(POV ANTARA)
"Sejauh mana paman tahu soal Earthmate dan Agartha?," Tanyaku.
"Sejauh sebelum kau mengetahui tentang Earthmate dan Agartha," balas paman.
Kedatangan tiba-tiba paman Kario bersama… geh… empat bersaudari.
"Antara, apa kau yakin ingin terjun di medan perang?".
Aku melihat kearah paman Kario. "Theresa telah diculik, mau tidak mau aku harus terjun di medan perang untuk menyelamatkannya. Selain itu ini tugasku sebagai Earthmate yang harus menjaga dunia atas dari para mutan yang mulai bergerak."
Paman tidak kelihatan kaget setelah mendengar Theresa diculik. Apakah dia sudah memperkirakan semua yang terjadi?.
Paman Kario melemparkan pedang Sukogenyu kepadaku. "Baiklah, aku akan ikut membantumu."
Aku mengambil pedang Sukogenyu dan menariknya. "Kenapa?".
"Tidak ada waktu untuk menjelaskannya" paman melihat kearah empat bersaudari. "Kalian berempat kenalkan, dia adalah orang yang menyelematkan kalian waktu kecil."
Hah? Apa yang dimaksud oleh paman? Dia menunjuk kearah ku dan berkata aku adalah penyelamat? Aku tidak pernah merasa menyelamatkan seseorang pun waktu kecil.
"HEEEEEHHHHHH?!," Teriak mereka.
Demi apapun aku tidak pernah menyelamatkan seseorang waktu kecil…. Sebentar, rasanya memang pernah tapi kapan ya….
"Penyelamat kami seorang pengkhianat??!! Jangan bercanda ketua," ucap cewek berambut merah marun.
Mereka berempat terlalu mirip jadi susah untuk membedakannya. Aku hanya dapat membedakan warna rambut dan gaya rambut mereka saja. Tapi dia menyebut ku pengkhianat? Ah aku ingin kembali ke masa lalu dan tidak menyelamatkan mereka.
Ya aku sudah ingat kalau aku pernah menyelamatkan mereka. 10 tahun lalu saat aku menjalankan misi pertamaku sebagai Laskar. Aku menyelamatkan mereka dan orang-orang lain dari perbudakan manusia yang dilakukan oleh para mutan kelas A.
"Paman… tujuanmu apa membawa mereka berempat?," Tanyaku.
"Mereka bersedia membantumu dalam medan perang, katanya mau balas budi atas yang kau lakukan 10 tahun lalu," jawab paman.
Begitu kah? Jika mereka membantuku dalam perang nanti maka aku sangat tertolong. Theresa mengatakan kepadaku kalau mereka berempat memiliki tombak sakti yang sangat kuat.
Aku menghadap ke mereka berempat. "Namaku Antara Adagium dan aku bukan pengkhianat."
Salah satu dari mereka mendekati ku. "Aku tau karena ketua sudah memberitahu kebenaranya kepada kami dan maafkan ucapan adik ku yang kasar. Namaku Naura, kami akan bertarung disisi mu untuk membalas perbuatan mu 10 tahun lalu."
Cantik juga cewek bernama Naura ini. Rambut merah gelap yang panjang dan mata hijau seperti zamrud membuat pesonanya sangat kuat.
"Namaku Niura, salam kenal pahlawan ku."
Lalu Niura memiliki rambut yang sama dengan Naura namun rambunya dia ikat ponytail.
"Cih, aku Neura."
Lalu Neura yang sepertinya dia yang paling kasar diantara para saudarinya. Dia juga mengataiku pengkhianat, sepertinya aku tidak bisa akur dengan dia.
"Namaku. Noura. Salam. Kenal. Pahlawan."
Lalu terkahir Noura, yang paling kalem diantara mereka berempat. Warna rambutnya sama seperti Neura namun rambutnya bergelombang yang membuat rambutnya terlihat indah dimata.
"Baiklah, salam kenal semua."
Tiba-tiba aku melihat Kirin terbang di atasku. Dia mendarat di belakang ku dan menghela nafas dengan sangat kuat. "Kario, serta teman Antara selamat datang di Agartha."
"N-N-N-NAGAAAA???!!!,", Teriak kaget mereka berempat.
Wajar sih mereka kaget, karena aku juga sama waktu pertama kali kesini dan bertemu dengan Kirin.
Kirin juga mengenal paman kah? Sepertinya dimasa lalu ada peristiwa yang tidak aku ketahui sampai paman dan Theresa mengenal Kirin serta mengetahui tentang Earthmate.
"Lama tak berjumpa Kirin" ucap paman.
"Tidak ada waktu untuk menyapa satu sama lain!" Iffy, Sieg, Phone, dan Marco melompat dari punggung Kirin. "Kalian harus cepat ke permukaan."
Setelah itu Marco memunculkan lingkaran Rune nya untuk melakukan teleport. Namun bentuk lingkaran Rune punyaku dan punya Iffy, Sieg, serta Phonse berbeda.
Lingkaran Rune milikku bewarna merah, Iffy bewarna biru, Sieg bewarna hijau, dan Phonse bewarna putih.
Empat bersaudari ikut bersamaku sedangkan paman hanya mengawasi menggunakan Rune Marco. Iffy ditemani pasukan naga, Sieg ditemani pasukan elang, dan Phonse ditemani pasukan ular dan kura-kura.
"Kalian akan dikirim ke tempat-tempat yang diinvasi secara terpisah. Jika terjadi sesuatu kepada kalian maka aku akan langsung mengembalikan kalian ke Agartha," ucap Marco.
Lalu kami diteleport langsung oleh Marco dalam sekejap. Aku tidak tahu dimana akan dikirim namun semoga saja ditempat aku akan melawan Allain atau mutan Rank S.
….
….
….
Suara sirene yang menandakan bahaya berbunyi sangat keras. Keadaan sekitar sangat kacau, mayat seperti daun berserakan di jalanan.
"Dimana kita?," Tanyaku.
"Aku tidak tahu yang pasti, tapi aku yakin… kita berada di Sanghai China," jawab Naura.
Shanghai???
___
*To be continued-