Chereads / My Enemy,My Lovely / Chapter 35 - Chapter34

Chapter 35 - Chapter34

"Halo Manda"..

((Flashback end))..

******

"Manda itu emang amnesia bodoh!! Tapi dia ingat keluarganya!! Kenapa Lo bego banget sih! Jagain Manda aja gak becus Lo!!" teriaknya.

"Apaa??!!"

"Bego gue bilangin nih dia itu amnesia permanen!! Tapi dia inget siapa keluarganya terutama abangnya!!"

"Zaky??!,kenapa Lo gak bilang dari awal huh?!"

"Lo nya aja yang gak dengerin gua.bodoh CK!!"

"Hhh...S-sabar dulu dong. Gue juga suka sama dia. Dapetin dia bareng bareng aja gimana?" balasnya.

"Gak. Manda milik gua jangan juga jadi milik Lo. Dasar pembunuh. CK!!"

"RAMON!! APA LO BILANG??!! LO ITU LEBIH DARI PEMBUNUH RAMON!! DASAR EGOIS!?" Teriaknya ke arah Ramon yang sedang tersenyum smirk kala mendengar dirinya akan mendapatkan Manda.

"Apa sih Lo Marsel. Gua jahat? Lebih dari pembunuh?? Siapa yang pembunuh disini hah?!? Lo kan bukan gua!!"

"Stop it Ram, gue mau fokus nyari Manda dulu yang ilang. Gimana kalo kita baik-baikin abangnya tar kita bawa si Manda. Gimana?!" ucapnya sambil menatap Ramon jengkel.

"Lo yang mulai bego. Yaudah terserah Lo gua cape balik dulu lah. Semangat bro buat baik-baikin singa" ucap Ramon sambil menepuk pundak Marsel lalu pergi.

"Hati-hati Lo" teriaknya

Ramon yang mendengarnya hanya mengacungkan jari tengah nya kepada Marsel. Lalu dibuntuti tawa olehnya.

"RAMONN SIALANNN!!!" ..

***

"Manda Lo gapapa kan?" tanyanya.

"Iya gue gapapa. Makasih ya udah selametin gue" ucap Manda sambil tersenyum.

"Lo jangan senyum tar gua geer lagi anjir" ucapnya salting.

"Maksud Lo? Lo suka sama gue?? mmmm??" tanya Manda membuat dia bungkam seribu bahasa. Kenapa ditanyakan? Ah Manda ini sungguh sangat bego.

"Makasih ya Reza sayang" Manda bergelayut di tangan Reza dan tentunya membuat Reza sangat nyaman tetapi ini tidak baik untuk jantungnya.

"Manda,,pliss Lo jangan gini tar gue jadi--" ucapan Reza terpotong oleh Manda.

"Kenapa?? Lo gak suka ya? Yaudah" ucap Manda sambil melepaskan pelukannya.

"E-eh e-enggak i-itu m-maksud gue.."

"Tuhkan yaudah sini tangan Lo . Nyaman banget buat gue" ucap Manda lalu bersender di pundak Reza.

Reza yang merasakannya hanya tersenyum senang sambil menatap indahnya sunset di kota ini. Hingga Manda kembali berbicara dan memecahkan suasana yang sepi namun hangat itu.

"Kenapa Lo nyelamatin gue?" tanya Manda membuat Reza terheran.

"M-maksud Lo?" tanya Reza tergagap

"Iya,kenapa Lo selamatin gue?" Manda lagi-lagi bertanya.

*Flashback ON*

"Yang pacarnya Manda disini itu Razha bukan anda" ucapan Zaky membuat Reza pasrah akan perasaannya.

Tetapi saat Reza pergi dari kawasan apartemen Zaky,Reza sempat mendengar percakapan seseorang di sebrang sana.

Reza bersembunyi dibalik tembok tetangga. Dan hampir mendengar semua percakapan mereka.

"Manda sama gua tenang aja" Ucap orang itu.

"Lo jagain dulu Manda gua mau ancam dulu abangnya" timbal yang satunya.

-Itu siapa sih?- batin Reza.

-Gue intip ah-

-Anjir itukan ramon- Reza melongo tak percaya. Kenapa orang yang sangat Manda percaya menjadi bajin*an seperti ini. Apalagi sampai menculik Manda yang tak tau apa-apa.

Tunggu. Memangnya Reza tau semuanya?.

Saat Ramon pergi Reza membuntutinya sampai rumah sakit. Saat Ramon memasuki sebuah ruangan UGD,sepertinya ruangan VIP. Kalau begitu,susah untuk masuk pikir Reza. Tapi saat Ramon keluar dari rumah sakit, Reza mencoba masuk dan berhasil. Dilihatnya Manda yang terbujur lemas di atas kasur medis.

"Hai Manda Lo baik-baik aja kan. Gue kangen sama Lo. Lo sabar ya,nanti gue janji bakal selamatin Lo pokoknya" ucap Reza sungguh tak bisa bercakap banyak lagi karena sakit melihat Manda yang sudah terkena obat pelumpuh sementara ini.

*Flashback end*

"Jadi.." ucap Manda melongo dan terpotong.

"Yang pegang tangan gue itu Lo. Terus yang nyiumin tangan gue itu Lo!!?" teriak Manda.

"I-iya a-abisnya gue kangen sama Lo terus disalahin sama Abang Lo gara-gara Lo ilang. Terus dia bilang pacar Lo itu Razha" ucap Reza sambil mengalihkan pandangan dari Manda.

"A-apa??!!" ucap Manda tak percaya.

"Gue kira Lo belom punya pacar. Terus Lo yang waktu itu nangis di sekolahan pasti karena di--"

"Gue gak pacaran sama kak Razha. Dia emang selalu ada disisi gue tapi gue gak suka dia. Dan masalah gue nangis di sekolahan itu bukan karena dia. Gue sakit hati aja karena gue rasa gue jatuh cinta sama seseorang yang bahkan gue benci sama dia. Gatau kenapa meskipun gue Deket sama dia gue rasa ada kejanggalan waktu sama dia. Gue yakin dia orang baik tapi kayaknya gue salah perkiraan,dia bahkan berani nyulik gue dan ngancem gue. Seumur hidup gue gue baru ketemu orang yang sangat sangat brengse* kaya dia" ucap Manda panjang lebar dengan tatapan kosong ke depan.

"Siapa emang nya dia?hm?" tanya Reza.

"Dia.. Ramon" ucap Manda menunduk

Reza sempat shock mendengarnya sepertinya Manda memang menyukai Ramon yang sangat jahat kepadanya. Tapi apa Manda masih akan menyimpan rasanya setelah ia tahu bahwa sebenarnya Ramon terlibat dalam penculikan dirinya? Jika iya,Reza tak bisa apa-apa sekarang. Ia harus membuang perasaan itu jauh-jauh.

"Tapi percayalah,gue gak suka lagi sama dia" ucap Manda lagi sambil melihat ke arah Reza.

Reza tersenyum melihat Manda lalu mengacak rambut Manda sambil bilang.

"Gue akan tunggu sampai Lo buka hati buat gue mand. Gue akan tunggu itu"

Manda senang mendengarnya. Akhirnya ia bisa melupakan Afin. Terutama cinta yang baru muncul namun ia sangat membencinya sekarang. Manda senang ternyata ada lelaki yang sangat mencintainya kenapa ia tak coba juga untuk mencintainya setulus dia mencintai Manda.

******

Makasih udah baca❤️

Vomment okee 😊❤️

Next chapter tunggu yaa 😚