didalam ruangan Kario sedang bicara dengan seseorang, dia sedang membicarakan apa yang harusnya dia lakukan terhadap Antara dan Theresa yang memiliki bukti bahwa mereka berdua berkhianat kepada Nusantara.
"jadi bagaimana pak?"
Kario masih bingung memikirkan apa yang sebenarnya terjadi, karena bukti yang didapat berbeda dengan apa yang dikatakan oleh Antara dan Theresa.
"aku tidak tau, tapi yang mereka katakan berbeda dengan bukti-bukti yang ada"
"tapi pak, bukti-bukti yang ada sangat banyak."
"kau benar, kita tidak mungkin juga hanya percaya dengan alasan mereka."
Kario juga tidak bisa langsung percaya dengan alasan yang diberikan oleh Antara dan Theresa bahkan kalo mereka adalah orang yang sangat dekat dengan Kario.
"iya pak, jadi apa kita akan memenjarakan mereka berdua?"
"apa harus sekarang?"
tapi disisi lainnya, Kario juga tidak mau memenjarakan Antara dan Theresa. dikarenakan Antara sudah dia rawat sejak kecil dan dia tau Antara orang yang seperti apa. mungkin didalam hati Kario, tidak ingin memenjarakan mereka.
"itu semua tergantung keputusan anda"
"kalo begitu beri aku waktu sebentar untuk memikirkannya. "
Kario juga tidak ingin, dikarenakan Antara dan Theresa yang bisa dibilang sudah dianggap sebagai keluarganya, dia langsung tidak memenjarakan mereka. karena Kario berpikir dia harus mengambil keputusan yang tepat antara pilih peraturan yang ada atau Keluarga yang dipunya.
"baik pak, tapi saya ingatkan jangan lama mengambil keputusan anda."
"kenapa?"
"karena apabila pemerintah tau, maka mereka akan marah kepada kita."
"kalau dipikir-pikir, kenapa pemerintah sampai ikut turun tangan dalam kasus ini. "
Kario juga tertekan oleh pemerintah, dikarenakan kasus ini juga diawasi oleh Pemerintah. mungkin itulah yang membuat Kario tidak bisa sembarang mengambil keputusan.
"bukannya itu wajar pak, dikarenakan kasus ini menyangkut dengan pemerintah, bahkan ini terjadi di pemerintahan kota kediri"
"ya, mungkin itu menjadi alasan kenapa pemerintah sampai ikut dalam kasus ini"
"ya pak, dan oleh karena itu anda harus cepat mengambil keputusan dikarenakan kita jangan sampai dicurigai dan kehilangan kepercayaan pemerintah."
"iya akan kuusahakan"
"baiklah, kalo Begitu saya akan permisi dulu."
"silahkan."
"permisi-"
orang itu pun keluar dari ruangan Kario dan meninggalkan Kario yang masih memikirkan apa yang harus dia lakukan.
"yang dia katakan tadi sangat benar."
Kario berpikir, kalo dia sampai kehilangan kepercayaan oleh pemerintah maka organisasi Nusantara dan cabang lainnya akan dipimpin langsung oleh pemerintah atau bahkan yang paling parah adalah pemerintah munutup organisasi Nusantara dan cabang lainnya.
"apakah aku harus mempertahankan kepercayaan organisasi dan kehilangan kepercayaan keluargaku sendiri?,"
setelah itu terdengar suara telepon yang ada diruangan berbunyi dan Kario pun mengangkat telepon tersebut
"iya, dengan Kario disini, ini siapa"
"halo, saya Evangelina dari pemerintah pusat"
"oh dari pemerintah pusat, apa yang bisa saya bantu??"
Kario berpikir kenapa pemerintah menelepon saat ini. apa yang ingin pemerintah katakan?.
"saya hanya ingin memberitahu bahwa anda, karena sudah menangkap ketiga orang pengkhianat maka harus cepat menghukum mereka."
"ah soal itu..."
"iya, karena pemerintah tidak mentoleransi apa yang sudah mereka lakukan."
"baiklah, akan kuusahakan secepatnya akan kuurus."
"baguslah kalo begitu, karena kau tau pemerintah bisa kehilangan kepercayaan dengan anda dan bisa saja pemerintah mencurigai organisasi Nusantara anda masih ada yang berkhianat"
"iya, tapi kupastikan tidak ada yang berkhianat dan kalo pun akan ada nantinya, maka kami akan hukum seberatnya"
"baiklah, dan untuk kasus yang tiga orang sebelumnya saya harap anda juga melakukan hal sama."
"iya, seperti yang saya katakan tadi, saya akan urus secepatnya"
"baguslah, kalo begitu saya ucapkan terimakasih"
"sama-sama.."
orang itu pun langsung mematikan telepon. setelah telepon dimatikan, beban Kario sepertinya semakin berat karena kali ini pemerintah sudah mulai mengancam dia.
"aku harus mencari bukti-bukti yang lain dan mengurus ini semua dengan cepat"
disaat Kario sedang membuka dokumen- dokumen yang ada diatas meja. tidak lama lagi telepon di ruangannya berbunyi.
"siapa lagi sih yang telpon."
Kario pun mengangkat telefon dengan sedikit kesal.
"hallo"
"permisi pak saya adalah Aditya anggota tim 9"
"oh rupanya kau, ada apa?"
"saya ingin memberitahu anda bahwa anak kecil yang bernama Angel telah menghilang"
"APA!??"
———
To be continued-