Belhart masih saja tidak menunjukkan kepeduliannya pada sikap Argedaff yang langsung mematikan teleponnya.
Sibuk berpikir keras mempertimbangkan ucapan Argedaff soal Cattarina yang mungkin saja akan mendapatkan perlakuan yang tidak adil.
Telepon sihirnya bergetar lagi.
Drrrt.. drrtt..
Melirik telepon sihir yang berbentuk bulat itu dengan tatapan dingin sekaligus malas. Belhart menyalakan kembali teleponnya.
"Apa masih ada yang ingin kau sampaikan?" tanya Belhart sama sekali tidak bersahabat.
Sudah mendengarkan keluh kesah Argedaff panjang lebar. Semua itu masih saja belum cukup bagi Argedaff?
Mengerucutkan bibirnya dan asyik berbaring sembari mengangkat telepon sihir agar wajahnya tetap terlihat.
"Anda tidak ingin menghentikan atau membujuk saya? Sudah kesal pada sikap Anda yang membingungkan dan melelahkan. Karena sikap inikah Anda tidak mendapatkan perhatian darinya?"