"hei taiga... Jika kau mau nongkrong depan rumah ku, jangan ngerokok atau bergaya seperti preman. MAMA KU BISA MEMBUNUHKU! Dan ku pastikan aku bisa di depak ke luar negeri!" Aku memperingati taiga "aku tidak bercanda"
'sejujurnya agak malas sih... Tapi yaudah lah ya'
Setelah berkata begitu, aku mengajak taiga ke taman di dekat rumahku. Tepatnya tempat dimana aku mengobati punggung shion dulu. Punggungnya sudah baikan? Entahlah aku tidak ingin merasakan rasa nyeri itu lagi. aku takut
"kau sudah tahu bukan bahwa Han Bum adalah saudara tiri hinaya?" Tanya taiga
"ya aku sudah tahu, ayah shion menikah dengan ibu Han Bum."
"itu benar. Dulu sebelum shion tinggal bersama ibunya, dia tinggal bersama ayahnya. Ayahnya sangat menyayangi shion, dan ia membawa shion yang berumur 3 tahun pergi bersamanya ke Korea setelah terjadi perceraian dengan ibu shion."
Aku diam saja dan menyimak cerita Taiki. Jujur aku agak merasa ngantuk
"shion amat bahagia bersama ayahnya sampai pada akhirnya ayahnya menikah dengan ibunya Han Bum pada saat ia berumur 6 tahun. shion merasa ayahnya lebih menyayangi Han Bum dari pada dia, dan ayahnya juga lebih perhatian kepada Han Bum yang 1 tahun lebih muda daripada dia itu. Karena merasa dibedakan, akhirnya shion memutuskan untuk tinggal bersama ibunya saat ia berumur 8 tahun. Ibunya memang memberikan shion segalanya, maklumlah ibunya sangat kaya raya."
jadi ingin membuat ibunya patner bisnis
"Walaupun ibunya memberikan shion segalanya yang berbentuk material, ibunya sama sekali tak pernah perduli pada shion. Dia sangat sibuk bekerja, dia hanya pulang 3 bulan sekali bahkan tidak sama sekali. Aku mulai mengenal shion saat dia masuk ke SMP yang sama denganku, tetapi dia anak yang amat tertutup, dia sama sekali tidak mempedulikan kami yang berusaha mendekatinya. tetapi semua itu berubah sampai shion berumur 14 tahun, dia mulai membuka dirinya kepada kami dan akhirnya mulai akrab. Saat berumur 14 tahun shion berpacaran dengan Hyori. Kamu tahu Hyori kan?"
Tanya taiga kepadaku, dan aku mengangguk, kalau aku bilang tidak tau. itu sebuah kebohongan yang bodoh
"ya, dia sangat menyayangi Hyori. Bisa kulihat itu. Dan pada saat itu shion juga cukup akrab dengan Han Bum. Han Bum datang ke Jepang dengan tujuan untuk liburan pada saat itu. Dan kami juga menganggap dia seperti adik kami sendiri, sampai pada akhirnya dia merebut Hyori dari shion dan berpacaran dengannya. Dan sejak saat itulah kami membenci Han Bum. Dia bukan hanya merebut ayah shion saja, tapi dia juga merebut Hyori yang amat dicintai oleh shion"
tapi untuk masalah merebut orang tua... they are acting like little kiddos wanting their parent attention. like they are competing with each other.
"jadi sebaiknya kau berhati hati dengan Han Bum. Dia itu licik, tak seperti kelihatannya. Kuharap kau menyadari itu Himekawa."
Aku hanya diam mendengar cerita Taiki.
