Chereads / Legacy Falls / Chapter 66 - Permulaan

Chapter 66 - Permulaan

(POV ANTARA)

Aku dan Theresa pun keluar gedung untuk menemui Marco untuk menyerahkan Chimera agar dibawa ke Nusantara.

"jadi, itu yang namanya Chimera, Antara.?"

"iya, kurang ajar sekali Baratayudha, sampai menggunakan manusia dan membuatnya menjadi monster buas seperti ini."

Aku sangat tidak terima apa yang sudah terjadi, Baratayudha sudah sangat kelewatan. sebelumnya sudah ada Mutan dan sekarang ditambah Chimera, kalo begini bagaimana para manusia bisa kembali hidup tenang seperti dulu.

"hm, baiklah kalo begitu aku akan membawanya ke Nusantara."

"iya, itu juga yang tadi kami mau lakukan"

"dia tidak akan lepas kan?"

"tidak, dia sudah terkurung oleh akar dari yggdrasil"

"baguslah, aku tidak perlu khawatir"

"iya"

saat aku ngobrol dengan Marco, aku seperti mendengar suara helikopter mendekat kearah kami.

"apa kalian mendengarnya?"

"seperti suara helikopter" ujar Theresa dengan serius.

"iya, aku juga mendengarnya"

aku pun melihat keatas untuk mencari tau apakah ada helikopter yang datang kearah kami dan saat aku melihat keatas, tiba-tiba ada cahaya lampu menyorot kearah kami dan itu berasal dari helikopter.

"apa itu Antara?"

"aku tidak tau Marco, apa mungkin mereka adalah pasukan bantuan Baratayudha?"

"jika itu benar, maka kita akan kewalahan karena harus menjaga Chimera agar tidak bisa diambil kembali"

"iya, kau benar Theresa"

tidak lama terdengar suara orang menggunakan speaker.

"kalian semua jangan bergerak dan tetap diam di tempat, kalo tidak akan kami tembak"

"gimana Antara?"

"kita dengar dulu apa mau mereka, Theresa"

"baiklah"

aku, Theresa dan Marco jangan sampai salah bertindak, karena apabila Chimera ini jatuh ketangan yang salah maka akan bahaya bagi umat manusia.

"kita tidak bisa begini Antara, kita harus melawan mereka"

"tenang Marco, kita harus tau dulu apa yang sedang terjadi"

Marco sepertinya ingin menyerang mereka, dia tidak mau sampai kami ditangkap oleh pasukan Baratayudha dan membawa Chimera yang telah kami tangkap.

"kita ini sekarang sudah mau diserang, kita harus bertindak, kalau kau tidak mau biar aku saja"

"Marco, Jangan!"

saat Marco mau bergerak menyerang. beberapa mobil pun datang kearah kami dan berhenti dan beberapa pasukan keluar mengepung kami dari jarak jauh. mereka semua mengarahkan senjata kearah kami seperti siap untuk menembak.

"sial" ucap Marco dengan kesal.

dan datang lagi helikpoter menyorot kami dari atas dengan cahaya lampu.

"Antara?"

"kita tetap harus menunggu dulu Theresa dan mencari tau apa mau mereka"

"hadeh baiklah, tapi jika mereka menembakmu, aku tidak segan-segan membunuh mereka semua."

"hm"

aku juga sebetulnya mau menyerang mereka semua kalo memang benar mereka adalah pasukan Baratayudha tapi kalo dilihat kali ini mereka tidak seperti pasukan Baratayudha yang biasanya.

"aku tetap harus maju Antara!"

"tidak Marco."

Marco pun langsung bergerak maju dengan cepat dan mencoba menyerang pasukan tersebut.

"Theresa, tetap diam"

"hm"

Marco pun lari mendatangi mereka, tapi saat dia sudah mau menyerang, tiba dua orang mencegahnya menggunakan senjata mirip tombak dan Marco pun berhenti terdiam karena ujung kedua senjata itu tepat berada di depan belakang leher Marco.

"aku kalo jadi kau, tidak akan mencoba untuk menyerang."

"itu benar kak, atau jangan-jangan dia sudah bosen hidup kak!"

mereka juga sangat cepat hingga berhasil menahan Marco dan memojokkannya. apakah sebetulnya ini kekuatan pasukan Baratayudha yang sebenarnya dan selama ini yang kulawan hanya orang-orang biasa?.

"siapa mereka?, mereka bukan seperti pasukan yang biasanya"

"entah, kita harus bantu Marco sekarang"

"kau benar, kalo begini kita harus membantunya Antara,"

"iya"

aku dan Theresa pun mencoba untuk memakai laskara kami untuk membantu Marco. tetapi saat aku dan Theresa mau menggunakan Laskara. Byakko berbicara kepadaku.

"Antara!, dibelakangmu"

aku pun langsung melihat kebelakang dan tepat saja. terdapat seorang cewek dan mengarahkan ujung tombak kearah tepat di leherku

"heh kalian mau ngapain?"

"…. Theresa"

aku melihat Theresa dan dia juga sama sepertiku, tidak bisa bergerak dikarenakan terdapat ujung tombak persis dileher dia juga.

"jangan bergerak ya Theresa"

dia mengenal Theresa?, sebetulnya mereka semua ini siapa?

to be continued-

———