Kinasih seringkali melihat kearah belakangnya melalui kaca depan mobil, untuk memastikan jika tidak ada mobil hitam yang mengikutinya.
Hari semakin gelap, sore hari itu hampiri mirip seperti malam hari dengan hujan yang turun deras dan langit kelabu yang menyeramkan, belum lagi suara gemuruh petir yang seringkali terdengar dan membuat perasaan Kinasih menjadi lebih tidak nyaman.
"Sebentar lagi aku akan tiba," ucap Kinasih sambil melihat kearah layar ponselnya.
Dia menyalakan mode GPS – penunjuk arah, untuk mencapai lokasi pertemuan antara dia dan Kinayah. Ternyata lokasi pertemuan mereka adalah sebuah halte bus yang penuh dengan banyak orang yang menunggu bus datang.
Tidak jauh dari mobil Kinasih berada, ada mobil hitam yang mengawasi dari kejauhan. Seseorang didalamnya terus mengawasi pergerakan Kinasih tanpa henti. Disaat itu ada sebuah bus besar yang baru saja muncul dan menutupi mobil Kinasih yang masih berhenti di halte bus.