"Minggir gak?" seru Vika dingin
"Aduh, ikut ikut Elvin nih" seru Namjoon
"Namanya juga sodara bjir-" balas Jin
"Gue gak mesum kek bang Namjoon tuh?" seru Lili, "Berarti kita bukan sodara bang!" balas Lili
"Lo mau gue liatin isi hp lo hah? Genre novel yang lo baca kan-" ucapan Vika terpotong
"Diem gak lo?" ancam Lili
"Nah, yang ini nih biasanya sifat Evan" seru Jimin
"Sifat Ethan mana? Kok ilang?" seru Jungkook
"Ethan kan lemah lembut, sekarang waktunya lagi gak pas" seru bang Jin
"Lemah lembut sih, tapi pukulannya sakit beut bang!" seru Tae
"Betul tuh, sukur kemarin rahang gua gak lepas bang" timpal Jimin
"Vika mukul lebih keras njir, gue nyuruh dia mukul sekali eh, dipukulnya bertubi tubi goblok" balas Aaron sqmbil menjitak kepala Vika, tapi Vikanya diam doank, lagi flashback keknya
• • • • • •
"Pukul sini" dua anak itu lagi, di taman yang sama
"Nanti kalau Aaron sakit gimana?" tanya anak perempuan itu, ia kelas 3 sd sekarang
"Gak papa, pukul aja, mau liat pukulan lo seberapa kuat" balas anak laki laki itu, ia kelas 6
"Eh, lo itu artinya apa?" tanya Vika dengan wajah polosnya
"Eh, Vika gak boleh ngomong gitu ya, itu gak bole buat Vika, oke?" serunya seraya mendekatkan wajah pada Vika
"Kok Aaron boleh?" tanyanya lagi
"Pokoknya Vika gak boleh ngomong kayak gitu, oke? Nah, sekarang pukul Aaron sekuat yang Vika bisa" serunya
*Bugh
Bener aja, Vika mukul Aaron, dia hanya disuruh sekali, tapi keterusan mukulnya, padahal Aaron udah meringis kesakitan
"Stop stop!!" seru Aaron, Vika langsung berjalan mundur ke belakang
"Aaa, ma-maaf Aaron!!" serunya seraya mengambil posisi jongkok di depan temannya yang terjatuh
Aaron langsung berjalan ke arah sungai, ia mau membersihkan luka yang ada di sudut bibirnya
"Maafin Vika ya...?" seru anak perempuan itu yang sekarang sudah berada di samping Aaron, matanya berkaca kaca
"Iya, gak papa kok, pulang yok, udah sore" balas anak lelaki itu
• • • • • •
"Woy anjer!!" Liona berteriak tepat di wajah Vika
"Apa sih?!" balas Vika
"Lo flashback lama amat njir" timpal Jimin
"Gue flashback tuh detail ya, sorry bae" seru Vika
"Oh ya? Emang kejadiannya detik ke berapa?" tanya Yoongi
"Ya gak gitu juga" balas Vika
"Katanya detail" balas bang Jin
"Bodo lah" seru Vika
"Ih, ngambekan, ini sifatnya yang asli, abangnya gadak yang gini soalnya" seru bang Jin
• • • • • •
"Vika!!" anak laki laki itu berlari ke arah temannya
"Eh, Aaron!!" anak perempuan itu menoleh lalu mengembangkan senyumnya, namun, seketika itu pula, senyumannya sirna, "Em...siapa?" tanya anak itu
"Ah, ini saudara ku" balas Aaron sambil tersenyum ceria
"Oh, halo" seru Vika
"Hai!" balas anak perempuan yang digandeng oleh Aaron
"Ayok, hari ini kita main bertiga ya?" tanya Aaron
"A-ah...iya..." balas Vika
1 jam kemudian
"Katanya main bertiga, dia cuma main sama anak itu" batin Vika seraya melempari batu ke dalam sungai
"Aku kenapa ya...?" gumamnya, "Aku mau pulang...tapi, aku lagi dimarahin sama abang, huft..." sambungnya sambil mendongakkan kepalanya, "El, kamu tau gak aku kenapa?" tanyanya pada bonekanya
"Ah, aku gak ngerti! Maaf ya..." balas Vika
"Hei, aku pulang dulu ya!" anak laki laki itu...
