Tiba-tiba Fazrani muntah-muntah dengan wajah pucat sambil jarinya menunjuk ke arah sesuatu.
"Uhhh! lihat itu mas, gajahnya berak. Ampun baunya mas, tidak tahan aku." ucap Fazrani merasakan mual dan pusing yang tiba-tiba saat melihat secara langsung gajah yang akan di naikinya berak tepat di hadapannya.
"Terus bagaimana? kita jadi naikkan dek?" tatap Allam dengan kesabaran ekstra penuh.
"Aku tidak akan kuat dengan baunya mas." ucap Fazrani sambil menutup hidungnya dan memegang perutnya yang terasa mual.
"Jadi dek Fazrani tidak mau lagi naik gajah?" tanya Allam menahan napasnya agar bisa bersabar menghadapi istrinya yang sedang bersikap aneh.
Fazrani menggelengkan kepalanya dengan lemas.
"Ya sudah, sebentar ya dek." ucap Allam meninggalkan Fazrani dan mendekati dua anak kecil yang sedang memandangi gajah dengan sebuah keinginan yang tersirat dari tatapan matanya.
"Kalian berdua mau tidak naik gajah?" tanya Allam dengan tersenyum.
Sontak kedua anak itu mengangguk cepat.