Chapter 78 - Melahirkan (2)

Marco membopong Chloe masuk ke dalam rumah sakit, Laura memimpin di depan, saat melihat perawat Laura dengan sigap meminta mereka untuk membawa Chloe ke ruang bersalin.

"tunggu dulu, turunkan aku !" pinta Chloe di tengah desisannya menahan sakit.

Marco menatap istrinya dengan sakit hati, hatinya hancur melihat istrinya meringis menahan sakit.

"Marco turunkan aku ! aku mau pup"

"aku akan membawamu" Marco tidak menurunkan istrinya, kakinya melangkah menuju toilet.

"Bos STOP !!!!!" Laura berteriak menghentikan langkah Marco. "berikan Chloe pada perawat"

Tanpa sadar Laura memberikan perintah tegas pada bosnya......ha.....ha.....untung saja situasi saat ini membuat bosnya tidak berpikir dengan jernih, coba saja kalau dalam keadaan normal, apa dia masih berani memberikan perintah pada pak bos berwajah batu ini ?

"dia mau pup" jelas Marco

"bayinya sudah mau lahir...suster.....tolong bantu segera bawa ke ruang bersalin" teriak Laura panik.

Perawat dengan sigap mengambil kursi roda dan meminta Marco menurunkan istrinya.

"di mana ruang bersalin ?" Marco menolak melepaskan istrinya.

Melihat itu Laura menghela nafas "suster antarkan bos ke ruang bersalin, meski di sambar petir beliau tidak akan melepaskan istrinya" jelas Laura pasrah, lalu dia memandang pak bos "bawa Chloe ke ruang bersalin, biar saya yang urus administrasinya"

"ssssshhhhhh......."Chloe mendesis sambil tangannya meremas punggung suaminya

"di mana kamar bersalin ????" desak Marco.

Akhirnya perawat bergegas melangkah menuju kamar bersalin, di ikuti oleh Marco yang melangkah dengan tergesa dengan istri mungilnya dalam gendongannya.

Setelah meletakkan Chloe, perawat meminta Marco untuk menunggu di luar. Marco tidak bergeming, dia tetap berdiri di samping istrinya sambil memegang tangannya.

"pak.....silakan menunggu di luar" perawat kembali mengingatkan.

Marco tidak menjawab, dia hanya menatap perawat dengan sorot mata dingin.

Bulu kuduk perawat meremang saat menerima tatapan protes dari Marco, tapi dia tetap harus menjalankan aturan rumah sakit. Dengan suara gemetar menahan takut dia kembali bersuara "pak...sebentar lagi dokter akan datang"

"aku tetap di sini" kata Marco tegas.

Mendengar jawaban Marco, perawat mengelus dada "pak.....kalau bapak tetap di sini, bapak akan menganggu kami untuk membantu ibu melahirkan"

"kalau begitu kamu yang keluar !" perintah Marco dengan urat nadi menonjol karna marah.

Perawat melotot, di dalam hati dia mengumpat "untung saja bapak ganteng, kalau tidak aku benar-benar akan pergi dan membiarkanmu membantu istrimu sendiri melahirkan"

"biarkan beliau tetap di samping istrinya" tiba-tiba dokter wanita sudah masuk ke ruang bersalin. "bagaimana kabarnya ibu ?" sapa dokter pada Chloe sambil melirik Marco yang tengah menatap istrinya dengan penuh kuatir, tanpa terasa bibir dokter tersenyum.

"saya rasa mau BAB dok" jawab Chloe sambil meringis.

"baik saya periksa dulu ya" dokter mengenakan sarung tangan karet dengan cepat lalu menekuk kaki Chloe dan melebarkan kedua kakinya "sudah bukaan sepuluh, saya pandu untuk melahirkan ya bu"

Chloe mengangguk.

"saat ibu merasa mulas seperti mau BAB, ibu mengejan ya" pinta dokter dengan lembut tapi tegas, Chloe lagi-lagi hanya mengangguk.

Dan benar saja tak lama Chloe merasa perutnya sakit, di bawah instruksi dokter , Chloe mulai mengejan, namun di tengah-tengah keadaan mengejan tiba-tiba Chloe berhenti.

"jangan berhenti bu, kepala babynya sudah di pintu, kalau ibu berhenti nanti leher bayi bisa terjepit di pintu" jelas dokter.

"maaf dok, hidung saya gatal" kata Chloe polos

Namun tak lama kemudian perut Chloe terasa mulas lagi dan dia mulai mengedan, tapi.....sekali kali hidungnya terasa gatal, akhirnya tanpa bisa di tahan lagi.....hatchi...... Chloe bersin dengan sekuat tenaga dan kemudian........terdengar suara tangis bayi.

Dokter bernafas lega, untung saja saat pasien bersin dia berjaga di depan dan berhasil menangkap bayi yang meluncur keluar dengan tiba-tiba, kalau tidak........dokter tidak berani membayangkan kemungkinan yang terjadi.

Tapi sebelum dokter bernafas lega tiba-tiba Chloe kembali bersin dan seorang bayi kembali meluncur, kali ini perawat yang berdiri di samping kanan dokter menangkap dengan sigap.

