Hozy dan Naoko duduk di kursi tunggu di depan kamar pasien dengan segelas kopi hangat di tangan keduanya. Melalui televisi di ruang tunggu rumah sakit, keduanya sudah mendengar semua penangkapan sejumlah anak buah Junichi. Hozy menghela napasnya dan membuat Naoko menolehnya.
"Kurasa kau terbebas dari penangkapan itu. Kau bukan bagian dari Lucifer lagi." Naoko tersenyum dan menepuk lengan Hozy.
Hozy mengangkat matanya dan menggembungkan pipinya. Dia melebarkan telapak tangannya. "Tapi..tangan ini sudah banyak melukai orang."
Naoko mengangkat bahunya dan mendorong bahu Hozy. "Ais, Hozy. Itu adalah masa lalu. Sekarang kau mempunyai lembaran baru sebagai Hozy Mori." Naoko mengedipkan matanya.
Hozy memandang wajah Naoko yang cantik bagai boneka itu. Dia tertawa sambil menunduk. "Ya...kau benar...eng..." Hozy bingung bagaimana memanggil Naoko.