Chereads / Bagaikan Rama & sinta / Chapter 7 - #7

Chapter 7 - #7

DI RUMAH KAMIL

Di Ruang Keluarga..

"Mah.."

"Muhun yah, aya naon?" tanya ibu Prameswari.

"Kamil teh kemana?" tanya pak Galih juga.

"Papag awewe geulis na yah." jawab ibu Prameswari.

"Pamaksudanna kumaha mah?"

"Calon pamajikan yah."

"Calon pamajikan saha, Kamil?"

"Iya yah.."

Akhirnya hujan pun reda aku dan Titah melanjutkan ke toko buah, lalu kemudian ke rumahku, dan aku mengantarnya pulang ke rumah Titah dan menginap di rumah Titah karena besok akan ke kampus bersama.

**

Status WhatsApp Titah.

"Alhamdulillah hujannya sudah reda hehe."

[Romo : When will you go home to my daughter?]

[Ibu : Ampun kalimengan wonten ampil kepapan nggih.]

**

"Sudah reda Bubu, yuk ke toko buah, jadi gak?" tanya Kamil.

"Jadi Bibu, tunggu deh ada yang wa aku nih.." jawab Titah.

"Dari siapa Bubu?"

"Dari bapak dan ibu."

"Oh.." seru Kamil.

"Iya, tunggu sebentar mau gak, mau balas wa dulu soalnya?" tanya Titah.

"Oh iya bales saja dulu." jawab Kamil.

"Bibu mau kemana?"

"Mau panasin motor."

"Oh.." seru Titah.

"Iya sayang.." sambung Kamil.

**

[Romo : when will you go home to my daughter?]

[Titah : do not know father, maybe late afternoon.]

[Romo : oh well, don't forget to greet your boyfriend..] pinta pak Adam.

[Titah : oke dad..] kata Titah patuh.

**

[Ibu : ampun kalimengan wonten ampil kepapan nggih.]

[Titah : Hah.. Maksudnya bu?]

[Ibu : punika loh capar mu, hehe..]

[Titah : oh.. inggih bu mriksa mawon mangke nggih menawi Kamil nya remen dalem ajak teng dalem.]

[Ibu : inggih, penggalih-penggalih nggih panjenengan nduk..]

[Titah : nggih bu..] seru Titah.

**

"Sudah belum Bubu?" tanya Kamil.

"Sudah kok Bibu, yuk ke toko buah." jawab Titah.

"Yuk.." ajak Kamil

Di Toko Buah..

"Permisi pak, sekilo apelnya berapa?"tanya Titah.

"Iyo, silahkan di piliah buah apo nan andak di bali." jawab penjual buah.

"Iyo, uda kok buah apelnyo bara?"

"Sekilo uni?" tanya penjual buah.

"Iyo.." jawab Titah.

"Apel sekilo tigo puluah limo ribu." jawab penjual buah.

"Oh, kalau buah manggisnyo?"

"Sapuluah ribu uni."

"Oh, yo lah buah manggih jo buah apelnyo masing-masing sakilo yo di jadi kan ampek bungkuih yo da." kata Titah.

"Siap uni.." sambung penjual buah.

"Bibu.."

"Iya Bubu."

"Ini minumnya." kata Titah memberikan sebuah botol air mineral pada Kamil.

"Oh iya terimakasih ya Bubu." sambung Kamil.

"Iya Bibu.."

"Ini uni buahnyo." kata penjual buah yang memberikan buah yang Titah beli.

"Oh iyo, jadi bara uda semuanyo?"

"Sabanta biar denai ambiak kalkolator untuk menghitung."

"Oh iyo uda.." kata Titah.

"Bubu.."

"Iya Bibu."

"Gak salah beli sebanyak ini?" tanya Kamil.

"Henteu, pan sakantenan abdi ka imah mas Rivan antos." jawab Titah.

"Oh, eh.. Bisa bahasa sunda juga?"

"Heueuh, sakedik-sakedik da samil sarta oge diajar keneh jeung abdi kantun na di bogor hilap nya?"

"Oh.." seru Kamil.

"Uni.."

"Iyo uda.."

"Ambo etoang kini yo." kata penjual buah.

"Oh iyo uda." sambung Titah.

"Apel : Rp 35.000 x 2 = Rp 70.000

Manggis : Rp 10.000 x 2 = Rp 20.000

Total : Rp 70.000 + Rp 20.000

= Rp 90.000." kata penjual yang menghitung belanjaan Titah.

"Iko uda pitihnyo." sambung Titah yang memberikan uang pada penjual buah.

"Iyo, pitihnyo seratus ribu yo, kembali sapuluah ribu, tunggu daulu yo uni, ambo ambilkan kembaliannyo di dalam."

"Iyo uda.."

"Bibu.."

"Iya Bubu.."

"Atos tacan?" tanya Kamil.

"Tacan deui antos kembalianna Bibu.." jawab Titah.

"Oh.." seru Kamil.

"Iya sabar ya Bibu.." kata Titah.

"Iya Bubu.." sambung Kamil.

"Uni.."

"Bubu.."

