Bukan karena dia marah pada Bara yang sangat keras kepala, tetapi dia ingin menghindari perdebatan dengan suaminya. Bara dengan cepat meraih tangan Kinasih, memaksa istrinya agar menoleh padanya.
"Kenapa kamu menghindariku, dek?" tanya Bara dengan tatapan yang menjadi sendu.
"Aku tidak menghindarimu, Mas Bara. Aku hanya ingin melanjutkan pekerjaanku yang belum aku selesaikan," ucap Kinasih tapi Bara terus saja menarik tangannya, hingga Kinasih tidak bisa menolak.
Bara mengarahkan Kinasih agar duduk pada pangkuannya, meletakkan tangan Kinasih pada salah satu pundaknya, sambil menatap lekat pada sepasang mata Kinasih.
"Jangan marah padaku. Aku seperti ini karena aku sangat khawatir padamu. Kamu pasti ingat, kejadian yang kamu alami saat berada di luar kota, kan? Aku tidak ingin hal itu terjadi lagi padamu," ucap Bara sambil mengusap pipi Kinasih.