Tapi bagaimana dengan shion yang mencium Hyori? Apa ini sebuah clbk? kalau iya.. yasudah aku dukung.... :(
"jadi... shion masih mencintai Hyori?" tanyaku kepada taiga
"tidak, dia sangat mencintaimu Himekawa. Dari cara shion melihatmu ataupun dari caranya berbicara denganmu, aku bisa melihat semuanya itu. Dia bahkan lebih mencintaimu daripada dia mencintai Hyori dulu." Jawab taiga.
shion selalu memaki maki ku, semua yang keluar dari mulutnya itu busuk dan menyakitkan ditambah dengan cara pandangnya, apa itu yang taiga anggap cara shion mencintaiku? Taiga itu sinting... SINTING NYA GA ADA OBAT -_-
"aku melihat shion mencium Hyori di rumah sakit 3 hari lalu, jelaskan maksudnya apa. Ingat SHION YANG MENCIUM HYORI."
"ja... jadi, kau melihat mereka berciuman...?" ucap taiga denga kaget
"Ya!"
"hahaha, jadi kau cemburu karena masalah itu??" ledek Taiga
"Oh jadi itu yang dinamakan cemburu?" ucapku. Emang aku bingung. Bukan perasaan kesal. Tapi aku merasa terhina.. benar benar terhina
"Tapi bukannya cemburu itu perasaan kesal atau kecewa? Aku merasa terhina.. aku masih ingat shion mengataiku wanita murahan. Namun dia mencium wanita lain. Aku merasa shion lah murahan"
" Hahaha, kau sangat lucu Himekawa. Dan kau sangat aneh.. haha"
"terserah kau saja"
"ahahaha... kalau tentang shion mencium Hyori, tentu saja aku tahu kenapa."
Aku melihat wajah taiga
"yah.. kau pasti tahu kan shion bukan tipe yang suka mencium cewek sembarangan?"
"Ya mana ku tau" aku baru bersamanya aja ga sampe sebulan bambank, aku ini bukan cenayang, COY!
"sebenarnya shion mencium Hyori demi melindungimu hinata."
hah? Kalau gitu aku akan mencium para preman untuk melindungi ku saja.. dasar sinting!
"Kau tahu sendiri sifat rubah busuk itu. Aku juga bingung kenapa shion bisa mencintainya dulu. Walaupun Hyori sangat cantik tapi kepribadiannya benar benar memuakkanku, untung saja dia punya wajah yang cantik sehingga walaupun pribadinya busuk tapi masih ada orang yang menyukainya karena wajahnya itu."
"Terus?" tanyaku
"oh maaf, aku terbawa suasana karena membicarakan rubah busuk itu. Ya, jadi Hyori mengancam shion akan mengincarmu sebagai bulan-bulanannya. Dia akan menghentikan niatnya untuk menjadikanmu bulan-bulanannya hanya dengan satu syarat.." kata Taiga
"Menciumnya...?" Dih n@jis. Murahan banget ew.
"ya, betul sekali. Jadi shion menciumnya bukan karena shion menyukainya, melainkan dia ingin melindungimu..."
Oh.. aku ga kaget si, biasa aja gitu.
Tumben shion begitu padaku? Aku pengin... Lajang.. saja.. aku ga mau jatuh cinta..
Namun han bum.. sepertinya dia punya cerita sendiri. Aku ingin mendengar nya.. sebagai orang bijak kita harus mendengarkan cerita dari kedua belah pihak yang terkait
"sekarang kau sudah tahu kebenarannya, jadi kuharap kau akan kembali kepada shion.. dia benar benar kacau beberapa hari ini..."
"seandainya.. aku mencium mu dengan sebuah alasan di depan shion. mau kan shion memaafkan ku? atau aku mencium mantan terindah ku? mau kan dia memaafkan ku, tidak mempertanyakan alasan yang ku berikan? bisa kan dia benar benar memaafkan ku, melihat ku melakukan itu tanpa sedikitpun makian keluar dari mulutnya? " tanyaku pada taiga dengan mata yang tajam. berharap sebuah jawaban namun... tidak ada jawaban..
taiga hanya diam saja
"mungkin kau kurang mengerti... jika aku mencium seseorang dengan 'sebuah alasan'.. di depan/di lihat oleh shion maupun kau atau yusuke dan teman temannya yang lain... aku akan di maafkan? akan di berikan kesempatan? akan di maklumi? tidak akan dihakimi? kalian tidak merasa jijik? merasa benci? kalian tidak akan membuat sebuah spekulasi buruk?" tanya ku pada taiga
taiga menghela nafas berat
"aku harap kau bisa memaafkan dan kembali lagi pada shion"
setelah berkata begitu, taiga pergi meninggalkanku.
