saat aku bangun sudah pukul 11 dan langsung melihat notif HP ku kembali
aku dikejutkan dengan '10 misacall'
betapa sintingnya orang yang menelpon itu!dia tidak tau hp ku 100% di silent? tidak ada gunanya dia menelpon ke hp ku, wah pasti dia buka orang dekat ni, biasanya kan kalo orang dekat telponnya ke telpon rumah...
aku meletakan hp ku lalu segera membersihkan diriku dan setelah itu pergi ke dapur untuk mengambil minum.
aku menemukan adikku terbaring dengan gaya nya yang minta di hajar sambil memakan chips... yang ku beli kemarin.
"heh! chiki ku! Hoi! kamu tu ya kebiasaan ya! ga izin dulu!" ucapku sambil mengusir kakinya itu sambil ikutan ngunyah chiki
"tapi kan jie.. jie masi tidur" ucapnya
"heh.. banyak aja alesannya, ya tunggu sampe bangun lah, kau pikir aku ini aurora apa tidurnya 100 tahun!? lagipula ngapain kau tidak pergi sekolah? mau dihajar?" tanyaku
"heleh, emangnya jie gimana? sama kan!?" balasnya lagi sambil mengganti channel tv.
"yeh... ga masalah si bolos tapi kamu udah bikin surat belum? kalo belom sini jie jie bikinin" ucapku
[heh jangan ditiru ya guys! tidak baik suka bolos.. tapi sekali kali boleh lah.. sekolah itu setres tau!]
"nah gitu donk, jie jie akhirnya ada fungsinya" ucap adikku dengan bangga akhirnya aku punya fungsi..
aku langsung memegang salah satu kakinya dan mencabut bulu kakinya dan mencubit pahanya
"ngomong apa tadi?" tanyaku
adikku diam saja sambil tersenyum layaknya orang yang minta dihajar.
*TING*
hp adikku berbunyi, aku menatapnya dengan sinis..
"pacar?" tanyaku "wah... kamu ya masih kecil da pacaran laporin mama luh!liatin jie kasih tau mama"
adikku beranjak duduk dan menatapku seperti melihat seseorang yang perlu di sogok dengan sekantung dollar.
"jie... mmmnn.. bacod" balasnya simpel dan padat maknanya
"hm!? bukan? trus siapa? sok rahasia lu, padahal hampir 2 hari sekali kamu ngecekin hp jie" balasku sambil mengenderkan kepalaku di bahunya.
dia tidak menutupi itu dan aku melihat nama terpampang disitu "Akane"
ASTAGA DRAGON BALL, ni anak mainnya sama akane, aku menatap adikku speechless..
"de... kamu... akane...jie jie mendoakan jangan sampai ya.." ucapku terbata bata
adikku kembali memberikan ku tatapan yang menyebalkan... tapi aku tau mengapa dia memberikan tatapan itu.
"baca lah itu dah ku foward" ucap adikku kembali tiduran lagi "makanya hp tu di cek, rese banget temen jie tau!" keluhnya
"ye... maap, btw tancu boi" ucapku sambil meniban kaki nya dengan kakiku.
aku membaca chat dari akane.. dan mengernyitkan dahi... maksud dari chat ini apa dah.. ga jelas... hah.. akane akane... kumohon padamu kalau ngechat ya jangan pake sandi pramuka atuh.. bikin pusing kan.
aku melihat chat dari taiga ada masuk tapi ketiban OA Lime... hahaha... maaf.. dan membacanya 1-1 makin mengernyit lah dahiku.
'hah... emang sumbu kompor gini'
aku menutup aplikasi Lime, berdiri lalu masuk ke kamar untuk mengganti baju dan membawa semprotan cabe 2-4 botol.. semprotan yang ku racik sendiri dengan sedikit setidaknya 60% baygon/alkohol...
setelah siap semua aku bergegas turun dan mengambil kunci motorku. sebelum itu aku berhenti di belakang sofa yang adikku sedang tempati.
"de.. apapun yang terjadi kalo ada orang selain akane cari jie jie kamu harus minta uang sekoper... abis itu kabur.."
adikku menaikkan alisnya
"geli ah, jangan gitu. jie cuma bercanda.. tapi jie serius kalau ada orang selain akane, jie mohon kamu jangan kasih personal kontak jie atau keluarga ini" ucapku sambil memakan chips dari tangannya "ngerti ngak?" tanyaku lagi karena tidak di jawab.