Selang berapa menit kemudian Chloe bersin lagi. Perawat yang berdiri di samping kiri dokter menangkap bayi yang meluncur.

Kemudian ketiga bayi itu langsung menangis bersamaan seakan ada yang memberikan aba-aba pada mereka untuk bersuara. Dokter yang masih menggendong bayi yang pertama keluar terpana. Dalam sejarah dia menjadi dokter ini adalah pertama kalinya dia melihat orang bersin mampu membuat bayi lahir, dan bukan hanya satu bayi tapi tiga.

"bu kalau mau bersin lagi tolong beritahu kami, setidaknya kami bisa bersiap menangkap bayinya" protes dokter "sebenarnya berapa bayi yang ada di perut ibu ?"

"hanya tiga dok" jawab Chloe sambil mengusap hidungnya

"ibu yakin ?" tanya dokter ragu

"yakin dok...itu yang terakhir keluar" jawab Chloe meyakinkan.

Dokter menghela nafas lega, lalu menyerahkan ketiga bayi untuk di bersihkan. Sementara beliau membersihkan sisa lahiran.

"selamat bu.....bayinya dua laki-laki dan satu perempuan" kata perawat sambil menggendong ketiga bayi yang sudah terbungkus kain dan menyerahkannya pada Chloe setelah dia selesai di bersihkan untuk mendapatkan ASI pertama dari si ibu.

🌸💮🌸💮🌸

Ketika Ny. Suri masuk dalam kamar VIP ini lah situasi yang dia lihat. Chloe sedang menyusui anaknya di kiri dan kanan, sedangkan Marco memangku yang satu lagi sambil memegang botol susu, tapi matanya tengah menatap kedua anaknya yang ada dalam pelukan istrinya yang tengah mengisap susu dari sumbernya dengan rakus. Sorot mata Marco campuran marah, cemburu dan nafsu.

Ny. Suri menghela nafas, pemandangan ini sudah pernah dia alami. Memang benar kata pepatah 'like father like son' batinnya. Dan Marco adalah duplikat tuan Suri, bukan hanya wajah dan otak, tapi sifat dan karakter mereka sama persis.

Ny. Suri jadi merasa kasihan pada menantu kesayangannya, ke depannya dia pasti akan di siksa oleh suaminya karna kecemburuannya pada anak-anaknya.

Ny. Suri menghampiri Marco dan duduk di sampingnya "sini berikan dia pada mama, kamu pulang istirahat"

Marco hanya melirik Ny. Suri sebentar lalu menyerahkan bayi di gendongannya dan berjalan menuju istrinya lalu merebahkan diri di ranjang sambil tangannya memeluk ke dua paha istrinya.

"kami pulang dan istirahat di rumah" tegur Ny. Suri

"di mana ada istriku di situ juga aku ada" jawab Marco sambil menutup matanya.

Ny. Suri melotot dan siap untuk protes, tapi akhirnya dia hanya menghela nafas dan pasrah. Bagaimana dia bisa lupa kalau putra sulungnya adalah adalah duplikat dari suaminya.

🌸💮🌸💮🌸

Hari ini Jason bertugas menemani Ny. Suri melihat cucu-cucunya yang baru kemarin keluar dari rahim ibunya untuk melihat betapa kacaunya dunia. Tapi ketika mereka baru masuk di pintu rumah sakit Jason langsung berlari menuju kamar mandi untuk menyalurkan hasratnya yang terpendam (karena tadi pagi dia belum sempat boker dan Ny. Suri sudah menariknya masuk mobil).

Jason berdiri di depan lift sambil mengutak- atik ponselnya, ketika mengangkat kepala dan menoleh dia melihat teman akrabnya ketika kuliah di luar negeri

"Rey....? siapa yang sakit ?" tanya Jason. Jason lumayan kenal keluarga Reymond teman akrabnya, jadi kalau ada anggota keluarganya yang sakit tentu saja dia akan menyempatkan diri untuk menjenguknya, di tambah lagi Reymond punya sepupu yang sangat cantik he...he...he....

"Hei...." balas Reymond "tidak ada yang sakit" jawab Reymond "kemarin aku kecelakaan, orang yang aku tabrak masuk rumah sakit jadi aku membawanya ke sini dan menanggung semua pengobatannya, sekarang aku mau menjenguknya" tambah Reymond dengan wajah lesu.

Ting

Mereka masuk ke dalam lift, Jason memperhatikan wajah Reymond yang lesu.

"kamu kecelakaan ? tumben ? bukankah kamu selalu membanggakan ketrampilan mengemudimu ?"

"dan mobilmu yang mana yang mengalami kecelakaan sampai membuat wajahmu suram ?"

"jangan bilang ferari merahmu ?"

Mendengar rentetan pertanyaan Jason, wajah Reymond makin suram. Dan tanpa perlu Reymond menjawab pun Jason tau bahwa semua tebakannya benar.

