Chereads / Legacy Falls / Chapter 80 - Great War Arc - Musuh Sebenarnya

Chapter 80 - Great War Arc - Musuh Sebenarnya

—GajahMada Logistic, Dihari Yang Sama Saat Antara Berhadapan Dengan Allain dan Joker.

"Antara… semoga dia baik-baik saja," ucap Risa yang sedang melihat kearah langit.

Risa ingin menemukan Antara berada dimana namun ayahnya bilang jika Antara baik-baik saja. Dia hampir jantungan mendengar berita tentang pengkhianatan Antara dan Theresa.

Selama Antara tidak berada di GajahMada Logistic, dia yang menjadi pemimpin sementara serta menggantikan peran Antara sebagai kurir. Namun dengan adanya para Cindaku, pekerjaan Risa semakin ringan.

Sebenarnya dari kecil dia ingin bertarung di medan perang namun ayahnya, kakaknya, dan Antara melarang Risa karena mereka tidak ingin hal yang ditimpa ibu Risa menimpa Risa juga.

Ibu Risa meninggal karena Laskara nya meledak saat digunakan secara berlebihan, lalu Laskara ibunya diperbaiki dan diberikan kepada Risa. Awalnya ayahnya menolak Laskara itu namun dia teringat wasiat istrinya. Wasiatnya adalah memberikan Laskara nya kepada Risa karena Risa suka menyanyi seperti ibunya.

Sampai sekarang, Risa menggunakan Laskara itu untuk menghibur orang lain yang sedang sedih dan dia juga sering menyanyi untuk Antara jika hatinya sedang buruk. Bagi Risa menyanyi membuat dunia sekitarnya lebih bewarna, karena itu dia tidak akan berhenti bernyanyi sampai saatnya datang.

"Loh Raka, kenapa tubuhmu?," Tanya Risa kepada Raka yang sedang mengumpulkan telur.

"Oh? Pasti silau ya?," Balas Raka.

"Tidak, tidak… hanya saja ada yang aneh. Kenapa tubuhmu tiba-tiba bercahaya seperti itu?".

Raka menjelaskan kepada Risa kalau tubuhnya sekarang ini sedang melakukan proses pemberian berkah kepada dewa yang mereka percayai yaitu Byakko. Ras Cindaku adalah ras yang dilindungi oleh dewa mata angin Byakko dan sekarang mereka sedang memberi berkah mereka kepada Byakko agar Byakko berevolusi menjadi Raijin.

"Begitu… ah! Untuk merayakan dewa kalian yang berevolusi mari kita mengadakan pesta makan!," Usul Risa.

"Kedengarannya bagus! Kalau begitu aku akan memberitahukan kepada teman-teman!".

Setelah itu Raka pergi meninggalkan Risa untuk memberitahukan kepada Cindaku yang lain kalau ada pesta makan-makan.

Risa tersenyum lalu melanjutkan pekerjaan Raka tadi yaitu mengumpulkan telur. Setelah selesai mengumpulkan telur, dia pergi ke dapur dan mengambil pasokan daging yang sangat banyak. Para Cindaku jarang memakan daging dan Risa pikir ini adalah pelayanan spesial untuk mereka. Dagingnya juga bukan daging sembarangan, tapi daging ayam cemani hitam yang harganya bisa mencapai 35jt rupiah! Dan ini daging ayam cemani ini mendapatkan perawatan yang mewah selagi dia masih hidup, karena itu daging ini adalah daging yang paling disayangi Antara. Risa pasti harus minta maaf karena telah memasak daging kesayangan Antara saat dia pergi.

"Rendang!".

Risa memutuskan untuk membuat rendang ayam dengan resep andalannya. Selagi memasak Risa tiba-tiba teringat sesuatu yang terjadi dimasa lalu. Ingatan yang ingin dia kubur dalam-dalam tiba-tiba muncul kembali. Namun dia hanya tersenyum dan meyakinkan dirinya kalau apa yang dia lakukan sekarang ini adalah hal yang benar.

