Chereads / Vika's Story / Chapter 33 - Putus...?

Chapter 33 - Putus...?

Vika masuk aja gitu ke kamarnya, padahal mah 4 orang yang disana lagi di ruang keluarga, terutama, buat ke kamar Vika harus lewat ruang keluarga dulu, tapi ga ada yang nyapa kok, jadi yawdahlah ya :(

"Jam 20.30" seru Vika seraya memegang hp nya dan tiduran di kasur, "Gue bosen, tapi gak mau tidur" gumamnya

Kringgg

Hp Vika astaga, iyalah, hp syapa lagi coba?

"Iyak!!" Vika berteriak, dia tadi lagi dengerin lagu pake earphone, hpnya berdering membuat telinganya sakit

"Yo Vik!" seru seseorang di seberang sana

"Apa sih Li?! Telinga gue budeg gara gara lo njir!" seru Vika ngegas

"Woee, sante sante, bosen gue, jadi ya gitu" balas Liona

"Abang lo mana njir? Main sama mereka kan bisa" balas Vika

"Bosen ama mereka, maunya cama kamu" seru Liona

"Jijik bangkek!" balas Vika

Akhirnya ya gitu, 30 menit doank mereka ngomong, Liona yang nutup, yawudahlah, daripada kesel, mending Vika tidur

Jam 1.00 pagi, eh, subuh denk

"Emh...jam berapa...?" Vika terbangun, dia mengambil hpnya yang berada di meja samping tempat tidurnya

"Jam 1.00..." gumamnya, "Dingin" ia mengambil remote AC, lalu mematikan AC nya

"Panas..." gumamnya lagi

Mau lo apa sih njir? -author

Weee, sante sante -Vika

Back

Vika mutusin ke atas, ganggu abangnya ges, entah buat apa :v

"Hm...bang Evan lagi ama bang Avan, bang Ethan ama bang Elpin ndiri" batin Vika, "Tapi kan..." sambungnya dalam hati

Akhirnya dia memutuskan pergi ke kamar Elvin, kamar abangnya gak pernah dikunci tiap malam, kali aja Vika tiba tiba datang jadi mereka gak perlu bangun, biarin dah tu anak datang ama masuk ndiri

*Ceklek

Vika menutup kembali pintu kamar Elvin

"Minum minum..." gumamnya sambil mengambil air dari dispenser di kamar Elvin

Setelah selesai minum, Vika langsung naik ke kasur, meluk abangnya

"Ngapain...?" tanya Elvin sambil mempererat pelukannya dan tidak membuka matanya

"Dibawah dingin, Vika matiin AC nya, eh, panas" balas Vika sesingkat yang ia bisa

"Hm" balas Elvin seraya mengecup lembut kening adeknya lalu kembali tidur

Jam 4.00, Elvin bangun

"Keram njir..." gumamnya, "Ini tangan gue gak ditimpa setan kan?" tanyanya pada diri sendiri, dia kemudian menoleh ke samping, matanya membelalak kaget, kemudian ia ingat kejadian tadi malam

"Mck, anak orang" serunya sambil mengusap lembut rambut adeknya, lalu memeluk Vika dan mencium keningnya

"Love you, lil sis" gumamnya

"Love ya too, big bro" balas Vika sambil tersenyum di pelukan abangnya itu

"Udah bangun? Masak sana" titah Elvin

"Abang aja, Vika malas" serunya seraya menenggelamkan kepalanya di dada abangnya

"Udah mulai malas ya, milih di hukum atau masak sekarang?" seru Elvin seraya memainkan rambut panjang adeknya

