Chereads / Troublesome Lover / Chapter 48 - 42

Chapter 48 - 42

ingat disini hinata merupakan anak yang sadis dan menyeramkan, dia pernah ikut kelas muai thai bertahun tahun... karena coachnya merupakan teman ayahnya. dan hinata hobi sekali menonton film horror/pembunuhan/crime jadi isi pikirannya agak menyeramkan. dan dia itu bukan anak yang manis dan menggemaskan. dia itu calon dedemit

.

.

mulai :

.

masa lalu yang terlupakan

.

.

.

Hari itu, lagi musim salju, saljunya ga main main turunnya, lebat banget bisa kalo di kumpulin trus di buat rumah 3 lantai

lucunya udah tau musim salju gini, apalagi aku ga tahan dingin, ada pula tambahan penyakit sinusitis membuat makin tersiksa malah pake terjebak segala lagi. suer aku menyesal telah membaca tentang ramalan cuaca, PRET LAH RAMALAN CUACA MENDING BACA TENTANG ZODIAK!

*brrr*

aku gemetaran bukan main, udah 11-12 sama goyangan mesin cuci. aku nyesel banget jadi anak batu bener, harus nya aku dengerin apa yang mama katakan tadi pagi sebelum main meluncur saja.

harusnya aku lebih percaya intuisi orang tua ketimbang acara ramalan di tv yang laknat itu!

suer dinginnya ini masuk ke tulang hingga ke ubun ubun, sweater ku pake basah segala lagi, salju oh salju bisakan kau berhenti sebentar? arg... udah gitu ga ada ojol ojol an lagi soalnya hujan saljunya lebat banget lagi.

duh kesel banget, kenapa ga pas musim salju gini sekolah di liburin sih? sebegitu ga mau ruginy, ih! asdfgh!!!! udah gitu sekolah nya cuma setengah hari, hujan saljunya ga berhenti henti dari dari pagi jam 10an hingga sekarang.. kesel sumpeh, ini lah yang harus ku hadapi kalo ga mau bermesraan dengan lantai sekolah.

AKU BENCI SEKALI MUSIM DINGIN DAN MUSIM PANAS HIH!

aku menyentuh bagian tanganku menggosok gosokannya padahal malah bikin makin dingin.

lalu membawa tanganku menyentuh bagian atas dadaku merasakan masih ada sesuatu yang menggantung disitu. iya itu kalung yang di berikan kakekku padaku sebagai kenang kenangan.

entah bagaimana ceritanya aku memakai kalung ini dari bocil hingga segede sekarang dan aku memakai ini seperti jimat -_-

aku mempercepat kakiku, menembus kencang nya angin dan ber imajinasi berendam di air hangat sambil minum secangkir teh. nikmat kali...

tapi itu hanya ilusi belaka okeh. aku yang kedinginan seperti orang bodoh gini dengan baju basah melihat alfapril dan menguatkan hati untuk mampir membeli minuman hangat dan beberapa cemilan

duh nikmatnya! untung saja di dalam alfapril penghangat ruangannya tidak rusak.. bagus lah.. aku bisa berlama lama disini untuk numpang menghangatkan badan.

aku segera membeli barang yang ku mau lalu membayarnya di karsir. untung saja saat aku masuk kedalam sini aku tidak di depak keluar karena telah membasahi lantai alfapril ini, aku jadi merasa bersalah. tapi rasa bersalah ku ini tidak sebesar rasa kedinginan yang ga tertandingi ini

ini memakan waktu 4 menit sebelum aku selesai membayar barangku, saat aku ingin keluar ada orang yang menabrakku +duakkh+ dengan kencang sekali.

