak seperti sekarang ini, jika karyawan menerima upah bisa lewat transfer rekening ATM atau Anjungan tabungan mandiri ( automatic teller mechine ).

Terlihat locker kasir dan bagian administrasi ke uangan sibuk mem'bagikan kertas bukti pem'bayaran atau slip gaji ke pada masing - masing karyawan.

untuk cindy kebetulan lebih awal pembayaran nya di banding'kan tony, karena sesuai dengan urut huruf alfabelt A - sampai - Z dan ia ber'inisial huruf C ( yaitu cindy ) serta bagian kerja nya yang ber'beda, sehingga cindy pulang ke kamar mes lebih awal.

Ketika ia mem'bereskan/mem'bersihkan kamar ruangan mes, tiba - tiba muncul pak tanaka me'nyambangi nya.

Dengan perasa'an kaget dan agak takut cindy mundur dua langkah ke belakang...,

Eh.., pak !

Tanaka : tenang cind.., jangan takut sembari menarik tangan cindy !

Cindy : iya ma'af pak.., tapi lepasin dulu tangan saya...

Tanaka : iya baik begini cind..,

ke'datangan saya kemari dengan maksud, meminta ma'af atas ke cerobohan saya men'campuri hubungan pribadi kalian berdua.

Cindy : iya pak.., saya ngerti kok, tapi kalau bisa jangan campur'kan urusan pekerja'an dengan perasa'an pak !

bukan kah pak tanaka yang lebih dulu ber'bicara seperti itu pas awal saya datang masuk kerja kesini !

Tanaka : iya iya..., saya paham cind !

maka nya saya datang untuk meminta ma'af.., karena saya telah khilaf me'ngutarakan perasa'an saya ke kamu.

Cindy : gpp kok pak.., saya juga ngerti.., justru saya yang meminta maaf kepada bapak karena, tidak bisa membalas perasa'an yang bapak miliki.

Tanaka : iya cind.., dengan rasa malu dan hormat saya sebagai Atasan'mu.., tolong !!! rahasia kan tentang apa yang terjadi di antara kita ber'dua.

Cindy : iya pak.., gak masalah kok !

Saya kesini cuma niat bekerja dan mengabdi kepada perusaha'an yang bapak kelola.

Tanaka : ya.. itu tak masalah cind, saya saluti kemauan dan ke gigihan kamu dalam bekerja.

Kalau yang kemarin - marin memang saya yang salah, saya lagi broken heart dengan ke kasih saya selly, sehingga kata - kata saya agak ngawur sedikit, sekali lagi saya minta ma'af.

Cindy : ya gpp pak.., wajar saja kok biar unek - unek bapak sedikit terlepas kan.

Oh iya.., semoga hubungan bapak dengan bu selly untuk ke depan nya baik - baik saja.

Tanaka : iya, terimakasih atas pengertian nya cind !

Cindy : iya pak...

Tanaka : iya sudah kalau begitu saya mau balik ke rumah dulu.., soal nya jam pabrik sudah waktu nya pulang.

Cindy : iya pak.., hati - hati di jalan

Tanaka : iya mari.. !!!

Cindy : mari pak...!

Tak lama kemudian bell pabrik ber'bunyi, me'nandakan bahwa karyawan di pabrik tersebut bubar barisan atau pulang.

suasana di mes kembali ramai karena seluruh penghuni mes memasuki tempat tinggal/kamar nya masing - masing.

setelah mandi atau mem'bersihkan badan, mereka sibuk menghitung upah gajih mereka selama sebulan, karena pada hari tersebut mereka tutup buku pe'nanggalan.

Semua pekerja terlihat ceria, karena hasil keringat kerja mereka tidak sia - sia yang arti nya ke'lelahan mereka sa'at bekerja impas sudah ter bayar lunas.

Dan pada malam itu tony hanya pergi keluar membeli kebutuhan peralatan mandi saja.., tempat warung yang biasa tony membeli berada di sebelah pabrik mereka bekerja.

sehingga jarak nya tidak terlalu jauh, selagi ia berjalan menuju pulang ke mes.., dari depan terlihat gerobak penjual nasi goreng keliling men'jajagan dagangan nya.

dengan cepat tony kemudian menghampiri dan memanggil nya.🍛🍛

Tony : bang, beli bang....

Nasgor : iya berapa bungkus mas ?

Tony : tiga bungkus bang...

Nasgor : biasa, sedeng, apa pedes mas ?

Tony : dua sedeng, satu pedes bang...

Nasgor : iya.., tunggu bentar mas ya..

Tony : iya bang.., tenang saja !

setelah gas di nyalakan, api begitu kencang dari selang regulator menghembus tungku kompor.📛📛

kemudian si penjual menaruh wajan nya di tengah tungku kumparan api yang berwarna merah kebiru - biruan.

Dengan sangat lincah dan pia'wai si penjual, mengaduk rata telur dan bumbu penyedap. lalu kemudian nasi, kecap, sambal, dan sayuran di tuang menjadi rata.

Bunyi susuk pe'nggorengan yang beradu dengan wajan sa'at mem'bolak balik kan nasi, menjadi daya tarik tersendiri bagi si pembeli.

di tambah lagi dengan wangi asap bumbu penyedap yang tersaji, se'akan menjadi pelengkap dan variasi suasana jakarta di malam hari.🌆🌆🌆

Sambil menunggu pesanan nya selesai.., tony me'nyender'kan badan di dinding tembok luar pabrik....🌃🌃

***************

bersambung>>>>>>>>