Chereads / Troublesome Lover / Chapter 46 - 41

Chapter 46 - 41

kembali ke hinata pov..

untuk shion pov kapan kapan aja dah males.

[shion : tch!!

author : apa? mau berantem lu?

shion : *tatapan maut*

author : ... *kabur ngumpet*

shion : I D I O T]

"u- ukh.... maafkan aku....." isakku yang sudah agak tenang, mendorong shion menjauh sedikit untuk memberi jarak, sumpek

"kenapa kau minta maaf???" ucapnya dengan tidak senang.

kenapa nadanya begitu?

"aku minta maaf... aku ini br3ngs3k, kamu terlalu baik untukku..."

shion nya tertawa mendengar itu.

"tidak apa. karena kamu br3ngs3k makanya tidak ada cowo yang mau sama kamu, biar aku aja" kata shion mengelus kepalaku [batin shion melanjutkan yang menggantikan cowo cowo itu, biar aku yang selalu berada disampingmu]

"en.." aku mengangguk

aku izinkan kau shion menjadi pasangan hidup ku. tidak perlu berterima kasih.

aku mendongakkan kepalaku untuk bertemu dengan manik matanya

"ehm.. shion kalau boleh Tanya.... Sebenarnya mengapa kau menyimpan benda ini?"

"kenapa ya? aku juga ga tau, benda ini adalah benda yang dijatuhkan hyori saat dia menolongku" balasnya

hm... menolong? sosok iblis mirip dedemit itu? kok aku merasa ada yang janggal? tapi ya sudahlah aku juga harus say thank you pada hyori karena sudah nolongin makluk satu ini

"pada saat itu, dia menyadarkanku bahwa dunia ini aku tidak hidup sendiri. Hanya kata kata sederhana keluar dari mulutnya. Hanya kata kata, ' dirimu adalah malaikat yang dikirim oleh Tuhan ke dunia ini untuk membawa kebahagiaan, jadi jangan pernah merasa kesepian lagi..' membuat ku sadar bahwa aku di kelilingin oleh banyak sekali orang yang begitu menyayangiku." jelas shion lagi.

"itu semua memang berarti. Tapi semua hal itu, semua kata kata yang merubah hidupku, terlupakan begitu saja saat aku melihatmu. Mungkin aku sedang bermimpi, tapi kuharap aku takkan terbangun selamanya kalau semua ini memang mimpi. Mengetahui kau berada di sini saja, rasanya semua bebanku sudah sirna" ucapnya sambil melihat ku dengan tatapan yang amat dalam

aku bingung harus gimana... jadi ku pasang muka datar. DAN INI MERUPAKAN PENYESALAN TERBESAR YANG PERNAH TERJADI TAHUN INI.

shion melanjutkan kata katanya "jadi, apa gunanya aku terus menyimpan benda ini untuk mengingatkanku bahwa aku tidak sendirian di dunia ini? Bagiku, benda kecil ini bahkan sama sekali sudah tak berarti. Jadi apa gunanya jika aku terus menyimpannya?.." Kata shion mengangkat rantai yang menopang bandul itu.

aku melihat bandul itu.... wah cantik sekali...

bandul yang berbentuk dadu yang berhiaskan berlian di setiap mata dadunya. yang jelas berlian imitasi.

shion dengan santai mau melempar bandul itu...

eh.. stop stop stop!!

rasanya aku pernah melihat kalung itu. seperti familiar...

"SHIONN WAIT A MINUTES!!!! Jangan dilempar dulu!!!!" teriakku tidak sengaja mendorong shion, dia jadi oleng dan..

+BYUUUURRRR!!!!!!+

uppssie..

shion mencium air laut itu.

OMG APA YANG AKU SUDAH PERBUAT DAN LAKUKAN.. SHION!! SHION!!! DIA BISA BERENANG KAN? BAGAIMANA JIKA DIA MENDEM KEDASAR LAUT? APA AKU HARUS MENYUSULNYA? TAPI AKU CUMA BISA GAYA BATU, NANTI BISA BISA AKU YANG TENGGELAM DULUAN. OH GOD AKU HARUS APA? AKU BERSAMANYA BELUM SAMPAI 24 JAM, JANGAN AMBIL DIA YA LORD...

aku yang panik bingung mau ngomong apa karena isi kepalaku sudah berantakan duluan, aku panik bukan main takut luar biasa

aku memajukan tubuhku dan mencoba untuk mengobok ngobok air. shion.. shion.. kumohon... jangan...

seakan akan bibir ku terkunci suaraku hilang seperti orang bisu..

aku sekuat tenaga mengobok ngobok berharap melihat sosok blur blur di bawah air laut itu.

"SHION" nama nya selalu ku ucapkan berkali kali ku sebut sampai dunia ini bosan, karena aku tidak bisa mengeluarkan isi otakku. aku benci ini!

"SHION!!" teriakku lagi. "kumohon"

shion muncul ke permukaan aku langsung membantunya naik ke atas jembatan itu, dengan panik mengelus punggungnya.

sekejab aku jadi bisu....

kenapa? kenapa?

dia duduk sambil membuka kancing bajunya(dia bertelanjang dada). ya dia menjemur bajunya dengan bantuan angin. aku tau itu merupakan hal yang sia sia tapi ya sudah lah

"kau mau membunuhku ya?" tanyanya dengan menyipitkan mata yang memancarkan aura aura kesal lalu mulutnya mengeluarkan makian makian yang sudah lama sekali aku tidak dengar.

aku gemetaran... aku tidak peduli apapun yang di keluarkan dari mulut shion . di hati dan otakku hanya bisa say : THANK GOD! dia baik baik saja...

aku langsung memegang pipinya lalu mencubit nya. merasa jantungku kembali tenang dan ini bukan ilusi aku langsung memeluk shion, aku tidak peduli jika bajuku basah... aku benar benar hanya ingin memeluknya..

ini kenapa aku sangat takut dengan air yang dalam..

"untung kau tidak apa apa" ucapku mengeratkan pelukanku.

entah kenapa makin tua makin sentimental.

"kau hampir saja jadi pelaku pembunuhan" ucap shion dengan bercanda

aku mencubit pipinya dengan kencang, lalu duduk di pangkuannya. BODO AMAT DENGAN ETIKA ETIKA AN.

"kau kenapa jadi manis seperti ini" ucapnya sambil tertawa lagi

hah? manis? ini orang sarafnya ketinggalan di laut?

"kenapa kau lama sekali keluarnya?." tanyaku sambil bermain dengan jarinya (aku menautkan jarinya dengan jariku)

"ini terlepas aku harus berenang untuk mengambilnya" jelas nya

"aku pinjam sebentar"

"tunggu, untuk apa kau pinjam?" Tanya shion curiga.

"cepat lah.. aku tau kamu kedinginan"

shion memberikan benda itu padaku, aku langsung melepaskan tautan tangan kami lalu memperhatikan bandul itu dalam dalam.

memicingkan mata dan memijat pelipisku. berusaha menggali ingatanku yang sudah kabur untuk mengingat dimana aku pernah melihat kalung ini sebelumnya.

Rasanya aku pernah melihat kalung ini. Dulu... duluuu sekali.. memang ya sebuah ingatan yang ku anggap tidak penting pasti cepat lupa...

Tapi kalung ini terlalu familiar, seperti sering melihatnya. ehmm.. dimana ya? ehm.... coba ingat ingat lagi hinata...

OH!!

aku merasa seperti ada ilham masuk ke kepalaku

'Ya!! Aku ingat sekarang!! Aku ingat!!!' aku bangga dengan diriku