"hei! kalau jalan yang bener!" protesnya.

what? jalan yang bener matamu! jelas jelas kau yang menabrak ku dengan tubuh babon mu itu idiot! untung saja minuman ini tidak tumpah. kalau tumpah akan ku potek pala kau!

dasar Masih SMA saja sudah banyak laganya kayak superhero, dasar manusia idiot yang meresahkan dunia! aku harap ada yang menendang bokong mu itu!

aku melihat kesamping si idiot itu sedang nongki nongki dengan kawan kawan yang idiotnya sama dengannya.

cih! manusia yang meresahkan saja... aku melihat mereka merokok lalu dengan santuy nya membuang rokoknya sembarangan.

bahkan yang lucu manusia tipe macam mereka juga ada yang hobi minum minum hingga mabok seperti orang tolol + idiot, kadang ya mereka dengan tidak tau malunya hobi kencing disembarang tempat , mereka tidak pernah berfikir kah ada orang lain yang melihat mereka kencing? atau mereka tidak pernah berfikir betapa menjijikannya bentuk dari little bro nya?

tapi dari manusia seperti mereka yang kusuka adalah gaya KECUPUAN YANG MERESAP HINGGA KE UBUN UBUN. ya mereka hobi sekali bermain kroyokan, aku pernah melihat manusia macam mereka mengeroyoki 1 manusia rame rame.

dasar banyak gaya.

aku membuka sedotan untuk meminum cappucino yang ada di tanganku ini sambil bersiap siap untuk berjalan pergi dari alfapril menuju rumah. barang barang yang ku beli ada banyak sih.. awalnya cuma niat beli 2 cemilan dan capuccino hangat saja. tapi kebablasan jadi beli minuman kaleng 4, eskrim 3, biskuit 2, chiki 4. aku melihat karsirnya menatapku aneh saat dia melihatku membeli eskrim. mungkin di pikiran dia sedang memaki ku. bodo amat lah.

baru jalan bentar sampe di pertigaan yang menyebalkan aku melihat seseorang manusia di hajar

+buakh! Buak! Duakhh!!+

manusia bodoh macam apa lagi ini? dingin dingin gini berantem? dikira kalian itu saitama? Piccolo? Saint Seiya? kalian hanyalah manusia yang entah bagaimana cerita menjadi idiot. heran!

aku memicingkan mataku dan melihat lebih jelas ternyata itu sekelompok anak anak SMA kawanan si idiot itu.

najisu mainnya keroyokkan, aku memicingkan mataku lagi melihat korban keroyokan nya....

'njir' bocah njay itu bocah! WOI! itu masih smp woi! kalian manusia sinting tak berotak, berani beraninya rame rame memukuli anak smp? harga diri kalian hilang di telan apa sih sampai sebegitunya?

aku yang sedang mengamati jadi dilema mau tolong atau mau tinggalin aja.

aku memikirkan pros dan cons nya... aku benci sekali kalau disuruh untuk berfikir apalagi dengan konteks bodoh seperti ini

hm... Kalau aku hantem satu satu seorang diri, tanganku pasti akan remuk... jadi aku berfikir untuk bermain cara curang. aku segera puter balik masuk ke alfapril membeli bubuk lada dan sarung tangan...

mohon maaf ya. aku tidak punya hati bermain main dengan manusia tak berotak. lalu setelah beli lada aku memunguti batu batu dari kecil sampai besar, kalo mereka lagi sial dan ketimpuk batu yang gede aku ga peduli. setelah terkumpul dengan cukup aku menggabungkannya kedalam plastik belanjaan ladaku, sedangkan plastik yang isi cemilan ku buang ke dalam tas.

aku mendekati mereka.. mendengar

"sudah, tinggalkan saja." Kata si idiot itu meninggalkan anak itu sambil memberinya tendangan terakhir di perutnya.

dia yang di tendang aku yang memegang perutku.

menurutku sih anak itu sepertinya sudah memasuki alam lain. Cih, dasar manusia manusia jahanam. aku entah kenapa ingin menjedotkan pala mereka ketembok dengan kencang. seengaknya darah ngocor dikit lah.

