Tidak memberikan respon. Rubylic kembali meraih tangan Alliesia dan terlihat sangat berterima kasih.
"Aku senang bisa melihat putrinya tumbuh menjadi wanita yang sangat hebat dan manis. Memiliki mata berwarna coklat gandum yang gelap dan pembawaan yang kurang lebih mirip. Aku senang bisa melihatmu, Alliesia."
"Terima kasih, Nyonya dan saya cukup terkejut Anda ternyata mengenali orang tua saya."
Rubylic berkata lagi.
"Ya. Dan bagaimana dengan ibumu? Kau bisa mengatur pertemuan kami. Aku juga ingin bicara beberapa hal dengannya soal hubungan kalian."
Asraff mewakili Alliesia untuk menjawab.
"Orang tua Alliesia sudah meninggal, Ibu. Dan Alliesia saat ini hanya hidup sebatang kara karena kakeknya baru saja meninggal belum lama setelah dia masuk ke istana,"
Kesedihan muncul dalam raut wajah Rubylic.
Berpikir akan menjadi moment yang menyenangkan saat dia dan Merriayana membicarakan soal pernikahan putra putri mereka dengan akrab.