Chereads / Legacy Falls / Chapter 68 - Teman atau Musuh

Chapter 68 - Teman atau Musuh

Aku dan Theresa sedang dalam perjalanan menuju markas pusat Nusantara. kuharap sampai disana aku tidak dipenjara karena dituduh menjadi pengkhianat.

"oh ya, Theresa apa kau mengenal mereka tadi?"

"iya"

"jadi,.siapa mereka?"

aku penasaran dengan mereka tadi. karena kalo aku lihat, sepertinya mereka bukan pasukan GARUDA biasa yang kutahu.

"mereka bisa dibilang adalah 4 wilwatikta."

aku baru dengar yang namanya 4 wilwatikta. apa itu sebuah tim?,

"4 wilwatikta katamu?, apa itu?"

"iya, mereka adalah empat bersaudara yang terdiri dari Naura, Niura, Neura, dan Noura dan mereka berempat adalah pasukan garis depan GARUDA."

"heh?, mereka semua adalah saudara dan juga mereka semua adalah pasukan garis depan GARUDA?"

tidak kusangka mereka yang keliatannya masih muda, bisa menjadi pasukan garis depan GARUDA yang bisa bertarung melawan pasukan Baratayudha.

"mereka masih muda bisa menjadi pasukan garis depan GARUDA, sungguh luar biasa."

"apa kau tidak sadar?"

"heh?"

"hadeh, kau itu masih muda dan malah menjadi peminpin salah satu cabang organisasi Nusantara..."

"ah soal itu, heheheh, jadi bagaimana kau bisa mengenal mereka?"

"hm, aku mengenal mereka semua saat aku masih berada di Nusantara saat itu dan aku bertemu mereka disaat mereka menjadi pengawalnya Kario waktu itu "

apa?, menjadi pengawal paman Kario,.yang dimana paman kario adalah pemimpin Nusantara. sebetulnya kekuatan mereka itu seperti apa?.

"kalo begitu mereka semua pasti sangat kuat, sampai sampai menjadi pasukan garis depan dan menjadi pengawal paman Kario."

"iya, itu semua karena mereka memiliki Laskara yang sama yaitu Laskara dengan tipe Slayer."

Laskara Slayer rupanya, mungkin itulah yang membuat mereka menjadi pasukan garis depan GARUDA dan pengawal paman Kario.

"pantesan saja, tadi mereka dapat menghentikan kita berdua dan Marco dengan cepat."

"iya"

oh ya, yang kutahu Laskara tipe Slayer biasanya menggunakan pedang, akan tetapi mereka tadi yang kulihat tidak ada yang membawa pedang satupun melainkan hanya sebuah tombak.

"tapi senjata mereka tadi hanyalah tombakkan?, bukannya seorang Slayer menggunakan pedang?"

"walapun yang mereka pegang hanyalah sebuah tombak tapi yang sebenarnya mereka pakai adalah sebuah tombak dari kerajaan majapahit"

"apa? tombak kerajaan majapahit!"

heh senjata kerajaan?, jangan-jangan mereka semua adalah keturunan keluarga kerajaan atau mungkin juga keturunan dewa.

"iya, yang mereka pakai adalah Pataka: Sang Dwija Naga Nareswara, Sang Hyang Baruna, Sang Padmanaba Wiranagari, dan Hyang Naga Amawabhumi"

sepertinya aku harus banyak belajar tentang sejarah.

"tidak kusangka rupanya yang mereka pakai adalah senjata jaman dahulu"

"benar dan mereka bisa menyesuaikan dengan kemampuan yang mereka miliki juga"

"iya, sesuai dengan yang tadi kulihat."

"untung saja kita tidak melawan mereka tadi"

benar yang dikatakan Theresa, melawan mereka pasti sulit, apalagi ditambah dengan pasukan GARUDA yang lain. bisa-bisa aku dan Theresa terbunuh disana.

"tetapi bagaimana nasib kita sekarang, apa kita akan dipenjara karena dibilang pengkhianat?"

"aku lebih baik mati terbunuh oleh mutan daripada harus dipenjara karena dianggap sebagai pengkhianat"

"kau benar"

"jadi mau mati sekarang?"

"yaa tidak seperti itu juga.."

tidak mungkin juga aku ingin mati sekarang, bagaimana GajahMada Logistic dan harapanku yang masih belum terwujud nantinya, jika aku mati sekarang.

"ckckckck, jadi sekarang gimana?"

aku harus berpikir agar bisa lepas dari tuduhan ini dan tidak dipenjara.