"heeh, bawel kamu jie" balasnya kembali nonton
aku tersenyum dan mengusap rambutnya lalu mencium pipinya.
"jie pergi dulu ya"
adikku tiba tiba berkata "kemana?"
"entah lah nanti jie share lock, kamu jaga rumah ya, nanti mau nitip tinggal chat jie aja, tanya mama kapan nanny datang"
.
.
di motor aku duduk terdiam sambil menfokuskan dia berada dimana, neihat g00gla bagaimana tracking lewat apps WA, atau sebagaimnya...
lalu menghela nafas berat, aku ditelpon olehnya, aku mencoba untuk mengkorek korek informasi.
"Hallo?"
"kamu dimana!?" Tanya shion. suaranya sedikit kasar.
" kamu dimana!?" tanyaku tidak menjawab pertanyaannya malah balik nanya
"shion" panggilku lagi "kamu stay disana... baik baik share lock... aku kesana"
shion diujung telpon terdiam.. tapi aku mendengar suara bag big bug.. ya suara berantem
aku mengernyitkan dahi... shion.. B A K A..
[baka : bodoh]
telepon terputus...
aku menghela nafas frustasi lagi.. shion sehari saja kau anteng anteng... aku pasti lebih memerhatikan mu.. seperti dulu.. tapi dulu saja kau tidak menganggapku ada.
kalau kau selalu seperti ini, banyak ulah bawaannya aku ingin membantaimu... shion.. dulu kau menyedihkan sekarang kau amit amit... astaga... kok bisa puber mu complicated sekali.
aku melihat Lime milik taiga yang selalu update berita terbaru... mengenai shion... sudah seperti broadcast online.
aku menelpon nomernya
*trutt...* *trruutt...* terhubung *
"hello" ucapku
"tadi aku ditelpon shion, terdengar suara seperti perkelahian"
"kalian ini berantemnya logiknya bener kan? alasan berantemnya masuk akal kan?"
"jangan sampai ya.. aku mengetahui kalau kalian berantem karena alasan yang konyol ya!"
.
.
.
.
"hinachi" dari kejauhan yusuke berteriak teriak memanggil namaku. sungguh ingin ku bungkam mulutnya.
"Ya...?" aku melambaikan tangan."Ada apa?" tanyaku sambil menatap yusuke dengan tatapan menusuk
Dia tidak menjawab, aku bisa mendengarkan nafasnya tersengal sengal. Sepertinya dia lari sepanjang perjalan kesini. trus belum sempat nafas udah hinachi hinachi nonstop...
'Kenapa dia ga naik motor kesini?' pikirku... heran ganteng ganteng agak terbelakang..
kalau kata RD biasanya manusia hanya memiliki "Harta, Muka, Otak" ... aku tidak ingin berkata kata lebih lanjut.
"Kau kenapa?" tanyaku sambil menyodorkan air a*ua yang kecil.. aku kasihan jadi ku bukakan tutup botolnya baru ku sodorkan
"hah... hah.. makasih hinachii" jawabnya sambil ngos ngosan.
"en... tarik napas hembuskan, jangan sampai aku yang bernafas kau tidak" ucapku
"HUWEEE hinachii jahat" ucapnha penuh drama
aku menyipitkan mataku, dan menaikkan kacamata milikku yang suka melorot.