[author : kamu sadis sekali hinata?

hinata : maafkan ke sintingan ku saat itu

author : kebanyakan nonton kasus pembunuhan dan film pembunuhan sih!

hinata : tutup mulutmu sebelum ku potong kau!]

ku timpuk si idiot itu dengan gumpalan salju yang telah ku kumpulkan lalu dengan cepat mengambil batu yang entah lah pokoknya yang duluan ku genggam lalu menimpuknya lagi dengan tenanga yang lebih kencang

*Bugh*

oh.. jackpot. tapi kok aku ga puas? dia belum pingsan.

lalu aku menggambil segenggam lada, dan mendekati teman teman si idiot ini selagi si idiot itu lagi kesakitan.

"ARGG!!!" teriakan kesakitan karena perih dari teman temannya keluar

aku ini manusia yang licik. tapi aku tidak peduli. dia main kotor, aku main kotor, ada yang salah?

lalu aku menendang bagian lututnya[bagian belakangnya yang bisa di tekuk itu bukan tempurung lututnya]

membuat satu persatu temannya berlutut lalu aku yang memang lagu butuh kelinci percobaan saat itu menarik rambut salah satu temannya dan menjedotkannya entah kemana pokoknya di jedotin.

lalu aku menarik tangan temannya [posisi berlutut] yang lain dan menginjaknya berkali kali...

lumayan banyak aku sudah melumpuhkan 3 orang masih ada beberapa lagi.

aku mengeluarkan batu dan menimpuknya satu persatu dan aku sangat bersyukur karena aktif main kasti dan basket jadi pas lempar pasti kena. kalo sudah kena dengan cepat aku tendang mereka, ada yang di perut, di kaki, di bokong dan di permatanya.

kalo yang kena di permatanya.. maafkan aku, aku tidak peduli kemana arah tendangan ku ini demi menyelamatkan diriku sendiri!!!!

"he- hei!! Apa apaan kamu?! Dasar cewek psikopat!" protes si idiot yang disusul oleh teman temannya bahkan ada yang mengataiku lebih parah dari itu.

aku jadi tertantangkan.. aku mendatangi orang yang ngomongnya paling pedes. menarik dagunya dan menamparnya dengan sekuat tenaga hingga ku rasakan tanganku langsung ngilu gitu.

"apa yang kulakukan? aku tidak melakukan apa apa?" ucapku dengan santai.

"apa apaan kau?! beraninya main curang seperti itu, kau pikir kami tak tau?" ucapnya tidak senang.

"curang? apa itu curang? apa itu bisa di makan?" balasku "dasar idiot"

"a- apa?! idiot katamu?!" akhirnya si idiot ini diam setelah aku sumpel mulutnya dengan es yang ku ambil dengan sarung tangan.

"kalian semua.. aku tau kalian sedang memulihkan tenaga kan? pft.. ga usah banyak basa basi. pergi sana. atau tidak akan ku pecahkan bola boss mu ini, ingat ucapan ku bukanlah mainan, percaya atau tidak aku berani melakukannya" ucapku dengan senyuman... sebenarnya aku takut juga tapi ga boleh keliatan

"DA--DASAR CEWE SINTING! PSIKOPAT! CEWE BAJING@N" macem macemlah makiannya

aku yang kesal mempersiapkan kaki ku untuk menendang permata si idiot ini karena dia boss nya.

aku tipe orang yang bukan suka main main. aku sudah siap menendangnya harus berhenti 2 cm sebelum nyampai karena teriakan

"STOPP STOP" dengan suara yang gemetaran entah dari mana aku tidak peduli tapi yang pasti itu berasal dari kawanan si idiot ini

"pergi sana! aku tidak ingin bermain main dengan manusia idiot seperti kalian!" ucapku sebelum menendang pergi si boss idiot ini

"berani kalian menyerangku akan ku patahkan tangan kalian aku tidak suka bermain main!" ucapku sambil berbalik dan menatap mereka satu per satu.

aku melihat satu per satu dari mereka yang sudah pulih sedikit tenaganya menyeret teman temannya yang lainnya untuk pergi dan aku mendengar boss nya bicara hal bodoh "TUNGGU PEMBALASAN KAMI, DASAR CEWE SINTING!"

aku mengacungkan jari tengah ke udara dan berkata "JADI KALAU KALIAN BILANG TUNGGU AKU AKAN TUNGGU, DASAR IDIOT!"

lalu aku mendekati calon mayat itu dan menggoyangkan nya dengan kaki..tapi tidak bangun bangun juga dia.. jadi pengin nampol kan.

aku berjongkok dan mengangkat calon mayat itu tidak lupa menepuknya pelan pelan hingga akhirnya aku seperti sedang menggampari wajahnya hingga merah merah imut gitu.

