"Aku tidak tahu dek, sungguh aku tidak tahu aku melakukannya atau tidak. Sampai saat ini aku juga tidak bisa mengingatnya." jawab Allam dengan tatapan putus asa.
"Maksud mas Allam apa? aku tidak mengerti? apa mas Allam tidak sadar saat berdua sama Asri?" tanya Fazrani dengan tatapan berusaha untuk mengerti kondisi Allam.
"Kepalaku pusing saat itu dek, aku tidak bisa berpikir dengan jernih. Aku mengira kamu yang datang menemuiku dan aku ingin sekali melakukannya denganmu." jawab Allam dengan jujur karena sudah tidak tahu harus bicara apalagi.
"Masyaallah mas, sejak kapan mas Allam mempunyai pikiran seperti itu? apalagi di saat kerja? di rumah saja mas Allam bisa menahannya kenapa di tempat kerja mas Allam tidak bisa?" tanya Fazrani lagi seraya menggenggam kedua tangan Allam.