"Tolong batalkan kerjasama itu, aku akan bertanggung jawab dengan biaya pinaltinya."
"Ji Ho, kerjasama kami dengan Xiao Lu sudah berjalan cukup lama. Aku juga mengenal Tuan Xiao Meng dengan baik. Apa yang harus kukatakan padanya jika kami harus membatalkan kerjasama ini?"
Pikiran Tuan Fang Shuang tentu saja selaras dengan putrinya. Mengapa mereka harus membatalkan kerjasama mereka hanya karena seorang Choi Ji Ho? Memangnya seberapa hebatnya pria itu?
"Aku menghargai hubungan baik anda dengan Tuan Xiao Meng. Tapi aku sungguh keberatan dengan interaksi antara Xiao Lu dan Mu Xiu. Anda paham apa yang aku khawatrikan?"
Fang Shuang segera paham apa yang sebenarnya pemuda itu pikirkan. Dia tahu betapa cintanya seorang Choi Ji Ho itu kepada putri sulungnya. Entah kenapa dia memberikan restunya kepadanya, pria itu belum menjadi seorang pria dewasa.
Mungkinkah putrinya hanya sedang sial dan nasib buruk menarik pemuda seperti Choi Ji Ho di sampingnya? Apakah kesalahannya di masa lalu, Fang Shuang bersedia kembali kemasa lalu untuk menebus dosanya. Oh, sungguh putrinya yang malang.
"Berikan aku waktu untuk mencari solusi untuk masalah ini. Aku akan mengatur agar Mu Xiu tidak berinteraksi lebih lanjut dengan Xiao Lu, bagaimana menurutmu?"
"Lakukan apa yang anda anggap baik, tapi aku sangat berharap jika Mu Xiu tidak perlu bertemu dengan Xiao Lu lagi."
"Akan aku usahakan yang terbaik." Fang Shuan sungguh ingin mengutuk pemuda itu.
Sayangnya dia tidak punya kekuatan lagi. Wibawanya belum lama ini hilang. Kejatuhan perusahaan setahun yang lalu membuat Fang Shuan terpaksa menerima uluran tangan Choi Ji Ho untuk menyelamatkan perusahaannya dan menyerahkan Mu Xiu sebagai gantinya.
Awalnya Fang Shuang begitu angkuh pada Choi Ji Ho. Usia pria itu lebih muda beberapa tahun dari pada Mu Xiu, tetapi putrinya itu berkeras ingin menjalin hubungan dengan Ji Ho.
Fang Shuang sempat bersyukur Choi Ji Ho menyukai putrinya. Namun lambat laun sifat asli pria itu mulai muncul menjadi dan meresahkan semua orang. Firasat awal Fang Shuang benar, Choi Ji Ho masih terlalu muda untuk bersanding dengan putri sulungnya. Seharusnya Fang Shuang bertindak lebih tegas sejak awal Mu Xiu berhubungan dengan pemuda Choi itu.
Jika saja ada wanita yang lain yang disukai oleh Choi Ji Ho maka Fang Shuang akan merasa sangat bersyukur padanya.
***
"Ayah, maafkan aku!"
Fang Mu Xiu berlutut didepan ayahnya. Dia sangat sadar kalau dia telah membuat kesalahan hari ini. Ji Ho sudah pasti telah menemui ayahnya untuk permintaan konyolnya itu.
"Jika kau merasa bersalah, maka jauhi Xiao Lu untuk saat ini. Jangan membuat sesuatu yang memancing pemuda Choi itu. Aku tidak akan pernah membairkan kau membatalkan kontrak kerja sama kita dengan perusahaan Xiao Lu."
"Maafkan aku karena membuatnya seperti ini , Ayah." Mu Xiu tidak tahu bagaimana lagi cara untuk menyesalinya.
Ayah dan anak ini tahu, tidak ada yang bisa mereka lakukan untuk keluar dari jeratan Choi Ji Ho.
"Bertahanlah sebentar lagi, Ayah. Aku akan membuat Choi Ji Ho meninggalkanku segera."
"Jangan gegabah dengan tindakanmu! Kita berhutang budi padanya. Satu kesalahan bisa membuat perusahaan hancur. Memikirkanmu memutuskan pertunangan dengan Choi Ji akan sangat baik tapi kau tahu itu bukan sesuatu yang bisa kau lakukan saat ini."
"Aku memang tidak bisa memutuskan Choi Ji Ho, tapi pria itu bisa memutuskan aku."
"Tapi bagaimana caranya, dia sangat mencintaimu. Dia sungguh menggilaimu, nak."
"Aku tahu seorang wanita yang mungkin bisa merebut hati Choi Ji Ho. Apakah itu tidak apa-apa ayah?"
Fang Shuang tidak pernah memikirkan hal ini sebelumnya. Pertunganan putrinya dengan Choi Ji Ho itu mungkin akan benar-benar berakhir jika pria itu jatuh hati dengan wanita lain. Itu ide yang brilian.
"Sejak awal aku tidak pernah menginginkan Choi Ji Ho menjadi menantuku. Apakah kau baik-baik saja jika dia meninggalkanmu seperti itu?"
Yang Fang Shuang tahu, putrinya juga sangat menggilai Choi Ji Ho. Putrinya telah jatuh dalam pesona pemuda posesif itu sehingga dia bahkan tak ragu melawan ayahnya di masa lalu. Apakah Fang Mu Xiu telah mendapatkan kesadarannya kembali?
"Aku baik-baik saja. Aku akan merasa lebih baik jika hal itu juga baik untuk ayah."
17 Agustus 2020