"Iya Bibu.."

"Eta.." kata Kamil yang menunjuk ke arah penjual buah.

"Eta naon, aya demit?" tanya Titah.

"Sanes demit, nanging.." jawab Kamil.

"Nanging naon?"

"Aya anu gaduh toko buah ieu."

(Ada yang punya toko buah ini)

"Uni.."

"Iyo uda.."

"Iko pitih kembalianyo." kata penjual buah yang memberikan kembalian pada Titah.

"Iyo uda.." seru Titah.

DI RUMAH KAMIL

Di Dapur..

"Teh.."

"Iya mah.."

"Ingat lauk sama sayurnya yang banyak ya." kata ibu Prameswari.

"Iya mah.." sambung teteh Indriani.

"Mah, mah dudah kaya nyambut presiden saja.." keluh Fitra.

"Ya harus dong Fitrs, kan yang mau datang ke rumah ini calon menantu mama sendiri, sama seperti istrimu dulu, lupa ya?" tanya ibu Prameswari.

"Enggak mah, ini special banget kayanya." jawab Fitra.

Di Ruang Tv..

"Ferdi sini main sama aki ya." kata pak Galih.

"Yah.."

"Iya mah.., aya naon?" tanya pak Galih.

"Permisi dulu." jawab ibu Prameswari.

"Hah.." kata pak Galih heran.

"Kok malah hah.. Sih yah.." sambung ibu Prameswari.

"Kok ayah disuruh minggir?" tanya pak Galih.

"Ayah.."

"Apa tra..?"

"Sini.." jawab Fitra.

"Nya atos lamun kitu bapa hoyong ka pawon wae deh, Ferdi ngiring aki ka pawon wae yuk." kata pak Galih.

Di Dapur Lagi..

"Aya naon da tra?" tanya pak Galih.

"Aya anu hoyong dongkap ka imah yah.." jawab Fitra.

"Oh.., emangna saha anu hoyong dongkap ka imah?"

"Sanggem calon minantu na mama, yah."

"Oh, naon!!! Calon minantu!!! Anjeun hoyong nikah deui tra?"

"Sanes Fitra bapa.., nanging Kamil.."

"Kirain bapa anjeun anu hoyong nikah deui.." kata pak Galih.

"Nya teu pisan-pisan yah.. Nya kali Fitra nikah deui.."

"Nanging aya niatan ka arah eta pan tra?"

"Henteu bapa.."

"Oh.." seru pak Galih.

"Heueuh.." sambung Fitra.

Lima Menit Kemudian..

"Assalamu'alaikum." Kamil dan Titah memberikan salam.

"Wa'alaikumussalam." ibu Prameswari menjawab salam dari Kamil dan Titah.

"Masuk yuk Bubu." kata Kamil.

"Iya Bibu.." sambung Titah.

Di Ruang Tamu..

"Aku di sini saja deh Bibu.." kata Titah.

"Mil.."

"Iya mah.."

"Suruh masuk ke ruang tv.." bisik ibu Prameswari pada Kamil.

"Iya mah, yuk Bubu.." sambung Kamil.

"Ya sudah.." kata Titah patuh.

Di Ruang Tv Lagi..

"Assalamu'alaikum.."

"Wa'alaikumussalam.."

"Nah.. Ini.." kata Kamil yang di potong perkataannya oleh ibunya.

"Titah.." kata ibu Prameswari memotong perkataan Kamil.

"Iya ibu.." kata Titah.

"Duduk yuk.. Sudah besar ya kamu sekarang gimana keadaan mu dan keluarga?" tanya ibu Prameswari.

"Alhamdulillah baik ibu, keluarga juga alhamdulillah baik.." jawab Titah.

"Syukur alhamdulillah."

"Ini bu ada sedikit oleh-oleh."

"Oh iya terimakasih, Arya, lain kali tidak perlu membawa apa-apa ya, takut repot kamu nya." kata ibu Prameswari.

"Tidak kok bu, tidak ngerepotin." sambung Titah.

Di Dapur Lagi..

"Arya.."

"Muhun mah aya naon?" tanya Arya.

"Di saur nini." jawab teteh Indriani.

Di Ruang Tv Lagi..

"Iya nek.."

"Titah.."

"Iya bu.."

"Kenalkan ini cucu ibu, anaknya teh Indri, keponakannya Kamil.." kata ibu Prameswari.

"Iya ibu.." sambung Titah.

"Ini bawa masuk ke dalam ya." pinta ibu Prameswari.

"Iya nek.." kata Arya patuh.

Di Dapur Lagi..

"Itu tamunya tra?" tanya pak Galih.

"Heueuh yah.." jawab Fitra.

"Ya.. Arya.."

"Heueuh ki, mang, aya naon?" tanya Arya.

"Sudah datang tamunya?" tanya pak Galih juga.

"Sudah ki.. Cantik." jawab Arya.

"Asik ah.. Kamil pinter banget milihnya." kata Fitra.

"Ya sudah ke ruang tv saja sekarang yuk." ajak pak Galih.

"Yuk.. Sini Ferdi biar sama ayahnya."

"Ini.."