"bicara lah" ucapku tanpa basa basi
" shion menghilang!!" Tersirat rasa panik disana. beneran panik bukan di bikin bikin
"mana ada.." ucapku reflek "tadi shion telpon kok" ucapku "cari pasti masih ada di Jepang ga mungkin dia keluar negeri"
"HINACHIIIII" pekik yusuke.. reaksiku membuat yusuke rada bete
"Oh.. " Aku baru sadar reaksiku salah
"maaf... mari cari bersama" ajakku
"yusuke menurutmu dimana shion" tanya ku sambil melipat tangan didepan dada.. 'dingin banget, nanti kalo sakit fiks akan ku kuliti si shion rese itu'
"ehm... sepertinya dari anak SMU kitamura...?" jawabannya seperti pertanyaan
"lalu? kalian sebenarny ngapain sih?" ucapku menggelengkan kepala "ceritakan, awas kalo konyol aku pulang!" ancamku
"JA--JADI..tadi Saat aku menerima telepon itu dia berteriak teriak 'JANGAN BERANI KAU SENTUH DIA! BIARKAN AKU BICARA DENGANNYA' setelah itu dia menutup telponnya. Lalu dia menelpon orang entah siapa.. dia hanya berkata 'kau dimana...?' setelah orang itu menjawabnya muka shion yang marah tiba tiba flat, lalu dia langsung berlari pergi. Kami semua mencarinya dan menelponnya, tetapi tak ada yang menemukan nya dan dia tidak mengangkat teleponnya!"
HAH! emang... rese.. entah apa yang ada diotaknya.. entah skenario konyol apa lagi yang dia putar dikepalanya... hah... shion..
eh wait... Kenapa shion berlari? Kan dia ada motor? apa motornya cuma jadi pajangan? astaga
"menurutmu kenapa shion lari ya? apa dia kebelet?" Tanya ku santai yang mendapatkan pelototan dari Yusuke
"apa!?aku hanya menebak" ucapku "dimana kalian biasanya duel?" tanyaku
"Eh?" si Yusuke pake bingung segala.
"mungkin disana" ucapku
"Eh? Kami biasa berantem di gedung kosong sebelah sana..."
"dah yuk, naik motor ku, buruan, ngebut auto tabok ya!" ancamku
Lalu kami "mengendarai sepeda motor dengan aman sentosa", menuju gedung kosong yang ditunjukan yusuke
.
.
"sudah dekat" ucap yusuke
"en.." jawabku sambil menikmati pemandangan
Saat kami sampai di gedung kosong itu tidak ada tanda tanda dari shion sama sekali, bahkan bekas berkelahi aja ga ada
aku menoleh pada Yusuke "Ada tempat lain?"
"Hem.. kami juga biasanya berantem di lapangan parkir terbuka dekat alfapril"
'banyak banget dah'
"gas!" titahku
.
.
"Aku juga sudah menyuruh anak anak kelas 1 untuk mencari kemana mana dan tidak ada tanda tanda dari hinata juga" ucap yusuke dengan nada putus asa
"Ada tempat lain lagi, yang mungkin menjadi lokasi berantem?" tanyaku
"lokasi itu sudah kami periksa semua. tadi aku mampir kerumah mu"
aku mengernyitkan dahi... tidak suka.
aku dan yusuke berkumpul dengan anak anak yang lain untuk mencari shion. Dan kami telah mencari namun batang idungnya saja tidak terlihat 1 cm pun.
kami mencari hingga matahari sudah tenggelam, tetapi tetap saja tidak dapat menemukan shion. Dan setiap kali kami berusaha menghubungi nya, telponnya selalu tidak aktif.
'cape' batinku lelah
"Kita pasti akan menemukannya, dia pasti baik baik saja" kata taiga dengan keyakinan penuh di matanya
aku memutar bola mata, malas..motivasi kentang apalagi itu.. lapor polisi sajalah kalo ngilang gini.. pusing..
"Dia tidak akan mati semudah itu" ucap yusuke
Mati?kalau mati semudah itu... lebih baik dia jedotin pala ke tofu aja.
"aku ingin pulang" ucapku
"ah!?" yusuke kaget
"dia tidak ketemu" ucapku "apa dia sudah dirumahnya?" tanyaku lagi ragu ragu
"hm.. sekali lagi deh... kalau tidak ketemu aku beneran pulang" ucapku "ayok pikirkan dimana dia!"
" mungkin dia berada disana.., namun feeling ku mengatakan shion mungkin berada di SMU kitamura" ucap taiga tidak yakin
"Seriously?" Logat inggris ku keluar.. karena shock
"dah yok gas" ucapku lesu.. udah laper.. letih.. lesu.. pas 3L.
Kami menuju ke smu kitamura dengan pasukan kayak mau tawuran, soalnya banyak banget.
Semua anak membawa motor. hanya motorku yang terlihat low budget
.