"hei.. hei... aku tidak ingin hadir ke pemakaman mu sebagai tersangka pembunuhan. bangun"

"ukh... uh...." Dia mengerang sambil mencoba membuka matanya.

Saat itu, rasanya aku baru sadar kalau sepertinya ada tulangku yang kegeset karena berantem..

aku menatap calon mayat ini dengan lekat... oh... cowok ternyata...

'agak nyesel sih'

aku mengamatinya lagi, wajahnya oke walau penuh dengan luka luka dan lemabm karena habis di tinju dan di pukulin babak belur.

aku jamin cowok ini itu IDIOT. makanya malah nyari ribut dengan kawanan yang isinya orang idiot banyak gaya.

"hello masbro? kau tidak mati kan?" tanyaku.

"bunuh..... bunuh aku..." Gumamnya.

Bunuh...? Apa maksudnya? dia ingin aku bunuh? udah lotoy gini masa mati saja masih minta bantuan?

"tolong... bunuh saja aku... aku tidak mau sendiri lagi.... biarkan aku mati.... Biarkan aku mati..." isaknya. Air mata mulai berlinang dari matanya yang terpejam.

aku yang melihat linang air matanya jadi tega untuk menamparnya.

betapa sial nya aku menolong manusia yang ingin bunuh diri seperti ini? yang ga ada hasrat untuk hidup? buang buang tenaga dan uang serta buang buang energi otak saja. bikin kesel aja.

"jelaskan" ucapku dengan dingin.

"ukh... ayahku.. meninggalkanku dan berkeluarga lagi.... Ibuku..tidak menginginkanku.... Teman temanku...hanya tertarik pada uangku...." Gumamnya.

"jadi, bunuhlah aku..... aku tidak mau sendiri lagi... tolong, tolong aku.... Biarkan aku mati...." Gumamnya lagi.

Airmata masih terus mengalir deras dari matanya yang terpejam. Aku tidak tahu apakah cowok ini berkata begitu dalam keadaan sadar atau tidak. Tapi yang pasti, bisa nerawang kata katanya bukan bohong. Dan dia benar benar mengharapkan untuk mati..

aku melihatnya dan mencoba untuk menghapus air matanya yang menetes itu. Entah motivasi dari mana sampai dia ingin mati seperti itu... hah.. memang sih rasa kesepian kadang bikin mau mati.. dan lama lama tekanan batin dan jiwa mendukung perasaan untuk mati

"bunuh aku... bunuh aku...." Gumamnya lagi.

aku mengeratkan pelukan ku.. ini reflek.

[author : alibi aja lu!]

"kau.. sungguh merepotkan.. tapi aku oke saja jika kau merepotkan ku" bisikku di telinganya entahlah dia bisa dengar atau tidak.

tapi sepertinya dia bisa dengar, karena air matanya berhenti mengalir dan isakkannya juga berhenti. Perlahan, nafasnya mulai teratur dan dalam. Saat itu aku tahu, bahwa dia sudah tertidur.

AKU INGIN MELEMPARNYA!

*********************************************************************

aku yang merasakan ada yang keseleo di tubuhku harus menggendong manusia yang hampir jadi mayat ini.. dengan tenaga luar dalam...

Satu... dua.... Tiga...!!

Sedikit lagi...!! huh, fuuuh.... !!!!!