Jason menepuk pundak temannya dengan prihatin "sabar bro"

"kamu sendiri ada urusan apa ke sini ?" Reymond mencoba mengalihkan suasana suram dengan mengganti topik

"kakak iparku melahirkan"

"kakak ipar ? istri kakakmu Marco ?"

"heeh.....aku hanya punya satu kakak, tentu saja kakak iparku istrinya" cibir Jason "eh.....tapi ngomong-ngomong iparku adalah idolamu, dia barista di coffee art dan seniman yang menggambar semua manga di sana"

"benarkah ?" wajah Reymond langsung bersinar "boleh aku ikut denganmu ? aku mau minta tanda tangan"

Reymond adalah penggemar berat Chloe, tapi Jason selalu merahasiakan identitas Chloe yang adalah kakak iparnya.

Jason membuka pintu kamar dan pemandangan yang muncul di depan matanya membuatnya bertekad untuk segera mendapatkan pasangan hidup.

Marco tidur di ranjang rumah sakit sambil memeluk pinggang Chloe, sementara Chloe masih memberikan ASI pada anaknya.

"sebenarnya siapa yang melahirkan ? kenapa yang ada di ranjang justru bayi besar" Jason berjalan masuk menuju ke kursi tempat Ny. Suri sedang menggendong salah satu bayi yang sedang tidur. Reymond mengekor di belakangnya.

Mendengar Jason bersuara Ny. Suri memelototi anak bungsunya. "pelankan suaramu, bayi besar baru saja tidur" bisik Ny.Suri.

Jason mencibir "ternyata ada saatnya manusia berwajah batu kayak kakak jadi jinak"

Ny. Suri menyeringai "siapa pria tampan di belakangmu ?" Ny. Suri baru menyadari ternyata Jason tidak datang sendiri.

"ini temanku kuliahku Reymond, dia fans berat Chloe" Reymond mengangguk pada Ny. Suri.

"Chloe...biarkan aku menggendong makhluk kecil itu, berikan temanku tanda tanganmu" Jason melangkah untuk mengambil salah satu bayi di gendongan Chloe.

Chloe yang sejak tadi menunduk akhirnya mengangkat kepalanya dan terpana ketika melihat wajah yang baru kemarin dia temui.

Reymond juga mengerutkan alisnya, mencoba mengingat di mana dia melihat wajah ini. Setelah beberapa detik dia akhirnya mengenalinya "kamu...yang balapan sama aku kemarin......" Reymond seperti di sambar petir melihat wanita yang menggendong dua bayi di depannya......harga dirinya sebagai pria terasa di injak-injak saat dia mengetahui bahwa orang yang menantangnya balapan kemarin adalah wanita hamil dan dia adalah idolanya.

Melihat ekspresi temannya Jason tahu, pasti kakak iparnya adalah orang yang menyebabkan mobil kesayangan temannya mengalami kecelakaan dan Jason yakin pasti ada cerita di balik balapan itu, spontan Jason menoleh pada Reymond mencoba memberi peringatan, tapi pelan-pelan Marco membuka matanya, mata Marco merah karna dia baru bangun tapi bagi Jason itu lebih menyeramkan, karna dalam pikirannya ketika Marco membuka matanya dia lebih mirip raja neraka yang baru bangun.

Marco menatap Reymond dengan mata merahnya, ekspresinya juga tampak suram. Jason tau kalau kakaknya sudah memiliki aura kematian menguar dari matanya maka targetnya tidak akan bisa selamat.

"Ha......"

"Lari !"

Reymond memasang senyum mempesona siap menyapa idolanya, tapi mendengar perintah temannya dia menoleh dan menatap temannya bingung.

"Lari !" sekali lagi Jason memerintah temannya

Reymond menunjuk hidungnya bingung.

"LARI SEKARANG !!!!!"

Jason mendorong temannya dengan paksa.

Dengan tampang bingung akhirnya Reymond lari pontang-panting sampai dia hampir menabrak perawat yang melintas.

"kenapa temanmu lari ketakutan, kayak habis lihat hantu ?" tanya Chloe bingung.

"en......dia mau ambil en.....ponsel....ya....ponselnya ketinggalan di toilet" bohong Jason gagap, sudut matanya mengawasi Marco yang sekarang menatapnya dengan mata merahnya.

Chloe mengangguk bodoh, tapi keningnya berkerut seperti dia memikirkan sesuatu.

"apa yang kamu pikirkan ?" tanya Marco.

Mungkin karna sudah hidup bersama dalam jangka waktu yang cukup lama jadi Marco langsung bisa membaca perubahan kecil dalam ekspresi istrinya.

"kenapa aku merasa pernah melihat teman Jason ......tapi di mana ya ?"

"aahh......mungkin di kafe, dia penggemar beratmu" jawab Jason cepat.

Chloe merenungkan jawaban Jason dan mengangguk setuju.

"kenapa kamu menatapku ?" tanya Chloe saat melihat suaminya menatapnya dengan mata merah.

"kamu sudah jadi seorang ibu sekarang, jadi di larang mengingat wajah orang lain selain aku dan anak-anakku" jawab Marco muram, Chloe, Jason dan Ny. Suri melongo.