Chereads / Legacy Falls / Chapter 77 - Great War Arc - Shanghai falls 2

Chapter 77 - Great War Arc - Shanghai falls 2

(POV ANTARA)

Berlari lalu melompat dan menebaskan pedang Thanher lewat tangan Raijin namun serangan itu dapat dengan mudah di hindari oleh Allain dan Joker.

Aku harus membuat Allain mengembalikan Theresa.

Aku juga harus membuka topeng Joker.

Om Yudha sudah bangkit lagi dan sedang berhadapan dengan 4 bersaudari itu. Kekuatan mereka juga bertambah karena aku memberi mereka jubah petir yang meningkatkan kekuatan dan kecepatan mereka. Setidaknya itu bisa mengurangi rasa kekhawatiran ku saat mereka melawan om Yudha.

Tapi tidak ada waktu untuk memikirkan mereka berempat karena musuh yang kulawan ini memiliki kekuatan dewa juga.

Allain dan Joker memiliki kekuatan Dewa Penjaga Alam yaitu Phantasma yang memiliki kekuatan petir yang membinasakan dunia, petir hitam. Mereka juga adalah Devilmate, kebalikannya dari Earthmate.

Dari tadi kami hanya balas-membalas serangan saja karena kami bertiga dapat menghindari serangan satu sama lain. Petir putih dan petir hitam bertemu hanya akan menimbulkan ledakan.

Aku bisa saja menggunakan kereta perang Raijin untuk menghajar mereka berdua habis-habisan, namun dengan kereta perang itu dapat membuat kota Shanghai hancur seketika dalam hitungan menit. Raijin juga tidak merekomendasikan untuk memanggil kereta perang.

Aku juga tidak bisa menggunakan Sukogenyu karena ketika Raijin mendampingi ku bertarung seperti ini hanya Thanher saja senjata yang dapat kupakai.

"Laskara mode Magician! Summon : Thanatos!".

Ah satu lagi, Allain bisa menggunakan Laskara ku. Dia sudah memanggil Zeus, Sun, dan Gatotkaca. Sekarang dia akan memanggil dewa favorit ku yaitu Thanatos. Ah aku tidak ingin melawan dewa Thanatos.

….

(Antara ingat kekuatan Thanatos.)

Iya-iya aku tau. Jiwa orang baik akan cepat diambil olehnya kan?

….

Karena itu aku akan menggunakan ini! "Araraq Blitz!".

Aku melompat menebas kepala Thanatos yang baru saja keluar dari portal. "Thunder Step!".

Aku bergerak dengan cepat dan mengincar kepala mereka berdua. "Blitz Qualen!".

Dengan kecepatan tercepat saja masih bisa mereka hindari. Setelah menghindar, Allain memproyeksikan banyak sekali pedang Zweihander di udara dan menembakkan nya kearahku. Aku menahan serangan Zweihander dengan tangan Raijin, setelah itu aku menerjang Allain dan menebas tangannya.

"Usaha mu sia-sia Antara!!!".

Setelah tidak berhasil… aku mundur beberapa langkah dan mengaliri jalanan dengan petir putih agar Electric Field bisa bertahan lama.

"Benarkah? Lalu apa kabar dengan tangan kiri mu?".

Allain melihat ke tangan kirinya yang terpotong karena serangan ku tadi.

"B-Bagaimana bisa??!! Bukannya aku menghindari—".

"Kau memang menghindarinya tapi…." Aku mengerakan jari telunjuk. "Senjataku tidak hanya yang terlihat, tapi yang tidak terlihat juga!".

Sukogenyu menancap ditanah dan Electric Field memberinya pasokan petir putih yang banyak. Dengan banyaknya pasokan petir putih, aku dapat memunculkan bilah Sukogenyu dan memanipulasi nya sesuka hati.

Sekarang Sukogenyu berbentuk capit kepiting yang dapat memotong benda apapun.

"Selama ada Electric Field dan Sukogenyu, kalian bukan apa-apa dihadapan ku!".

Aku langsung mengangkat kedua tanganku untuk membuat Sukogenyu menjadi kurungan burung yang mengurung mereka berdua. Lalu aku menggunakan kekuatan Raijin untuk terbang setinggi mungkin.

….

Raijin, efek samping dari teknik yang akan ku gunakan?

(Bisa atmosfer bumi pecah gara-gara teknik ini.)

Persentase nya?

(1%)

Kalau sekecil itu, ayo lakukan!.

….

Aku mengangkat tangan kananku dan Raijin mengikutinya. Langit mendung seketika dan petir yang ada dilangit memberi pasokan petir untuk Thanher dan aku.

Setelah cukup, aku menggunakan kekuatan Raijin untuk melihat dari kejauhan. Target sudah dikunci, sekarang saatnya eksekusi kedua.

Aku melakukan gaya seolah-olah menarik pedang untuk menyerap energi listrik yang negatif.

"Blitztechnic : Zorn Of God!".

Aku menebas langit sekuat mungkin dan memunculkan tebasan petir yang meluncur dengan cepat seperti meteor dan mengarah ke Allain dan Joker.

Saat mendarat ditanah, tebasan petir itu menggelegar dan seluruh langit langit berpetir seperti sedang mengikuti amarah dewa petir.

Aku tidak tinggal diam, aku langsung meluncur menerjang mereka dengan serangan terakhir. Raijin membuat duplikat dari Thanher. "X-Cross… SLASH!!!".

Namun saat hendak meluncurkan X-Cross slash, tiba-tiba Raijin kehilangan kekuatannya sehingga Zirah Raiga menghilang dan aku terjun bebas tanpa kekuatan Raijin.

….

(Antara…. Cindaku…. Anak-anak ku…. Rakyatku!)

….

….

Aku tergeletak tak berdaya. Kekuatan ku dan Raijin seperti dihisap oleh sesuatu.

"Aku akui kekuatan memang mengerikan, tapi sayangnya!!," Ucap Allain.

Allain menciptakan Zweihander dan hendak menebasku. Sedangkan Joker menghilangkan Electric Fieldku

Sial! Apa yang terjadi kepadaku?! Kenapa tiba-tiba semua kekuatan ku dan Raijin menghilang?! Apakah ada yang salah?!.

"SELAMAT TINGGAL ANTARA!".

"AKU TIDAK AKAN MATI DISINI!".

Tiba-tiba ada bayangan yang sangat cepat berdiri di depanku. "Tombak Kegigihan!," Ucap Naura.

Naura datang melindungi ku. "Naura…."

Naura terlihat tidak bisa menahan serangan Allain. "Niura, Neura, Noura, ayo lakukan!," Teriak Naura.

Tiba-tiba terjadi sesuatu yang aneh. Gerakan Allain dan Joker bergerak dengan lambat namun gerakan ku dan gerakan 4 bersaudari tetap normal.

"Mungkin ini membingungkan buat mu tapi ini adalah kekuatan spesial kami," ucap Niura.

"Duduk. Dan. Perhatikan. Saja," ucap Noura.

"Orang terluka jangan banyak omong! Diam dan perhatikan saja!," Ucap Neura.

Naura mundur beberapa langkah dan berdiri bersama dengan adik-adik nya.

"Kita tunjukan kepada Pahlawan kita kekuatan kita!".

___

*To be continued-