Chereads / Legacy Falls / Chapter 69 - Keraguan

Chapter 69 - Keraguan

(POV ANTARA)

kuharap paman Kario dapat mempercayai semua perkataanku nantinya. karena hanya dialah orang yang bisa kuharapkan satu- satunya agar aku dan Theresa tidak dipenjara.

"paman Kario.."

"hm Antara, Theresa."

"bagaimana keadaan paman sejak waktu itu?".

"aku baik-baik saja dan dapat pulih dengan cepat juga"

"syukurlah, kalo begitu.."

syukurlah karena saat kami melawan om yudha waktu, tidak ada satupun dari kami yang tidak terluka. apalagi paman Kario yang waktu itu mengalami luka paling parah.

"tapi yang terpenting bukan itu sekarang"

"...."

"jadi, kenapa semua ini bisa terjadi Antara?"

"maksud paman?"

"kau telah berkhianat dari Nusantara dan bekerja sama dengan Marco dalam pembuatan Chimera untuk pasukan Baratayudha??"

apa paman kario tidak percaya denganku, kalo misalnya dia percaya bahwa aku adalah pengkhianat maka tidak ada lagi kesempatan bagi kami berdua untuk bebas dari hukuman.

"tidak, itu tidak benar paman"

"jangan berbohong kepadaku Antara!"

"aku tidak akan pernah mengkhianati paman dan Nusantara"

aku harus terus mencoba agar paman bisa mempercayaiku.

"tapi bagaimana kau menjelaskan semua  bukti-bukti yang sudah ada Antara??"

bukti-bukti yang kutahu, semua memang benar dan tepat. tapi sayangnya itu bagi Marco dan bukan untuk aku dan Theresa.

"bukti yang ada, itu semua tidak benar, percayalah."

"tapi kau ada disana dengan Marco dan bersama Chimera dan juga berkas project yang telah ditemukan bersama kalian, apa kau masih mengelak Antara!?"

sial, paman Kario sudah mulai mencurigai dan percaya dengan bukti-bukti yang ada.

"aku ke kediri sebelumnya hanya ingin mengantar pesanan logistik saja"

"mengantar logistik katamu?"

"iya, seperti yang biasa aku lakukan"

"Antara, kita sudah mengecek semua logistik yang masuk dari kota kediri"

"syukurlah"

bagus ini kesempatanku untuk. membuat paman Kario percaya dan membantah semua bukti yang ada.

"tapi tidak ada satupun pengiriman atau penerimaan logistik yang ada di kota kediri akhir-akhir ini."

apa??, bagaimana bisa?. seharusnya ada laporan permintaan logistik dan penerimaan barangnya. bahkan aku yang mendatangani itu semua.

"itu tidak mungkin, jelas-jelas aku telah mengantarnya sampai kegudang logistik kota kediri"

"bukti data yang kau pegang, mungkin saja salah Kario."

Theresa berani meragukan paman Kario?, tapi ada benarnya juga yang dikatakan oleh Theresa.

"apa maksudmu,Theresa?"

"bisa saja semua data yang ada hanya untuk menuduh kami berdua sebagai pengkhianat."

jika itu benar, maka aku akan cari orang yang telah membuat kami dituduh sebagai pengkhianat organisasi Nusantara. karena gara-gara orang itu, semua ini bisa terjadi.

"jadi kau meragukan kami,Theresa?"

"aku tidak meragukan kalian, tapi contohnya masih ada orang seperti Marco di dalam organisasi."

Theresa sepertinya tidak mau menerima semua tuduhan yang ada, mungkin dia serius, soal lebih baik mati.

"kalo misalnya kau tidak percaya Theresa, yasudah"

"hmm"

"tapi apa ada alasanmu agar kalian berdua tidak kami masukan kedalam penjara?"

"apa kau tidak dengar tadi,  yang dikatakan oleh Antara, aku dan dia awalnya hanya ingin mengantarkan logistik."

"hanya itu?"

"iya, karena memang begitu yang sebenarnya."

"kalo begitu apa menurutmu alasanmu itu juga bisa kami percaya Theresa?"

"...."

"aku juga ada pertanyaan lagi untukmu"

"hm"

"bagaimana kau menjelaskan anak kecil itu, apa kau ingin membuat dia menjadi Chimera?"