"hm….."

"hm..?"

"tadi mereka bilang, bahwa mereka hanya disuruh untuk menangkap saja bukan?"

"iya"

"dan urusan kita dipenjara atau tidak nantinya adalah urusan markas pusat"

"jadi?"

"bukannya pemimpin GARUDA adalah paman Kario?"

"jadi kau ingin membujuknya?"

"bukan membujuknya tapi bilang apa yang sebenarnya terjadi"

ya walaupun nantinya aku membujuknya agar dia bisa percaya kepadaku tentang apa yang sebenarnya terjadi.

"kuharap berhasil"

"aku juga berharap begitu Theresa…."

"hm, terus bagaimana dengan Marco?"

soal Marco, aku sudah tidak peduli dengannya karena sesuai yang dikatakan sebelumnya dia sudah terbukti  sebagai salah satu pemimpin Baratayudha dan menurutku dia harus dipenjara seumur hidup.

"dia pasti akan dihukum sangat berat."

"tapi kira-kira apa rencana dia yang sebenarnya, sampai-sampai memanfaatkan kita berdua untuk menyerang sekutunya dia sendiri?"

"ah soal itu, aku tidak memikirkannya, tapi yang jelas, dia adalah seorang pengkhianat yang sesungguhnya dan jika banyak yang sepertinya maka akan berbahaya."

"kau benar, apalagi didalam organisasi Nusantara dan cabang-cabang lainnya."

kalo misalnya benar banyak orang seperti Marco didalam cabang dan organisasi utama yaitu Nusantara, maka akan sulit untuk mempercayai orang satu sama lainnya dan juga itu akan memperkuat pasukan Baratayudha juga.

"iya, dengan adanya project Chimera dan pengkhianat didalam organisasi, Baratayudha tidak bisa diremehkan"

"terkadang musuh terbesar manusia adalah manusia itu sendiri"

"kata-katanya dia juga ada benarnya" ucapku dalam hati.

"iya, oh ya bagaimana soal Angel?"

pasti Theresa memikirkan tentang Angel, karena dia yang paling bersemangat untuk membantu Angel mencari orang tuanya.

"kurasa mereka pasti membawanya, ya asalkan mereka merawat Angel dengan baik tidak apa-apa, tapi kalo misalnya Angel terluka, aku tidak akan memaafkan mereka sama sekali."

sampai segitunya rasa sayangnya Theresa dengan Angel, mungkin saja dia ini sosok yang penyayang terhadap anak kecil.

"lagi-lagi rupanya kau memiliki sisi yang baik juga ya Theresa"

"aku kan memang baik"

"iya-iya"

orang ini baru dipuji, langsung besar kepala, hadeh.

~~~~~~~~~~~

setelah menempuh perjalanan yang panjang. akhirnya kami sampai di markas pusat Nusantara dan kalo aku lihat sepertinya tempat ini sudah banyak direnovasi sejak kejadian penyerangan waktu itu.

"sepertinya sudah lama aku tidak kesini"

"sejak terakhir penyerangan mutan itu"

"iya,"

"….."

"kalian berdua ikut kami"

aku dan Theresa pun langsung disuruh masuk kedalam. semoga saja saat didalam, aku bertemu dengan paman Kario. sehingga aku bisa mengatakan yang sebenarnya.

"kalian berdua masuk kedalam, dan kalian jaga disini"

"baik pak"

kami berdua dimasukan kedalam ruangan yang didalamnya hanya ada meja dan kursi dan pintu ruangan tersebut ditutup.

"kira-kira bagaimana ya dengan kondisi paman Kario, apa dia baik-baik saja sejak waktu itu?"

"entahlah."

disaat kami sudah duduk dikursi, tidak lama kemudian pintunya terbuka lagi dan masuk kedua orang yaitu paman Kario dan satunya aku tidak mengenalinya

"panjang umur" ucap Theresa dengan sedikit kesal

"paman Kario"

kuharap dengan adanya paman Kario disini, dia mau mendengarkan dan mempercayai cerita kami yang sebenarnya.

"hm, tinggalkan kami bertiga."

"baik pak"

paman Kario pun menyuruh orang itu keluar dari ruangan dan hanya tinggal kami bertiga didalam ruangan tersebut. mungkin ini penentuannya, apa kami bebas dari tuduhan ini atau mungkin juga sebaliknya yaitu kami dimasukan ke penjara.

*to be continued-

———