Tersenyum dengan geli diam-diam. Monna membiarkan dua dayangnya meributkan hal kecil.
Hingga Dessie kemudian tersadar belum memperkenalkan diri.
"Saya, Dessie. Anda bisa memanggil saya seperti itu. Terima kasih atas sambutannya, Tuan Luis." Ucap Dessie ramah.
"Kalau begitu mari ikut saya ke dalam,"
Ketiganya lalu memikirkan hal yang sama ketika tatapan mereka bertemu.
Pelayan rumah ini sangat baik. Tapi kenapa putri pemilik rumahnya tidak baik?!
Memutuskan tidak akan menilai secara saut pihak dan mengaitkannya dengan orang lain. Monna, Dessie dan Merri kemudian masuk ke dalam rumah Maydeilla.
Mencari sosoknya yang nampak sudah menunggunya sejak tadi dengan tidak sabaran. Monna lalu menyapa Maydeilla.
"Hallo, Maydeilla! Senang bisa menerima undangan perjamuan darimu. Dan maaf aku telat membalas pesan darimu dan datang terlambat,"
Tersenyum ramah entah dengan niat tulus atau tidak. Meydeilla yang mengenakan gaun kebangsawan berwarna aprikot nampak ceria.