"menyebalkan!!!!!" aku menghembuskan nafas kesal setelah berhasil menaruh calon mayat ini di bangku taman yang berjarak tak terlalu jauh dari rumahku.

aku mantap manusia ini dengan pandangan yang aneh. aku kesal sekali dengannya. dasar merepotkan, untung saja tubuhku masih lebih besar dari cowok ini. untung dia masih kecil, Tak bisa kubayangkan kalau cowok ini sudah berukuran yang seharusnya dan aku menggendongnya sampai kesini. bisa bisa aku menendangnya atau membuangnya jauh jauh.

aku yabg masih kesal mengangkat kepala calon mayat ini dan meletakkannya di pangkuanku. lalu menggenggam tangannya dan membawanya kedekat mulutku lalu ku kasih hawa hawa hangat dari mulutku dan berusaha menghalangi salju yang turun.

aku menatapnya kembali, lalu sekarang aku harus berfikir apa yang mesti ku lakukan. aku menyesal telah menyelamatkan calon mayat ini

aku menyentuh kantung celananya dan mencoba mencari dimana hpnya. pas ketemu rasa ingin membanting hp itu keluar saat aku melihat hp nya..

'.... hp idaman ku'

dasar manusia kaya....

sial di kunci lagi.

aku mengambil tangannya dan menempelkan jarinya di bagian pendeteksi sidik jari dan untung saja hp itu bisa mengenali sidik jarinya.

aku menelusuri kontaknya dan menemukan kontak 'ibu' langsung aku tekan telfon

+tu~t tu~t tu~t tu~t+

Tidak diangkat angkat juga. aku mencoba lagi untuk menghubungi ibunya tapi tetap gagal.

aku mengingat kembali apa yang di ucapkan calon mayat ini,' ibuku tidak mennginginkanku'

rasanya aku marah karena kebodohan ku, ngapain telpon ibunya yang jelas jelas menjadi motivator ni cowok untuk mati...hah.. padahal tadi ingin menelpon ayahnya tapi ayah dan ibunya sejenis jadi bingungkan sekarang...

+bzzzttt+

Hpnya bergetar. ternyata ada wa masuk.

"hei calon mayat, sorry ya aku buka isi wa mu kalo ngak kau akan mati membeku. aku ingin pulang"

Kubuka WA nya, "kami mau pergi kumpul di rumah Yusuke. Kuharap kau mau ikut. -taiga-"

aku melihat isi chat nya yang dibalas pendek pendek. aku kalo jadi manusia itu akan ngeblok manusia macam ini.

Aku menghubungi orang yang WA sebelumnya, kalau tidak salah... namanya Taiga ya tadi? bodo amatlah

"halo?! shion ?! kau mau ikut?!" tanyanya riang begitu mengangkat teleponnya. oh nama calon mayat ini shion? jijay banget

"hallo.... aku ga mau ikut" Jawabku.

"halo? Kau siapa?! Bukankah ini Hp shion?!" tanyanya kesal. Dia pikir aku mencuri Hp-nya apa?! jadi pengin nampol

"hei mas bro, ga usah sewot. aku menemukan dia yang otw menjadi calon mayat, kau mau mayat nya atau tubuhnya yang masih bernyawa??." ucapku main main

"a- apa?! Apa yang terjadi padanya?!"

"tadi dia di kroyok."

"dimana kalian sekarang?!"

"kami berada di taman di jalan XXX"

"baiklah, aku akan segera kesana! Jangan kemana mana!" Setelah berkata begitu, orang itu menutup teleponnya.

'idiot!' makiku sambil melihat wajah si calon mayat ini

aku berkata padanya walau aku tau dia mungkin tidak akan dengar

"hei.. kau itu bodoh atau idiot sih? atau keduanya? dia itu tidak mengincar hartamu tau. kau harusnya bisa membedakan mana yang idiot sama mana yang pintar. kalo dia idiot dia mau jadi teman mu karena kau idiot. kalau dia pintar dia tidak akan berteman dengan mu seperti aku entah bagaimana ingin memukul mu"

aku kembali memberi hawa gawa hangat ketangannya, dan aku mendengar manusia ini ber gumam

"tolong aku... aku tidak ingin sendirian lagi.." gumam cowok ini tiba tiba.