.
setelah menempu perjalanan singkat, akhirnya kami sampai di smu kitamura
Semua anak memarkirkan motornya di depan gerbang smu kitamura. Sebagian ada yang ikut masuk kedalam dan sebagian menjaga di luar. 1/3 dari kumpulan manusia ini membawa pemukul baseball..
Kenapa ga ada yang membawa hand Knuckle? lebih menyakitkan padahal
Kami masuk kedalam smu kitamura. Tapi tempat ini amat sepi, kemungkinan besar pasti perkelahian sudah kelar dari tadi.
tuhkan bikin kerjaan emang
Di sekeliling sekolah tidak ada tanda tanda adanya orang maupun bekas terjadi perkelahian, sampai akhirnya kami masuk kedalam gym. Disana terdapat banyak darah berceceran dilantainya
Aku menepuk jidatku.. 1,3,9,10 ada 7 orang pingsan di lantai.. aku melewati mereka sambil menginjaknya.. bukan di daerah vital.
Mataku menelusuri setiap tumpukan mayat hidup itu. Tidak ada sosok Hinata diantara tumpukan itu. Nafasku lega
"Ini jelas telah terjadi perkelahian" kata taiga.
Orang bodoh pun mengerti jika itu bekas berantem. Ingin ku hajar taiga ini. Ganteng ganteng oon
"Tapi shion ga ada disini, jadi dimana dia?" Tanya yusuke
TANYA KAN SAJA PADA PETA DI TAS DORA. kok aku kesal ya!?100% no debat pengin pulang
"Entahlah, seperti nya kita harus mencarinya lagi. Sebaiknya kita mencarinya di sekitar sini , siapa tau dia pingsan di sekitar sini" ucap taiga bersiap untuk mencari
Aku tertegun mendengar pernyataan taiga yang satu ini. Hati dan logika ku seperti sedang bertengkar dalam jiwa ku
h : hati
L : logika
H : Bagaimana jadinya bila shion benar benar pingsan di sekitar sini?
L : Yaudah gotong aja gitu aja susah.. rumah sakit bisa membantu
H : Bagaimana kalau dia terluka amat parah?
L : Rumah sakit kan banyak
aku mengganggam hp ku... 'shion'
"kau pulang lah" aku diusir taiga
aku mendongakan kepala kearah taiga lalu mengangguk karena tidak ada gunanya aku ikut.. cuma jadi pemandu sorak saja
"kabari aku"
"okay" ucap taiga .
aku pamit dengan yang lain. di jalan au berhenti sebentar.. aku melihat sosok sedang duduk lemah dibawah lampu jalan dengan baju yang berlumuran darah.
aku menghela nafas berat lalu memanggil namanya
"shion" saat aku mendekat aku bisa melihat shion dengan wajah penuh dengan lebam, bibir bagian kirinya sobek, luka dibawah matanya makin melebar dan bajunya kotor penuh dengan darah serta sobekan
Entah sejak kapan dia berada disana,sungguh merepotkan.
aku menepuk pipi shion "shion ayok bangun"
tiba tiba shion terbangun dan melincurkan tinju.
aku segera menghindar tapi tetap daja ujung pipiku sedikit terkena bogemannya
"SAKIT BJIR" keluhku.. sambil memegang pipiku.
"shion..." ucapku dengan malas "kau!! kau!!! kau ini kenapa si?" tanyaku
"maksud mu apa?" tanya shion datar
dia terlihat mabuk.
"apa!?" tanyaku datar, aku duduk disampingnya
"munafik" makinya
"terserah" balasku "kau sendiri bagaimana puas?"tanyaku menatapnya
shion tertawa krispi... lalu dia menatapku "kau puas? bermain denganku? permainan emosional milikmu sangatlah memuakan" ucapnya lagi
hahaha aku menatap langit... terjadi lagi..
"menurutmu saja shion" ucapku "bagaimana? senang?" tanyaku
shion terdiam menatapku matanya memerah
"kau itu kejam" ucapnya
memang main dengan orang mabuk yang tidak bisa membedakan bebek dan ayam ini sungguh menyebalkan.
aku tersenyum "kau sudah" lalu menatapnya "senang?"
"omong kosong" balasnya "kau yang mengkhianatiku"
hahaha... aku tertawa dalam diam.. apaan sih?