Theresa pasti akan marah kali ini.

"biar kuberitahu kau, yang pertama aku tidak telibat dengan pembuatan chimera, yang kedua aku tidak akan pernah membuat Angel menjadi monster!!".

"terus kenapa anak itu ada bersama kalian?"

"kami menemukannya disaat perjalanan menuju kota kediri dan dia sendirian tanpa orangtuanya paman."

"dan rencananya aku dan Antara akan membantu dia mencari ibunya"

"...."

"dan ingat Kario, jika sampai Angel kenapa- kenapa karenamu, aku tidak segan-segan akan membuatmu terluka."

hawa disini semakin tidak enak keliatannya.

"heh?, apa dia sungguh-sungguh?"

"apa kau mengancam Theresa?"

"iya"

"kau tidak akan pernah bisa melukaiku"

"kalau begitu kau tidak takut kan kalo aku memanggil Para Ker?"

"... coba saja Theresa"

kalo mereka berkelahi, tempat ini bisa hancur lagi dan juga itu akan memberatkan aku dan Theresa nantinya, sehingga aku dan dia tidak ada kesempatan untuk bebas.

"tenang, tenang semuanya, kita nggak harus berkelahi disini kan Theresa"

"....."

aku harus mencoba menyakinkan paman Kario lagi.

"paman Kario, kumohon percayalah padaku dan Theresa."

"tapi..."

"kami sebetulnya tidak tau apa yang sebenarnya terjadi."

"....."

"kami disana hanya mengantarkan logistik dan juga kami hanya dijebak oleh Marco untuk bisa membantunya"

"kau yakin hanya itu Antara?"

"iya paman, dan juga bukti project bersama dengan Chimera itu kami temukan saat kami menyerang markas Baratayudha."

"jadi kalian yang menemukannya?, terus kenapa tidak melapor ke markas Nusantara?"

"sebetulnya kami juga ingin memberitahukan ke paman dan markas pusat.."

"terus?"

"akan tetapi aku dan Theresa malah ditangkap karena dituduh sebagai pengkhianat"

"benar begitu, Theresa?"

"entah kau percaya atau tidak, yang penting lebih baik aku mati terbunuh oleh mutan daripada harus dipenjara karena dituduh sebagai pengkhianat."

sudah kuduga dia pasti milih mati.

"aku masih belum bisa sepenuhnya mempercayai kalian berdua."

"sudah kutebak.."

bersabar dan optimis lah Theresa.

"paman, kumohon percayalah"

"tidak Antara, untuk sekarang kalian berdua ditahan sambil menunggu keputusan apa kalian dipenjara atau tidak"

mungkin cuma ini yang bisa kuterima. karena jika aku memaksa lagi. kemungkinan paman Kario akan marah kepadaku dan yang tadinya cuma ditahan bisa-bisa diganti langsung dipenjara.

"berapa lama keputusannya??"

"tidak tau, karena pemerintah turut andil dalam kasus ini"

"pemerintah?"

kenapa harus ada pemerintah?. apa karena ada Marco, sehingga pemerintah ikut andil.

"iya, kalo begitu aku pergi dulu."

paman Kario langsung keluar ruangan dan meninggalkan kami berdua disini.

"bagaimana ini Theresa"

"aneh, tidak biasanya pemerintah ikut campur tangan dalam urusan seperti ini."

tidak biasanya katanya?.

"jadi Theresa….?"

"entahlah, kita tunggu saja, apa yang sebenarnya terjadi."

"tapi bagaimana dengan GajahMada Logistic?"

"disanakan ada si Risa dan manusia harimau itu."

dia ini sengaja atau emang pelupa?.

"Raka.."

"ya itulah, yang terpenting sekarang kita harus memikirkan cara biar bisa cepat keluar dari sini."

dia benar disana ada mereka. kuharap mereka dapat mengurus GajahMada Logistic dengan baik tanpa ada aku disana dan aku percaya mereka pasti bisa melakukannya.

"kau benar juga Theresa"

aku harus bebas dari tuduhan ini dan kembali ke GajahMada Logistic agar bisa mewujudkan harapanku.

"iyalah, nah jadi sekarang kamu pikirkan, karena aku mau tidur, dah"

"HEH?!!!!!"

*to be continued-

———