"Hukum aja" balas Vika

"Masak gak?" tekan Elvin

Vika cuma ngegelengin kepalanya

"Hp lo gue bakar" balas Elvin

"Bodo" balas Vika

Elvin tampak berpikir sebentar

"Kalo lo masak gue bakal peluk lo selama yang lo mau" sogok Elvin

"Sumpah?!" seru Vika seraya mengembangkan senyumnya

"Hm" balas Elvin acuh tak acuh

"Okie, udah janji yaa" Vika langsung lari ke bawah buat masak

Jadi, dulu, pas Elvin ama Vika lagi damai, Vika biasanya ngabisin waktu damai mereka dengan pelukan, Elvin gak suka, tapi mau gimana lagi coba? Dan biasanya Elvin tuh janji bakal ngasih waktu pelukan lebih lama kalo Vika nurutin kata katanya, tapi sayangnya, waktu untuk 'pelukan' itu diubah jadi waktu 'siksaan buat adek'

Sayang sekali, tapi mau gimana lagi? Kata Vika sih 'nasib'

Jam 4.45, Vika mandi, jam 5.20, mereka sarapan bareng di ruang makan

Seperti yang seharusnya, hening, mungkin masih trauma sama kejadian yang lalu

"Vika berangkat sama bang Avan kan?" tanya Vika mencairkan suasana, namun hanya dijawab dengan anggukan dari Avan

"Libur ini kita ke mana?" tanya Vika, kali ini dibalas dengan gelengan

"Ke Bandung boleh enggak?" tanya Vika sekali lagi

"Kita ngabisin libur ngurus perusahaan" jawab Elvin dingin

Anjay, Vika mau nangis, tapi ditahan ama dia

"Jaat" batin Vika seraya mengunyah makanannya

"Actually, kalo mau, kita pergi" balas Evan

"Seriusan?!" tanya Vika

Mereka cuma ngangguk

"Yes!" seru Vika setengah berteriak, "Abang kapan libur?" tanya Vika tanpa melepas senyuman yang terukir di bibirnya

"23 sampe 4" balas Elvin

"Kita pergi tanggal 23, pulang tanggal 1" seru Vika, "Udah fix ya?" tanyanya lagi

"Hm" balas mereka

"Vika udah pesan tiketnya, gak mau ada perubahan" seru Vika

Jam 6.00, mereka berangkat, Avan ngantar Vika ke sekul

"Thanks bang, jemput jam 5 ya" seru Vika seraya membuka pintu mobil

"Tumben? Biasanya jam 4" timpal Avan

"Ada urusan bentar, jan lupa ya bang!" seru Vika seraya berjalan keluar dan memasuki sekolahnya

"Vikk" seru Liona yang udah belajar di kelas pagi pagi, dan disana cuma dia sendirian

"Apa?" tanya Vika

"Dibolehin kagak lo?" tanya Liona seraya mengembangkan senyumnya

"Oh pasti donk! Gue udah pesan tiket, lo gimana?" tanya Vika

"Udah donk, susah anjir bujuk bang Yoongi, pingin nyerah, tapi nanti gak seru" balas Liona

"Sip, berarti nanti tidurnya gimana?" tanya Vika

"Oh, pastinya kek gini donk..." Liona mulai menjelaskan, dan dibalas anggukan oleh Vika

"Yo!" Dimas tiba tiba nongol, "Bicarain apa neh?" tanyanya seraya menaruh tas disamping Liona

"Liburan" balas Liona

"Ikut woy!" seru Aaron yang asal nimbrung

"Gak" balas Liona

"Yaelah, jaat amat sih lo!" balas Dimas

"Ikut aja gak papa, asal bayar ndiri" seru Vika

"Ya iyalah bego! Lo pikir lo yang bayar? Kemana? Ama siapa? Nginap di?" tanya Aaron bertubi tubi

"Vikk" rengek Liona

"Nih, dengerin" Vika langsung ngebisikin sesuatu ke Liona

"Oh iya, hehe, pinter pinter" balas Liona

"Gosah kek gitu juga muka lo njir, jijik" balas Vika, "Jadi Ron..." Vika ngasih tau semua jawaban yang ditanyakan oleh Aaron, dan itu dibalas anggukkan oleh Dimas dan Aaron