"kau tidak sendirian tuh." Kataku mencoba untuk menenangkannya... tapi aku benar kan? dia kan bareng aku jadi ini berdua bukan sendirian.

aku kembali menatapnya manusia ini.

Aku yakin sebenarnya ni manusia dikelilingi orang yang memperhatikannya. Tapi dia malah insecure. sehingga dia menutup dirinya dari orang lain, dan berharap tidak akan terluka. dasar manusia yang naif, semoga matamu itu di ruqiah secepatnya. kau menyedihkan.

aku menarik nafas lalu menghembuskan nya.. berfikir untuk merangkai sejuta kata kata agar yang keluar tidak menyakitkan.

"aku tidak mengerti mengapa kau mengatakan itu, kau itu lugu dan naif. kau menggemaskan sekaligus menyedihkan.

kau tau kau itu tidak sendirian.. kau punya teman yang memperhatikan mu kok, mereka itu seperti mu sama sama idiot, jadi mana mungkin teman mu itu berfikir untuk hartamu? pfft... Dan mungkin ayahmu juga merindukanmu walaupun dia sudah punya keluarga baru.. tak mungkin dia dapat melupakan darah dagingnya sendiri. Ibumu-pun pasti menyayaingimu, hanya kau saja yang tidak tau. dengar baik baik ya, dirimu adalah malaikat yang dikirim oleh Tuhan ke dunia ini untuk membawa kebahagiaan, jadi jangan pernah merasa kesepian lagi " Kataku tulus jarang jarang aku menghibur orang seperti ini

aku sih yakin pasti mereka menyayangi Manusia ini, bohong kalau mereka sedikitpun tidak mengasihi cowok ini.

Kemungkinan, cara penyampaian kasih sayang mereka beda dari biasanya, atau bisa juga mereka hanya kurang komunikasi dengan cowok ini. Semua orang dewasa-kan begitu...

"teman temanku? Mereka mendekatiku bukan karena hartaku...?" tanyanya seakan tidak percaya.

"menurutmu saja lah, Kau harus membuka dirimu pada mereka, mereka itu bukan semata mata mendekatimu karena hartamu. sebentar lagi mereka datang, mereka semua datang kesini karena mendengar kau hampir mati di jalan.. oh.. tadi aku menelpon mereka dengan HPmu..." Kataku

orang yang berteman dengannya bukan karena harta itu rajin ya pftt.. dia rela menjemputnya kesini ditengah tengah hujan salju, udah gitu dia ikut khawatir segala lagi.

Hahaha, sebenarnya cowok ini banyak dicintai dan sangat mudah untuk dicintai. Tapi sayangnya, cowok ini tidak sadar akan hal itu. bodoh.

"orang tuaku... benarkah mereka menyayangiku...?" tanyanya lagi berharap bahwa semua omonganku benar adanya.

" ya jelaslah... aku ingin berbicara sampah denganmu.. aku mengingat kan ku pada emas. kau itu bersinar dan juga indah. aku kalau jadi ibumu pasti tidak ingin menendangmu jauh jauh, karena semua orang tua pasti mengingkan anak yang sepertimu..! aku jamin"

[author : makan tuh omongan, bisa bisa kau jadi ibu dari anaknya anak itu]

entahlah aku ga peduli dengan kata kataku, aku ga jago merakit kata kata indah dan manis. tapi aku yakin, Suatu saat nanti, pada waktu dia sudah bisa melihat kilauannya sendiri, dia pasti akan tumbuh menjadi orang yang begitu hebat dan dicintai siapa saja.

[author : TERMASUK KAO MANUSIA SET4N]

"kamu... suka emas...?" tanyanya lemah.

"Aku suka emas bukan warna emas!" jawabku.