"Ah, i-iya!" balas Vika seraya tersenyum
Ia melihat, sosok anak laki laki itu kemudian menghilang, jarak mereka sudah cukup jauh
"Eh...?" ia tidak tau itu karena apa, tapi air matanya terjatuh
• • • • • •
"Woy woy! Etdah anjir! Lo napa?!" tanya Liona yang melihat temannya bengong, lalu mengeluarkan air mata
"Hah...?" Vika menoleh, otaknya belum connect, "Eh, kok pandangan gue burem anjir, perasaan gue gak minus, plus, atau silinder deh" serunya
"Jangan nangis dek, gue cuma bercanda astaga" seru bang Jin
"Saha yang nangis anjir?!" seru Vika ngegas
"Lo" balas Aaron sambil mengelap air mata Vika yang jatuh
"Lo barusan flashback kan Vik?" tanya Lili, "Lo apain dulu temen gue sampai nangis anjer!" seru Vika pada Aaron
"Waktu itu gue gak peka, jadi ya gitu" balas Aaron
"Hah?! Vik?! Lo dulu suka ama dia?" tanya Liona yang terkejut
"Kagak anjir!" balas Vika membela dirinya
"Maksudnya kagak sadar" timpal Jungkook
"Beneran enggak anjir, gue itu masih kelas 3 plis" balas Vika
"Iya, belum tau cinta jadi gak sadar" seru Aaron
"Serahlah" balas Vika seraya memainkan hpnya, sementara yang lain? Nonton tv
"Lo pada napa gak kerja bang?" tanya Vika
"Mager" balas Jimin
"7 in mewakili semwa" balas Tae
Vika fokus pada hpnya, lebih tepatnya isi wa
Anak anak kelas donk, sibuk buat class meet
Kelas tergajee U-U
"Woyyy, nanti kan ada acara hiburan tuh hari keempat, kita nampilin apaannn???" tanya satu anak
"Bu ketuuu, where are chuuu" seru yang lain
"Vika ngikuttt" balas Vika
"Pak wakilll, apa ini pakk" tanya yang satu
"Gue ngikuttt" balas Dimas
"Wah gak bener nih! Beneran woe kita nampilin paannnn!!" seru yang lain
***
"Woy Li, nampilin paan nih?" tanya Vika tanpa melihat Lili
"Serah" balas Lili
***
"Lili bilang serah woee" seru Vika
"Lah? Lo ama Lili Vik?" tanya anak orang
"Iye, dirumahnya" balas Vika
"Nahh, bagus tuh, semuanya cepet kesana!!! Rapat kita, cepettt, kalian kan rakyat mager bangsul! Pasti klo diajak jalan ortu gak mau kannn?? Nah, biar faedah dikit, cepet pergi, ditungguuu" seru anak orang yang lain
***
"Eh..." Vika melihat Lili
"Bangsat" balas Lili
"Heheheh" seru Vika
*Drap
"Cepet woy cepettt" seru Vika sambil membersihkan rumah, "Paling cepet berapa menit nyampe ni rumah??" tanya Vika
"5 menit ogebb" balas Liona
"Aaaaaa" mereka berdua berteriak membersihkan rumah
"Berat Liliii" seru Vika sambil berusaha menyeret ketujuh orang itu
"Aw aw aw! Kita bisa jalan woe!" seru Jimin
"Nah, kebetulan, mempermudah, ke kamar masing masing ye, kerja onlen bae" seru Vika sambil melanjutkan membersihkan rumah itu
Aaron santuy ges, dia minum teh sambil nonton spongebob
"Ron!! Bantuin bangsul!!" seru Liona
"Mager" balasnya santai
30 menit kemudian, semua udah lengkap, Vika sama Lili gelar karpet tadi, jadilah mereka membuat lingkaran lalu rapat
"Usul dulu, nanti pilih yang mana suara paling banyak" seru anak orang
"Sip" balas yang laen
Setelah 25 menit
"Udah ya, fix kita nge drama" seru anak orang yang tadi
"Fix dah tu! Genre?" tanya anak orang yang lain
"Romanceee" seluruh anak cewek kecuali Vika
"Actionnn" seru seluruh anak cowok