"shion sudahlah, sadarlah" ucapku
"haha.." shion tertawa miris. "sadar? Nana.. omong kosong apa lagi yang kau ucapkan? bukan kah kau sudah puas menyakiti ku?kau sendiri yang membuat hidupku berantakan" ucapnya
pftt.. aku menahan tawa, dan sedikit memukul pipi shion tingga merah. "dah sadar? NANA NINI NUNU, kau pikir aku ini lagunya j*ssi?" ucapku.
tanganku mengepal.. lalu tersenyum sadis...
'bodohnya aku... mengapa tidak ku pukul dia lebih kencang lagi'
"kau mau gimana? kau ku bawa ke rs?" tawarku
shion memberikan ku tatapan kematian "kau menjijikan"
pfftt.. menjijikan.... dia yang membogemku duluan tapi aku tidak boleh balas dengan bogeman? KETIDAK ADILAN MACAM APA INI HEI!
'nana ya!? hm...' pikirku lalu tersenyum miring..
"baka..." ucapku lalu menelpon taiga untuk mengangkut satu beban ini pergi.
"minum nih" ucapku
shion melihat botol air yang di kupegang seperti melihat kuman super parah.
haha... JANGAN TAHAN AKU WAHAI EGO KU, BIAR AKU MENGHAJARNYA
"kalau kau tidak bisa melupakan nana mu itu, pergi dan cari dia BAKA!"
pekikku setidaknya membuat ia tersadar.... 5% sebelum kembali bergumam "nana" "nana" dan sebagainya... Ah God.. apakah ini dosa untukku mencecekokinya air minum ini?
aku melihat taiga dari kejauhan, sehingga aku bersiap siap berdiri. tanganku di cegat oleh shion "mau kemana kau penghianat"
AI LAH! PENGIN KU PUKUL
aku mengibaskan tangan shion... lebih tepat membuang tangannya...dan menatapnya "kau... akan ku hajar"
taiga yang berpas-pasan dengan ku melihat sudut bibirku terobek, ia bertanya...
"bagian bawah bibirmu mengapa robek?"
aku menatap taiga.. ingin... menghajarnya juga.
"tuh,si sinting" balasku malas karena perih sekali. ini mau ngomong aja susah ;'( shion benar benar... ingin ku kuliti.
aku mengirimkan pesan ke taiga
H : suruh dia bayar uang rumah sakitku. aku ingin ke rumah sakit besok. lain kali kalau bisa kau ikat dia di rumah, bikin ulah, mabuk segala lagi sampai aku di hantam.
H : jangan sampai kau membuat ku menyesal... taiga... carikan "nana" miliknya saja. kimoi*.
*jijik
lalu aku jalan begitu saja melewati taiga tidak peduli apapun yang akan taiga lakukan. aku mengendarai motorku dan kembali ke rumah tapi sebelum pulang aku melihat adikku mengirimkan ku chat, untuk membelikannya martabak telur yang daging 1, batagor special 1 porsi, nasgor 2 porsi.
aku melihatnya mengirimkan emot yang bertulisan "gercep" ingin ku banting adikku dari lantai 7.
aku membalasnya
H : ya. siapkan kompresan ty.
aku memasukan HP ku kedalam tas dan mulailah hunting makanan yang disuruh adikku, siapa suruh aku ini brocon...
dalam damai sejahtera aku mendapatkan segala yang diinginkan adikku dalam waktu 1 jam. ah.. tidak lupa aku membeli bubur dan cakwe... walau aku bisa membuat cakwe sendiri.. aku malas sekali.
setelah itu aku bergegas pulang kerumah lalu membersihkan diri dan mengobati luka disudut bibirku.
adikku mengamati gerak gerik "kakak"nya yang macam orang idiot di depan kaca.
"kau dibogem?" tanya adikku yang mengamatiku tapi dia sekarang sudah kembali menatap layar TV.
"siapa yang berani membogem lu jie?"tanya adikku lagi.. aku mendekati adikku dan duduk disampingnya "dia"
aku menyenderkan kepalaku di pundak adikku.
"cape" ucapku. adikku langsung mengerti
"MAAM NOH" balas adekku, ia merasa aku ini bodoh banget. "yaudh iklasin aja, besok dede, temui dia"
aku ingin tertawa tapi sudut bibirku ngilu sekali.