Angin dingin berhembus, dan salju yang meleleh dari bajuku menetes ke wajah terluka cowok ini. Dia mengerang. Badannya bergidik saking dinginnya, dan aku memegang tangannya dan menghembuskan nafas hangat lagi. aku melepaskan kalungku dan memberikannya ke cowok itu, buat di pegang aja

"aku tidak bisa berkata kata indah." kataku untuk membuatnya tahu bahwa aku masih ada disampingnya. "tapi kau tau, selagi teman mu belum datang aku akan disini bersamamu" Mendengar perkataanku, tubuhnya menjadi rileks, dan dia kembali tertidur.

Wajah tidurnya begitu tenang dan polos. Siapapun takkan menyangka bahwa anak ini telah menjalani hidup yang begitu berat bila melihat wajah polosnya ini.

Tapi..... jujur ya... DISINI DINGIN SEKALI!! Bisa bisa kami mati kedinginan nih! Mana saljunya tidak berhenti henti lagi. bajuku dan baju bocah ini juga sudah basah kuyup.

lama banget sih itu manusia yang mau jemput dia.. jadi kesal..

"lho? Itu kanzaki kan??" Tanya seseorang. Aku mengangkat wajahku untuk melihat siapa pemilik suara itu. Ternyata pemilik suara itu adalah seorang gadis. Gadis yang sangat imut, imut sekali. tapi entah kenapa aku merasa ada aura ga enak. jadi pengin nampol cewe yang muncul itu

"siapa?" tanyaku

"dia. Cowok itu. Yang tidur di pangkuanmu." Katanya sambil menunjuk cowok ini.

aku melihat cowo ini.

"iya, dia. Dia kanzaki shion , bukan?"

shion....? Ah! Oh iya! Itu nama cowok ini! aku tidak peduli

"kau kenal dia?!" tanyaku memberikannya tatapan curiga

"iya. Aku pacarnya." Jawabnya.

Pacarnya...? Apakah benar gadis ini pacarnya? Kalau benar pacarnya, kenapa tadi dia bertanya ,"lho itu kanzaki kan?" seperti orang baru kenal saja.

aneh aneh aja bohongnya. dasar sinting.. entah kok dia bisa bohong mukanya dan gerak geriknya ga berubah. wah dia pro player bohong

"ooh, jadi begitu. aku sudah menelpon temannya." Kataku tidak ingin menjelaskan apa apa pada cewe itu

"okay, tenang saja. terimakasih sudah membantunya." Jawab gadis itu.

busuk sekali.. tapi aku tidak peduli. kalo Tuhan berkati, dia tidak akan tertipu oleh cewe ini.

"maaf, biarkan aku menjaganya sampai temannya datang" ucap gadis itu lagi.

"oh! nih" kataku santai sambil mengangkat kepala cowok ini dan menaruhnya di atas kursi.

"terimakasih telah menjaganya.." katanya dengan manis sambil menidurkan kepala cowok itu di pangkuannya.

entah kenapa ada rasa janggal di hatiku...

"siapa namamu?" tanyaku dingin

"hy-- hyori" balasnya sambil tersenyum

"jaga dia. hilang satu helai rambut pun akan ku buat kau pitak!" ancamku sambil menatapnya dengan tatapan yang menyeramkan

lalu aku pergi pulang

di jalan aku tersenyum kecut gimana gitu.. aku berharap cowok itu tidak kena sial setelah ini, karena aku memiliki firasat yang buruk sekali.

*nyut*

ih.. sakit sekali tanganku.. punggung pinggang ku.. aku menyesal membantunya urg...

aku menyesal sok sok an begaya begayaan nolonginnya sebegitu heroicnya. udah 2 tahun lebih aku tidak latihan muai thai lagi... cuma latihan biasa pasti akan terkilir..

dimasa depan aku tidak mau ah olah raga, atau pun melakukan hal yang berhubungan dengan fisik. menyebalkan

dijalan 2 langkah lagi sampai rumah menyentuh bagian atas dadaku dan merasakan kalung ku tidak ada.. dan aku baru ingat..

aku memberi pinjam cowok itu dan lupa meminta balik... sungguh bodoh sekali aku...

"arg! aku benci menolong orang!" tapi aku tidak membenci menolongmu hanya menyesal.

*****************************