Chereads / Legacy Falls / Chapter 74 - Great War Arc - Akhir dari Sandiwara

Chapter 74 - Great War Arc - Akhir dari Sandiwara

Saat ini Kario bersama Naura, Niura, Neura, Noura sedang menuju kota Kediri menggunakan helikopter untuk masuk kedalam Agartha. Empat bersaudari itu masih belum tau kenapa mereka pergi ke kota Kediri.

"Kalian berempat masih ingat dengan anak yang menolong kalian waktu kalian kecil?," Tanya Kario.

"Tentu saja kami ingat. Dia adalah pahlawan kami," jawab Naura.

"Benar. Tanpa dia. Kami sudah mati," lanjut Noura.

Kario tersenyum. "Baguslah kalau begitu, karena sekarang kita akan menuju tempat orang yang kalian sebut pahlawan itu."

Mereka berempat terdiam lalu serentak berteriak, "HEEEEEEHHH???!!!!".

Kario tersenyum jahat yang terlihat jelas kalau dia merencanakan sesuatu yang sangat kotor. Kario mulai membayangkan pertemuan empat bersaudari itu dengan orang yang menyelamatkannya yaitu Antara.

10 tahun lalu saat Antara menjalankan tugas pertamanya sebagai Laskar dia pernah menyelamatkan empat bersaudari kembar dari perbudakan manusia yang dilakukan oleh mutan kelas A yang berada di kota Palu dulu. Waktu itu Antara dengan gagah berani menyerang semua mutan yang memperbudak manusia dan menyelamatkan orang-orang yang diperbudak oleh mutan. Waktu bertemu dengan empat bersaudari itu Antara mengatakan kata-kata yang sangat keren "Tenanglah, aku disini untuk menyelamatkan kalian", begitu. Dan sekarang Antara sudah lupa tentang kata-katanya serta empat bersaudari itu. Dia saja tidak tahu siapa empat bersaudari itu waktu ditangkap oleh mereka.

"Karena Marco berkhianat, siapa yang menjadi pemimpin di kota ini?," Tanya Niura.

Kario turun dari helikopter dan merenggangkan tubuhnya. "Saat ini kepemimpinan kota ini dipegang oleh orang kepercayaan ku. Pemerintah tidak bisa ikut campur dalam masalah kepemimpinan disetiap kota karena aku yang memegang hak itu," balas Kario.

Kario memeriksa tas bawaan nya untuk memastikan kalau dia membawa Sukogenyu dan foto anak-anaknya. Dia merahasiakan hal ini kepada Maya dan Risa karena dia tidak ingin anak kesayangannya ikut campur dalam masalah ini.

"Lalu dimana. Tempat pahlawan. Kita?," Tanya Noura.

Kario melihat kearah gunung lalu menunjuk gunung itu. "Disana. Dia sedang berlatih disana."

Namun sebelum berangkat ke Agartha, Kario harus memberitahukan kepada mereka berempat tentang perang yang akan terjadi sebentar lagi. Sambil berjalan menuju gunung, Kario menceritakan tentang keadaan dunia sekarang kepada mereka berempat.

Walaupun sudah terjadi invasi di negara-negara adidaya tapi tetap saja itu belum termasuk hitungan perang karena pemeran utama dalam perang besar ini belum bertindak secara terang-terangan. Menurut perkiraan Kario, King akan bergerak jika Antara dan para Earthmate mulai muncul di permukaan.

Kario mendapatkan pesan dari Andhra, ayah Antara 20 tahun lalu kalau King hanya tertarik kepada Andhra dan Antara saja. Perang besar akan terjadi jika Antara atau Andhra menantang King secara terang-terangan.

Sekarang alasan Antara harus terjun di medan perang adalah kewajiban nya sebagai salah satu Earthmate.

Jadi misi Kario sekarang ini adalah meyakinkan Antara untuk berpikir dua kali lagi untuk turun ke medan perang. Kario takut jika terjadi sesuatu yang memicu kekuatan terpendam Antara bangkit di medan perang nanti. Andhra juga mengatakan jika suatu saat kekuatan Antara bangkit maka tidak ada yang bisa menghentikannya.

Kekuatan terpendam Antara masih belum diketahui, namun menurut perkataan Andhra kepada Kario kalau kekuatannya setara dengan dewa penciptaan.

"Bambu menyilang?," Ucap Niura.

"Unik. Memang cocok. Untuk. Pahlawan," ucap Noura.

Kario melihat kearah jam tangan yang menunjukkan pukul 03:01PM. "Jalan didepan akan dipenuhi kabut, karena itu kalian harus berjalan terus mengikuti ku dan jangan ada yang berhenti."

"Baik!," Jawab mereka.

Mereka berjalan memasuki portal Agartha. Semakin dalam mereka berjalan semakin tebal kabut disekitar mereka. Kario menyalakan Road Flare agar empat bersaudari itu mengikuti cahaya Road Flare.

Setelah perjalanan selama 30 menit akhirnya mereka sampai di Agartha. Di Agartha masih pagi dan naga-naga kecil sedang bermain-main di langit. Empat bersaudari itu kaget setengah mati melihat ada naga ditempat ini.

Kario melihat jam tangannya dan waktu menujukan 3:21 yang artinya jam tangannya sudah berhenti berfungsi saat 20 menit perjalanan.

"Ayo, kita harus cepat menemui orang itu."

Kario menuju desa manusia untuk menemui Antara, namun saat ditengah-tengah perjalanan dia melihat seseorang yang sedang membersihkan wajahnya di sungai kecil. Dia mendatangi orang itu dan dia tidak asing dengan orang itu.

"Antara, apa kabar?," Sapa Kario.

Antara menengok kebelakang dan kaget setengah mati melihat Kario bersama empat bersaudari di Agartha.

"Paman… Kario….?".

___

to be continued-