Chereads / Bagaikan Rama & sinta / Chapter 8 - #8

Chapter 8 - #8

Di Ruang TV Lagi..

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

"Nah Titah kalau yang ini.."

"Anaknya a Fitroh ya bu?" tanya Titah.

"Iya benar, namanya Ferdi." jawab ibu Prameswari.

"Oh.." seru Titah.

"Kenapa dede?" tanya ibu Prameswari.

"Oh minta gendong, tah nih minta di gendong." kata Fitra.

"Oh iya a.." sambung Titah.

Lalu akupun menghayal, dalam khayalan ku itu aku dan Titah memiliki seorang anak dan Titah menggendongnya.

**

Dalam Khayalan Kamil..

"Yah dedenya nangis, mau mimi susu ya sayang sebentar ya, abi.." kata Titah.

"Iya umi.." sambung Kamil.

"Tolong ambilin umi susu dong buat dede."

"Iya umi, ini dia susunya umi.."

"Terimakasih ya abi.."

"Sama-sama umi, umi.."

"Iya abi.."

"Kalo di lihat-lihat si dede mirip abi nya ya.."

"Haha.. Mirip abi nya darimana, ya mirip umi nya dong dimana-mana bi.. Kan lahirnya dari umi, abi mah Cuma nyetrumnya doang tapi dari usia satu sampai sembilan bulan dede di rahim umi.."

"Tapi kalau gak dapat setruman dari abi nya mana bisa jadi dede bayi."

"Haha.."

"Haha.., mi.."

"Iya bi.."

"Lihat deh dede bayi nya ketawa."

"Iya bi.."

"Lucu ya mi.."

"Iya bi.."

**

Di Dunia Nyata..

"Mah.."

"Naon yah?" tanya ibu Prameswari.

"Tingal eta si Kamil ngalamun,ngelamunin naon nya?" tanya pak Galih juga.

"Wah yah tangtos ngalamun anu jorok yeuh yah.." kata Fitra.

"Bisa janten eta tra.." sambung pak Galih.

"Em kok.., oh pantesan.., dalam hati, Bibu.." kata Titah.

"Iya umi.." sambung Kamil.

"Hah.."

"Umi.."

"Anjeun ngalamun naon mil?" tanya ibu Prameswari.

"Ngalamun jorok nya?" tanya pak Galih juga.

"Henteu bapa.. Dina khayalan Kamil eta Titah sarta Kamil atos nikah sarta ngabogaan anak salaki-salaki anu tampan teras urang ribut sarta lekasan kalawan heureuy sarta seuri mah, yah, Bubu.." jawab Kamil.

"Oh.." seru Fitra, Titah, ibu Prameswari dan pak Galih.

"Bibu.."

"Iya Bubu.."

"Antar ke rumahnya mas Rivan mau gak?" tanya Titah.

"Iya boleh.., mah.." jawab Kamil.

"Iya.."

"Kamil mau antar Titah ke rumah Rivan ya sebentar doang kok.."

"Iya tapi benar ya Cuma sebentar doang ke rumah Rivan nya."

"Iya bu.."

"Yuk.." ajak Kamil.

"Iya.. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

DI RUMAH RIVAN

"Assalamu'alaikum." Titah dan Kamil memberikan salam pada semua orang yang ada di rumah.

"Wa'alaikumussalam." semua orang yang ada di rumah menjawab salam dari Kamil dan Titah.

"Eh Titah, sini masuk.." kata ibu Anggraeni.

"Iya tante." sambung Titah.

"Cie.. Tante Titah, om Kamil.." kata Zulfa.

"Cie.. Bagaikan Rama dan Sinta." sambung Rivan.

"Ulfa, Rivan.."

"Upss.."

"Hehe.."

"Ini tante ada oleh-oleh, maaf ya Cuma bisa bawa sedikit oleh-oleh nya.." kata Titah memberikan bingkisan pada ibu Anggraeni.

"Oh iya tidak apa-apa." kata ibu Anggraeni.

"Ibu di rumah tah?" tanya pak Robby.

"Iya om, di rumah.." jawab Titah.

"Gak merias pengantin?" tanya pak Robby lagi.

"Libur om.." jawab Titah lagi.

"Oh.." seru pak Robby.

"Tah.."

"Iya mbak.."

"Eh ada arjuna pilihan hatinya juga.." kata mbak Farra.

"Siapa mi?" tanya mas Iwan.

"Kamil, pi.." jawab mbak Farra.

"Oh.." seru mas Iwan.

**

[Ibu : assalamu'alaikum, nak..]

[Titah : wa'alaikumussalam bu, ada apa?]

[Ibu : njing napa panjenengan mantuk?]

[Titah : sekedhap malih bu..]

[Ibu : enggal mantuk nggih kagem dhahar dalu sareng, oh nggih kalimegan ampil calon garwamu Kamil datheng dalem nggih..]

[Titah : nggih bu..]

[Ibu : nggih sampun, assalamu'alaikum.]

[Titah : wa'alaikumussalam.]

**

DI RUMAH RIVAN

"Bubu kamu lagi apa sih?" tanya Kamil.

