Argedaff mengangkat dua tangannya ke atas.
"Oke. Aku minta maaf. Dan aku tidak bermaksud!"
Memutuskan untuk mengaku salah dan kalah.
Monna melihat Alliesia berjalan tergopoh-gopoh ke arahnya.
"Yang Mulia Putri!"
Senang ketika ada yang memanggilnya seperti itu lagi.
"Ya, Alliesia. Ada apa? Kenapa kau nampak terburu-buru dan tidak sabar?" balas Monna tidak kalah ceria.
Alliesia ternyata sudah tidak sabaran ingin ikut mengucapkan selamat berbahagia pada Monna.
"Saya datang untuk menguncapkan selamat. Mendoakan kebahagiaan kalian dan memberikan semangat. Sekaligus terima kasih!"
Monna sedikit bergeming.
"Terima kasih? Untuk apa?" tanya Monna.
"Untuk semangat Anda mempertahankan hubungan Anda dengan Putra Mahkota. Lalu menjauhkan saja pada hubungan yang tidak mungkin dengan Putra Mahkota!"
Argedaff yang tidak mengerti mengerutkan kening. Bingung dengan ucapan selamat yang aneh. Tapi tidak berusaha mengatakan apapun. Atau bertanya.
Monna mengulaskan senyum.