"Ibu harus membawa kekasih ibu, jadi aku bisa mengenalnya," ucap Kinasih merasa penasaran, tapi dia merasa senang karena Arimbi sudah bisa membuka hatinya untuk pria selain ayahnya.
"Ibu pikir kamu mengenalnya, Kinasih," ucap Arimbi dengan sengaja.
"Oh ya? Siapa pria itu?" tanya Kinasih semakin dibuat penasaran.
Bara yang tadinya dia segera merespons, dia segera mendekati Kinasih sebelum Arimbi berkata hal aneh lainnya.
"Dek?" panggil Bara sambil menggenggam tangan Kinasih.
"Ya, Mas Bara, ada apa?" tanya Kinasih dengan tatapan penuh.
"Lebih baik kamu berisitirahat terlebih dahulu. Dan kalian?" Bara memberikan perintah kepada beberapa pelayan.
"Tolong bawa semua barang istriku ke kamar," ucap Bara tanpa memperdulikan keberadaan Arimbi yang ingin memancing Kinasih.
"Baik, Tuan Bara," ucap pelayan dan segera membawa koper Kinasih.
"Kamu benar, Mas Bara. Aku sangat lelah dan ingin tidur sejenak," ucap Kinasih sambil memijati tengkuk lehernya yang terasa pegal.