"Oh ya anak-anak juga pasti suka perkedel."

***

Semua orang telah ada di meja makan dan menghadapi masakan Risa yang terlihat sangat enak. Rendang dan perkedel ayam, sebuah hidangan yang jarang sekali para Cindaku santap jika di desa asal mereka.

"Ayo makan semua, jangan malu-malu."

Risa mulai makan rendang dan setelah itu diikuti oleh yang lain. Semua Cindaku sangat senang bisa memakan masakan Risa yang enak, mereka bersyukur kepada dewa mereka yang telah memberikan jalan kepada mereka setelah desa mereka hancur.

Namun ditengah-tengah saat mereka makan ada yang aneh. Ra, Ri, dan Ru tersedak daging disertai batuk darah. Ibunya dan Raka langsung panik seketika hingga mereka melepaskan makanan mereka. Ibu mereka berusaha mengeluarkan daging yang membuat mereka tersedak namun tiba-tiba…. Ada sesuatu seperti serangga keluar dari mulut mereka.

Semua Cindaku panik dan berusaha menyelamatkan Ra, Ri, dan Ru namun sayangnya…. Mereka meninggal setelah serangga itu keluar.

Lalu tak berlangsung lama para Cindaku lainnya merasakan rasa sakit yang luar biasa diperut mereka lalu keluar serangga yang lebih besar dari yang sebelumnya. Satu-persatu serangga keluar dari perut mereka dan satu-persatu Cindaku meninggal. Raka tidak tahu apa yang terjadi karena hanya dia satu-satunya Cindaku yang baik-baik saja.

Para serangga itu mulai menyerang satu sama lain dan terbunuh. Raka hanya terdiam dan tidak bisa berbuat apa.

"Loh sudah selesai?," Tanya Risa.

Raka melihat kearah Risa yang sepertinya menikmati keadaan sekarang.

"Apa… yang—".

"Makhluk bodoh. Aku senang jumlah kalian sudah berkurang" Risa berdiri dari kursinya dan dia membawa pisau makan. "kehehe."

Tiba-tiba aura Risa sangat berbeda. Raka merasa sangat ketakutan melihat Risa yang sekarang.

"Raka mau tau siapa yang melakukan ini semua?," Bisik Risa di telinga Raka.

Rasa takut Raka sangat amat besar hingga dia tidak bisa menjawab.

"Baiklah aku beritahu…." Risa menggores pipi Raka dengan pisau makannya. "AKU YANG MELAKUKANNYA!!!".

Lalu Risa tertawa sangat keras hingga memekakkan telinga. Dia terus tertawa sampai tenggorokan nya kering.

"Ini salah kalian. SALAH KALIAN! Jika saja dewa kalian! Cuih! Mana sudi aku memanggil dia dewa!!!," Teriak Risa.

Risa memegang wajah Raka lalu menusuk mata Raka dengan pisau makannya. "Salah kalian memberikan berkah kepada mahluk yang kalian sebut dewa!!!!".

Raka mengerang kesakitan dan Risa tertawa lagi dengan sangat keras. Setelah itu dia menendang kepala Raka berkali-kali hingga Raka pingsan.

"Ah aku tidak boleh membuat dia mati. Kalau begitu tidak serukan???!!! kehehehe…."

Setelah itu, Risa mendatangi mayat para Cindaku dan serangga yang keluar dari tubuh Cindaku. Risa menjentikkan jarinya dan mayat Cindaku beserta serangga itu terbakar semua. Kemudian dia berjalan keluar dari ruang makan meninggalkan Raka bersama mayat-mayat yang terbakar.

Selagi berjalan, Risa tersenyum sangat bahagia seperti sedang melakukan hal yang baik. Dia bersenandung dan meloncat-loncat kegirangan.

"Semoga Tuan Chartaphilus bisa bangkit♪♪♪"

___

*to be continued-

Related Books

Popular novel hashtag