Tiba tiba, Vika merasakan petir dari mata setiap orang
"VIKA!! INI GIMANA?!?!!" seru semuanya
"Ohok!" Vika keselek, dia minum teh tadi, "Kan jumlahnya sama, suit aja udah" usul Vika
"Suuu...it!" seru 1 anak cewek dan 1 anak cowok
"Wuhuuuu!! Menang bos quuu, tunduk klean semua!" ternyata itu Liona, dan yang kalah adalah Dimas
"Ah! Lu sih Mas!! Baku hantam kita!!" seru anak cowok yang lain
"Ya maaf lah njing!" balas Dimas
"Oke, pemeran utama saha?" tanya anak orang, cewek pastinya
"Weee, alur crita duluu" timpal yang lain
"Gimana gimana?" tanya yang lain lagi
"Giliran Vika yang usul!" seru anak orang yang lain
"Iya iya! Vika kan biasanya kreatip!" timpal yang lain
"Klo Vika sih, mungkin kayak satu cewek yang super duper di sayang ama sekelilingnya, terus ceweknya target pembunuhan ye kan, tapi karna si pembunuh gak tau wajah orangnya dan cuma nama, akhirnya pembunuhnya jatuh cinta gitu deh" seru Vika acuh tak acuh
"Nahhh!! Darahnya ada ye??" seru yang cowok
"Bacot klean semua, ada yang lain gak?" tanya Lili
"Udah gitu aja anjir, udah bagus lah itu ah!" timpal yang lain
"Pemeran utama Vika! Yang nulis naskah Vika!" seru salah seorang
"Ngajak gelud lo bambang! Gelud kita ayok!" seru Vika sambil berdiri
"Eyyy, santai bos quuu" balas anak orang yang tadi
"Pemeran utamanya dah pasti Vika lah ya" seru seseorang
"Pasti!!!" balas sekelas
"Anjir- ngajak gelud lo pada!" seru Vika
"Bacot! Nah, yang nulis saha ini teh?" tanya anak orang
"Vika juga lah, kan dia yang tau alur ceritanya" seru anak orang yang lain
"Ama Lili tapian" seru Vika seraya duduk kembali
"Sip!" balas yang lain
"Nah, buat properti, sekelas ye, ini yang pandai alat musik saha? Biar ada gregetnya dikit gitu" jelas anak orang
"Vika" balas yang lain
Vika cuma nunjukin wajah datarnya
"Srius lo anjir! Yang bisa main keyboard disini siapa woy! Selain Vika" tanya anak tadi
"Gue gue, gue aja udah" seru yang lain
"Nahh, klo ada tambahan di musiknya silahkeun guys, pokoknya keyboardnya fix" jelas anak tadi
"Pemeran utama cowok saha neng?" tanya Lili
"Aaron ato Dimas?" tanya yang lain
Yang cocok jadi pembunuh?" tanya yang lain lagi
"Aaron" balas sekelas kecuali Vika
"Terus gue apaan njing? Batu?" tanya Dimas menunjukkan wajah sedihnya
"Jijik bangsul! Lo jadi sahabatnya bae, sekalian noh ama Lili!" seru yang lain
Jam 18.23
"Udah segitu dulu, capek gue anjer!" seru Lili
"Yawudah, pulang kuy" seru Dimas
"Kuy lahhh" balas yang lain
Mereka semua pulang, kecuali Aaron ama Vika
"Abang lo gimana itu anjir?" tanya Aaron
"Eh iya!" Lili langsung lari ke kamar Tae terus masuk tanpa ngetuk
"Oalah, tidur toh" balas Vika yang tiba tiba muncul, "Tapi kok bang Yoongi ama bang Hoseok pisah dari yang laen njir?" sambungnya, Yoongi ama Hoseok tuh tidur di sofa yang lumayan jauh dari tempat tidur, sementara sisanya ada yang di lantai dan di tempat tidur
"Eh anjir! Paan tuh?!" seru Aaron gak nyante, tapi mereka semwa gak bangun
Aaron liat di atas kasur tuh ada laptop, terus kasurnya kayak basah gitu
Vika langsung ngecek, "Astaga Li, suruh abang lo tobat anjir, tontonannya pada gak bener ini" seru Vika yang melihat film 3 jam tentang yang ada di pikiran kalian sekarang