"bawel" ucapku walau seneng banget.
"makan gih sana" ucapku padanga
"makan bareng a jie" ajak adikku "lu beli bubur?" tanyanya
"ngak de.. gw beli sate, jelas lah itu bubur cuk" balasku malas.
adikku menggangguk angguk.. menandakan dia mau minta nanti..
hah .. aku mengehela napas, sambil tersenyum ringan.
"gw kira, jie ga kenapa kenapa, makanya de minta ini" ucap adikku "tapi ternyata jie pulang pulang bawa luka robek di sudut bibir"
aku menatapnya sambil makan
"yaudh ini jatah jie buat aku aja ya"
hah .. sudah aku duga pasti gitu. SAME OLD SONG SAME OLD SONG...
"lu cuci ya." titah ku lalu berdiri untuk membawa piring kotor ke tempat cucian.
---
aku memasuki kamar dan membuka hpku melihat chat dari taiga..
aku membacanya.. dan menertawakannya dalam lubuk hati.
aku membalas
H : haha, lucu
lalu aku mute taiga, dan mulai Storyteling dengan akane yang bucin pada xxxx.
Taiga pov
aku tidak pernah menyangka, shion menceritakan ha detail yang sangat sensitif pada kami, sungguh aku dan yusuke senang sekali.. karena shion orangnya tidak pernah bercerita hal detail yang ia sendiri sudah malas.
aku kaget sekali mengetahui hubungan nana sebenarnya. tapi aku tidak percaya dengan apa yang shion katakan akannya...
aku terkadang melihat dibalik mata berkaca kaca penuh drama milik "nana" ada sirat tertawa disana. iya.. dia menertawakan kebodohan kami dan hal itu tidak bisa dilihat oleh shion yang saat itu hingga kupikir sekarang masih ada rasa.
shion..hah ... merepotkan sekali ya kisah broken mereka.
"aku benci dia" ucap shion
yusuke mengamatinya dengan seksama, aku harap yusuke tidak terbawa suasana dan malah keasikan jadi wartawan, selama shion masi tidak bisa membedakan bebek dan kucing.
"tapi Shionchi kau yakin?" tanya yusuke lagi "sepertinya hinachi perhatian padamu walau cara ia perhatian sangatlah broken" ucap yusuke.
lah kok hinachi? apa yang sudah ku lewatkan barusan? astaga... ini baru sebentar loh.
"dia jahat" balas shion seperti anak kecil yang dirampas gulalinya oleh penjahat gulali.
"lalu apa yang kau inginkan shion." tanyaku
menarik.
"jauhi saja dia" ucap shion dengan santai sambil terkekeh "biar aku yang dekat dia" .
pfftt aku menahanctawaku, yusuke juga sedang bergelud dengan pertahanan suara tawanya yang hampir keluar.
"kenapa harus kau?taiga dan aku kan bisa" tanya yusuke..
memang Yusuke... kalau nanti shion saat sudah sadar... mengingat kejadian ini.. kau bisa jadi perkedel loh.
"aku tidak tau, tapi aku ingin Hinata... ada di dekatku.. seperti.. aku takut akan sesuatu akan hilang.." ucap shion tidak yakin "lagi"
"en.. en ... en... baiklah kalau gitu, ayuk shion sudahi acara mabuk mu, ayok bersihkan diri" ucapku sambil membopong shion yang melengketkan dirinya pada lantai.
.....
hinata pov
aku membuka mataku dan merasa tidak enak badan. sudah ku duga aku akan demam.
aku menelpon akane, dihitung hitung hari ini tepat tanggal merah
*drrtt * *drrtt* *terhubung*
"akane"
"shion menghajarku"
"... sakit'
"aku ijin ya buat 2 hari. kalau si sinting itu mencariku suruh saja dia ke kuburan"
"... akane...im dying"
*tutt* *tutt* telpon mati.
aku mematikan telepon karena kepalaku vertigo parah...
'OH DAT SON OF GHOST. I WANT TO STRANGLE HIM'
.
.
=> Son Of Ghost ga kasar ya? coba di translate ke indo "Dasar anak setan" trus di teken ngomongnya.. beh...
.