Habibah dan Laila tiba di rumah Fazrani dengan perasaan yang sangat sedih. Laila mengusap airmatanya agar tidak membuat Fazrani cemas dan kuatir.
"Assalamualaikum, neng Fazrani." panggil Laila dengan menahan tangis.
Tidak berapa lama pintu terbuka, tampak wajah Fazrani yang terlihat seperti orang bangun tidur.
"Ummi? Bunda?" ucap Fazrani dengan sedikit heran karena malam-malam Laila dan Habibah datang ke rumahnya dengan wajah yang terlihat sedih.
"Ikut Ummi sekarang neng." ucap Laila dengan suara tercekat.
"Ikut kemana Ummi?" tanya Fazrani menatap Laila dan Habibah secara bergantian dengan hati yang berdebar-debar.
"Di mana kunci motornya neng? biar Ummi yang bonceng." ucap Laila dengan perasaan semakin bingung.
"Sebentar Ummi, Bunda.. memang kita mau ke mana? dan sekarang sudah jam berapa?" tanya Fazrani sambil melihat jam di tangannya.