"Ya Allah...abang gue astaga..." balas Lili
"Mau sampe kapan diliatin hah? Nakal ya lama lama, buka tuh seprei, ganti" seru Aaron sambil mengambil laptop itu dari hadapan keduanya
"Siap bos!" seru mereka sambil membuka seprei itu, lalu menggantinya dengan yang baru
"Gue masak bentar" seru Vika
"Yoi" balas Lili
"Gue ikut lo Vik" seru Aaron
Mereka di dapur, Aaron bantu dikit dikit
"Pulbar ye?" seru Aaron
"Hm" balas Vika
"Hm apa?" tanya Aaron sambil menyeringai
"Ya hm, hm apaan coba?" seru Vika sambil memasukkan daging ke panci pink milik bang Jin
Aaron jalan dekatin Vika yang sekarang sedang memunggungi dirinya
"Eh-" Vika terkejut, Aaron membalikkan badannya, dan sekarang wajah mereka kurang lebih hanya berjarak 3 sentian
"Wajah lo merah" seru Aaron sambil mengelus pipi Vika
"Minggir gak?" seru Vika sambil mengubah arah pandangnya ke kanan
"Liat sini" seru Aaron
"Gak" balas Vika, "Minggir sana! Dagingnya gosong tuh!" seru Vika seraya berusaha mendorong tubuh Aaron, tapi ya gitu, gak bisa
*Cup
Aaron mengecup bibir Vika sekilas
"Anjer- gue masih pacarnya Dimas, minggir gak?" seru Vika dengan tatapan mautnya
"Gak serem" balas Aaron seraya melumat bibir Vika
"Mph-" Vika membelalakkan matanya, kemudian mendorong Aaron sekuat yang ia bisa, ya, setidaknya Aaron mundur dua langkah
"Kan! Dagingnya gosong ih!" seru Vika yang langsung membalikkan daging itu lalu memasukkan bumbu bumbunya
Aaron cuma menyeringai di belakang Vika
"Gue mandi" seru Aaron sambil berjalan menuju kamar tamu
25 menit kemudyan, masakan Vika selesai, semuanya udah mandi guys, tinggal Vika astaga
"Makan woee!!" teriak Vika dari dapur
"Iyee" balas Jungkook
Mereka semua langsung pergi tuh ke ruang makan
Vika ngehidangin makanan, terus naik ke atas
"Mo ngapain?" tanya Jimin
"Kepo" balas Vika
Vika mandi selama 10 menit, keramas dia, keringatan soalnya, jadi gak enak, terus turun deh ke bawah, belum ada yang makan gaes
"Kok belum makan?" tanya Vika seraya mengambil posisi duduk di sebelah Aaron dan Yoongi
"Nunggu lo" balas Jimin
"Tengkyu" balas Vika
Akhirnya mereka pun makan, ditengah tengah acara makan itu, Lili ngomong secara tiba tiba
"Jadi" serunya sebagai pembukaan, "Gimana 3 jam nya?" tanya Lili tanpa dosa
Yang lain keselek, kecuali Yoongi, Hoseok ikutan keselek ges, padahal dia gak ada salah
"Tobat gih" seru Liona
"Hah? Maksud lo apaan dek?" tanya Tae sesantai mungkin
"Lah? Kirain ganti seprai gak liat laptopnya gitu?" tanya Vika seraya memasukkan sesendok nasi ke mulutnya
"Enak" seru Yoongi seraya memakan daging buatan Vika
"Thanks" balas Vika yang langsung tersenyum ceria, "Back to the topic, duh" senyumannya hilang, menjadi tatapan yang lumayan seram menatap ke arah mereka semua
"Kasih tau mama ama papa seru nih" ucap Liona
"Dek! Dek plis dekkk" seru Jungkook, Tae, ama Jimin, sisanya, keringat dingin
"Dak dek dak dek, beliin gue es krim sekulkas baru gak gue bilangin ke mama papa" ancam Lili
"Iya deh iya, kita beliin nanti" balas mereka semua
.
.
.
.
.
.
Maap keun bila ada kesalahan gaes :(
Komennya jan lupa :(