"Lagi balas whatsapp ibu, Bibu.., baca deh.." jawab Titah.

"Mana?" Kamil meminta hp nya Titah.

"Nih.., sudah belum?" Titah memberikan hp nya kepada Kamil dan Titah bertanya pada Kamil.

"Iya sudah.., itu beneran aku disuruh kesana?" tanya Kamil juga.

"Menurut Bibu gimana?"

"Menurut Bibu sih iya Bubu.." jawab Kamil.

"Nah itu tahu.." seru Titah.

"Eh.."

"Kenapa Bibu?"

"Hp Bibu geter.."

"Oh.." seru Titah.

**

[Mama : assalamu'alaikum, sep.]

[Kamil : wa'alaikumussalam, Iya mah..]

[Mama : ngadawang atos siap yeah, wangsul tihela ajak Titah ngadawang sareng di imah.]

[Kamil : oh heueh mah, sakedap deui nya mah.]

[Mama : enggal nya, mama antos di imah.]

[Kamil : iya mah..]

[Mama : nya atos, assalamu'alaikum.]

[Kamil : wa'alaikumussalam.]

**

DI RUMAH RIVAN

"Di minum dulu tah.." kata ibu Anggraeni.

"Oh iya tante, gak usah repot-repot tante.." sambung Titah.

"Ah kamu ini tah.. Kaya sama siapa saja, kamu kan sudah menjadi bagian keluarga ini, kamu kan sudah menganggap tante ini ibumu sendiri, ya kan?" tanya ibu Anggraeni.

"Nggih tante.." jawab Titah.

"Ya sudah yuk di minum."

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

"Yank.."

"Van.."

"Iya mah."

"Itu ada Rania datang kamu gimana sih sudah di panggil juga." kata ibu Anggraeni.

"Oh iya mah, kenapa ayang bebeb ku, hehe.." sambung Rivan.

"Dasar bucin.." Kamil meledek Rivan.

"Hehe.."

"Enak saja loh mil gue bucin.. Elu kali hehe.." keluh Rivan.

"Ih mana ada gue bucin van." keluh Kamil juga.

"Lah itu duduk gak pernah pisah." kata Rivan.

"Gue bukan bucin van.." keluh Kamil lagi.

"Terus?" tanya Rivan.

"Gue itu hanya menjaganya agar tidak hilang di ambil orang seperti kemarin begitu." jawab Kamil.

"Lebay.." seru Titah.

"Tuh Titah saja bilang lebay.." kata Rivan.

"Emang iya tah, Kamil lebay.." sambung mbak Farra.

"Hehe.." Kamil hanya tertawa.

"Yuk jalan.." ajak Rania.

"Haa.. Gak salah yank." kata Rivan.

"Kok gak salah.." sambung Rania.

"Iya gak salah kamu minta jalan, ini kan hari jum'at malam sabtu yank kok kamu ajak jalan aku sekarang bukan besok.."

"Ya emang kenapa sih, mumpung kamu ada di rumah juga kan yank.."

"Van.."

"Iya mil.."

"Gimana kalau kita jalan bereng besok?" tanya Kamil.

"Boleh tuh mil.." jawab Rivan.

"Oke jam berapa?"

"Jamnya gue kasih tau nanti di whatsapp."

"Oke.., Oh ya tante, Kamil jadi gak enak nih ngomongnya."

"Gak enak kenapa mil?" tanya ibu Anggraeni.

"Gak enak mau pamit pulang hehe.." jawab Kamil.

"Oh tante kira apa mil.." kata ibu Anggraeni.

"Kita berdua pamit ya tante, mama calon mertuanya Titah sudah nanyain terus soalnya tante.." sambung Kamil.

"Oh iya gak apa-apa, kapan-kapan mampir lagi ya."

"Inggih tante."

"Assalamu'alaikum." Kamil dan Titah memberikan salam pada semua orang yang ada di rumah Rivan.

"Wa'alaikumussalam." semua orang yang ada di rumah Rivan menjawab salam dari Kamil dan Titah.

DI RUMAH KAMIL

Di Meja Makan..

"Mah.."

"Iya teh.."

"Kamil manten nya, lami kalintang." kata teteh Indriani.

"Heueuh naha lami nya, sanggem sakedap." sambung ibu Prameswari.

"Sabar mah sabar.." kata Fitra.

Di Depan Rumah..

"Assalamu'alaikum" Kamil dan Titah memberikan salam pada semua orang yang ada di rumah.

Di Meja Makan Lagi..

"Wa'alaikumussalam" semua orang yang ada di rumah menjawab salam dari Kamil dan Titah.

"Tah eta anjeunna, anyar di omongin paos umur." kata pak Galih.

"Siapin gelas na teh, mama hoyong ngabageakeun maranehanana." pinta ibu Prameswari.

"Heueuh mah.." kata teteh Indriani patuh.

"Mah, mah.. Anyar calon minantu sanes calon presiden, di papagna sepertos kitu, nyambut calon minantu geus jegud nyambut presiden wae." keluh Fitra.

"Terang tuh tra mama mu.." keluh pak Galih juga.