Yin Shaolong juga menurunkan matanya. Jari-jarinya yang bertumpu pada tombol kokpit terus bergetar, tidak setenang penampilannya.
Pikiran Yin Shaolong juga berantakan saat ini. Karena ia telah merelakan mayat Shen Ningxin, pikirannya terjerat seperti benang kusut. Sebelum ia bisa berpikir jernih, ia sudah mengejar Xiang Tianlai.
Bahkan sampai sekarang, setiap memikirkan tentang Xiang Tianlai yang dibawa pergi oleh Tang Zifeng, Yin Shaolong tidak bisa menahan perasaan kesal. Seandainya ia tidak ragu-ragu pada saat itu, seandainya ia segera bergerak pada detik pertama saat ia melihat Alai dibawa pergi oleh Tang Zifeng, apakah ia bisa membawa Xiang Tianlai kembali sekarang?
Yin Shaolong diam dan tidak berbicara, tetapi adegan itu terus terjalin di benaknya. Adegan saat mata Xiang Tianlai yang terlihat acuh tak acuh, sebuah ejekan penghinaan, serta wajah yang tidak memiliki ekspresi.