Chereads / Legacy Falls / Chapter 79 - Great War Arc - Shanghai falls 4

Chapter 79 - Great War Arc - Shanghai falls 4

—Malam di Agartha setelah Marco menjelaskan tentang Chartaphilus.

(Kekuatanmu sebenarnya disegel Antara)

Benarkah? Lalu kenapa aku masih hidup setelah menggunakan Detonate?

(Waktu itu aku sudah berada di tubuh mu bukan? Aku membuka segel keabadian agar kau masih bisa hidup)

Jadi kau adalah kunci pembuka segel Chartaphilus?

(Benar. Sebenarnya dirimu sudah ditakdirkan untuk menjadi Earthmate berkat kutukan Chartaphilus di tubuhmu yang disegel dan segelnya hanya bisa dibuka oleh Earthmate)

Jika aku ingin membuka segelnya apa yang akan terjadi?

(Kekuatan mu dan kekuatan pendahulu mu akan dilimpahkan kepadamu lalu kau akan menjadi Raja Para Manusia karena kekuatanmu bisa menghancurkan satu planet dalam sekejap.)

K-Kalau begitu aku tidak akan pernah membuka segel itu kecuali terdesak.

(Dan juga, jika kau ingin melepas segelnya maka aku akan keluar dan mencari orang baru untuk menjadi Earthmate)

Kalau itu aku tambah tidak akan pernah membuka segel ini! Kau adalah partner berhargaku… begitu juga dengan Allain…

***

"Durandal! Sword of Ronald!".

Kekuatan Zirah White Lotus sudah sangat berbahaya jika aku tidak menggunakannya dengan hati-hati. Aku tidak akan membunuh mereka berdua dulu karena aku masih belum tau dimana Theresa.

"Sialan!!!," Teriak Joker lalu dia melepaskan kekanggan cahaya White Lotus dan menyerangku.

Namun sia-sia. Bola putih yang tidak terlihat melindungi diriku dari segala serangan.

"Phantasma : Shadow Stealth!".

Bayangan yang berbentuk duri menyerangku dari belakang namun dengan cepat kutebas dengan Durandal.

"Kenapa?! Kenapa?! Kenapa???!!!!!".

Joker terus menerus menyerangku dengan berbagai serangan yang dia punya namun tidak ada satupun serangan yang mengenaiku. Selagi Joker menyerangku bertubi-tubi, aku melihat kearah Allain yang diam dan memperhatikan Joker.

"White Lotus : Kelopak Penghukuman!".

Aku menerjang Joker dan menebaskan Durandal ke tubuh Joker hingga terbelah menjadi dua. Namun… yang kubunuh itu bayangan Joker.

Sial! Monster itu punya banyak sekali trik! Sial! Jadi selama ini yang kami lawan hanyalah bayangannya saja?!

"Akhirnya kau membunuhnya," ucap Allain.

Dia mendekatiku sambil membawa sesuatu. "Apa maumu?!," Tanyaku.

"Jangan kasar begitu kak. Aku hanya ingin meluruskan semua yang terjadi disini," ucap Allain lalu dia memberikanku surat.

Aku membuka surat itu dan melihat isinya :

[Antara jika kau mendapat surat ini dari Allain, maka kau sudah berhasil membangkitkan kekuatan Chartaphilus.

Antara, maaf aku menyuruh Allain menyerang mu tapi aku tidak punya pilihan lain selain membangkitkan kekuatan Chartaphilus di tubuhmu. King mengincar dirimu agar kau bisa membangkitkan kekuatan Chartaphilus, sedangkan Joker mengincar dirimu agar dia bisa mengambil alih kekuatan Chartaphilus.

Aku gagal sebagai ibumu, padahal aku sudah berjanji untuk melindungi mu kepada ayahmu agar kau tidak membangkitkan kekuatan Chartaphilus tapi aku malah yang membangkitkan nya.

Allain adalah anak baik yang nakal, dia adalah adikmu jadi jangan balas apa yang dia lakukan kepadamu. Masalah Allain dan aku akan kujelaskan jika kita bertemu lagi Antara.

Pertanda : Theresa]

"Hah?…."

Allain menahan wajahnya untuk tertawa dan itu membuat ku sangat kesal melihatnya.

"KETAWA AJA WOI!".

Lalu dia tertawa keras sampai mengeluarkan air mata. "B-Bagaimana aktingku??!!! Hahahahahahaha!!!!".

"Gak lucu! Kenapa akhir-akhir ini setiap kejadian terjadi secara tiba-tiba??!! Tidak! Tidak mungkin Theresa adalah ibuku! Ibuku orangnya cantik, baik, tinggi, dan punya wajah orang Indonesia!! Sedangkan Theresa pendek dan punya wajah orang eropa! Dan juga ibuku telah mati sejak lama dan aku tidak ingat punya adik!!".

Kalau dia bibiku masih bisa kuterima… tapi kalau Allain adalah sisi mutanku, maka masuk akal kalau Theresa adalah ibuku karena dia adalah Queen.

"Jadi kau baik atau tidak Allain?," Tanyaku.

"Tidak keduanya. Aku hanya akan bergerak jika ibu memerintahkan aku."

Bahkan Allain menyebut Theresa ibu. Bukan berarti aku tidak menyukai Theresa namun aku masih belum bisa terima kalau dia ibuku.

4 bersaudari mendatangiku sambil memasang wajah khawatir. Aku melihat kearah mereka dan mengelus kepala mereka masing-masing.

Mereka juga lebih muda dariku jadi sah-sah saja aku mengelus kepala mereka.

"Aku baik-baik saja, terima kasih telah mengkhawatirkan aku."

Aku melihat kearah belakang mereka berempat dan aku tidak melihat jasad om Yudha. Tentu saja karena yang dibunuh mereka berempat hanyalah ilusi yang dibuat bayangan Joker.

"Aku harus kembali ke—".

"GajahMada Logistik bukan? Aku yang akan kesana."

Secara teknis kami berdua masih bisa terhubung kadang-kadang karena itu aku lumayan mempercayai isi surat tadi. Sepertinya aku bisa menyerahakan masalah di GajahMada kepada Allain.

"Kau bisa dipercayakan?".

"Ibu menyuruhku untuk membantumu dalam kesusahan. Percayakan saja kepadaku kak!".

Sifat kasarnya sepertinya sudah hilang saat keluar dari tubuhku.

"Terus dimana lokasi Theresa sekarang," tanyaku.

Tiba-tiba Allain memasang wajah serius. "Saat ini ibu sedang menghadapi King di Yordania."

___

*to be continued-