"Oh iya Vik" seru Dimas

"Hm?" tanya Vika

"Gue minta putus" balas Dimas

"Eh?" Vika kaget, matanya berkaca kaca

"Enggak enggak, gue tau semua masa lalu lo, jadi gue pikir, takdir lo bukan gue" seru Dimas

"Ta-tapi kan..." ucapan Vika dipotong

"Kita bakal tetep sahabatan, gak ada yang berubah, cuma status doank" seru Dimas seraya mengusap lembut pipi Vika dan tersenyum hangat

"Tapi Vika maunya sama Dimas" balas Vika

"Kan ada gue" balas Aaron

Vika natap tajam ke arah Aaron

"Bener kan?" tanya Aaron

"Gue udah lupain lo, lagipula lo sendiri kan yang ngejauh?" balas Vika

"Vik, gue adiknya" seru Dimas

Mata Vika langsung membesar, seakan ingin melompat keluar

"Dim!" Aaron berseru

"Gue spoiler, dia abang gue, abang angkat gue" seru Dimas

"Hah?" Vika bingung

"Selebihnya cari tau sendiri okey? Jadi, kita sahabatan lagi ya?" tanya Dimas

Vika cuma ngangguk pasrah

"Good girl" seru Aaron sambil mengacak acak rambut Vika

"Mata kau good girl, sedih aku inih" balas Vika

"Ih, kasar" seru Dimas

"Ih, sok sok an pake aku" seru Aaron

"Oke fix, gue nyamuk bangkek!" seru Liona seraya kembali membaca buku

"Yee, elu mah baperan njir" seru Dimas menjitak kepala Liona

"Ngajak gelud lo?!" Liona ngamuk gaes

"PMS ya lo?" tanya Dimas

Liona cuma menggeram terus duduk balek, sementara Vika hanya tertawa

Jam istirahat, mereka berempat pergi ke kantin bareng

"Saha yang mesen?" tanya Vika

"Lo" balas mereka semua

"Y in deh, pesen apa?" tanya Vika

"Bakso ama es teh" balas Liona

"2 in" seru Dimas

"3 in" timpal Aaron

"Okie, then" balas Vika

Mereka makan setelah Vika bawain tuh pesanan

"Jadi berarti kamarnya pisah donk?" tanya Dimas

"Gue aja yang pesenin, klean tidur bareng berdua, biar kamarnya deketan" seru Vika

"Sip" balas Aaron

Bel pulang berdering, sekarang jam 3, Vika bilang jam 5 karena dia akan latihan drama plus buat properti

"Gosah direkam ye?" tanya anak orang

"Lo udah nanya kek gitu 20 kali dari kemarin njir!" balas yang lain

"Kali bae ada yang gak sanggup anjir! Makanya gue tanya lageee" jadilah perdebatan antara anak orang

"Sttt, berisik" seru Liona seraya maju kedepan

"Bacot!" balas 2 orang anak yang debat tadi

"Apa lo bilang?!" Liona langsung lempar penghapus papan ke mereka

"Ampun makkk" seru mereka

"Duduk klean!" titah Liona, seketika kelas itu hening ges

Akhirnya latihan itu dimulai dan selesai jam 5 pas

"Anjay, pertama kali latihan lo padahal" seru anak orang

"Udah bakat jadi aktor euy, jadi ya gitu" balas Aaron

"Y in" seru Vika

"Adegan kiss nya jangan kelewatan ye Ron, lo kelewatan gue bunuh" seru Liona

"Iye iye" balas Aaron

"Jangan buat baper satu sekolah" timpal yang lain

Setelah debat dan ngobrol dikit, mereka pulang dech :v *Jijiq

.

.

.

.

.

.

Maap dikit yak, part selanjutnya lebih banyak deh :(

Maap keun kalo ada typo

Komen nya jan lupa :)

Udah gitu aja (~ ̄³ ̄)~