Hah.. setelah itu aku bangkit dari kursi lalu berjalan pulang. Besok sajalah aku temui
.
.
keesokan harinya
hari ini pelajaran terasa amaaaaaattttttttt laaaaamaaaaaaaaaaaaa.....
Hah.... bel pulang sudah berlalu dan aku hanya belum bisa pulang karena ini... file... ini sudah menggunung
ya disinilah aku, di ruang guru terkutuk ini untuk mengerjakan file file ampas itu..
Aku tak percaya keinginanku untuk bertemu dengan kasur terhalang oleh file terkutuk ini! Ugh! Kenapa filenya makin numpuk ? Tak bisa apa guru itu mengerjakan nya sendiri. Males banget sih
Ukh!!!! Aku benci sekali! Siaaaalll!!!!
sesudah selesai
Aku berlari keluar... dan ternyata gerbang depan ditutup! Mau tak mau aku harus lewat gerbang belakang...
Aku melihat han Bum berada disana. Apa yang dilakukan anak itu disitu??
Saat ini dia merupakan orang yang tidak ingin kutemui. Aku hanya ingin pulang...
Aku ngumpet di belakang pohon. Males rasanya... Pundakku di tepuk
"sedang apa kau disini? Bukannya kau tadi ngibrit mau ketemu pacarmu?" Tanya salah seorang murid yang di perbudak oleh para guru juga
"kau mengageti aku saja! Diam, aku sedang ngumpet!" bisikku
"ngumpet? Ngumpet kenapa?"
"Tidak jadi lah"
Teman ku itu berjalan duluan, kulihat dia saat melewati han bum di gerbang, Han Bum memanggilnya dan berbicara kepadanya.
Aku tak tahu apa yang dibicarakannya. Kemungkinan Han Bum menanyakan keberadaanku kepadanya.
Aku melihat dia menggelengkan kepalanya kepada Han Bum, kemungkinan dia berkata, dia tak tahu aku berada di mana. setelah itu dia pergi meninggalkan Han Bum.
Sudah 1 jam berlalu, dan matahari sudah terbenam. Han Bum masih berada di sana. Sinting...
Sebenarnya apa sih yang dia pikirkan dengan terus berada di sana?! Kapan dia akan pergi?! Aku mau pulang
Lalu aku dapat ide, aku akan menaiki dinding! mau tak mau aku membuka kartu yaitu Keahlian ku sebagai monyet
Lalu aku memutar balik dan menuju ke samping gedung sekolah.
Aku mengumpulkan tempat sampah dan kusandarkan di dinding sebagai tempatku berpijak untuk memanjat dinding.
Aku menginjak tempat sampah dan mulai memanjat dinding. sukses! Tak kuduga manjat semudah ini...
Aku sudah berada di balik dinding, dan inilah kebodohanku. Aku tak bisa turun karena tak ada pijakan di balik dinding ini!
Dan aku masih berdiri dengan keadaan jongkok di puncak dinding
Oh ya ampun... apa harus aku meloncat?
Yah, aku akan meloncat saja. Paling ringan kakiku hanya keseleo, dan yang paling parah adalah patah, tidak mungkin mati.
Aku baru saja mau menjalankan niatku untuk meloncat, sampai ada suara yang menawariku bantuan.
"butuh bantuan?" kata orang itu.
Sia sia donk Bambang usaha monyet ku..
.
.
Lalu Han Bum membantuku turun, dan aku berkata ,"terima kasih!"
Lalu aku bersiap siap kabur, Han Bum menangkap tanganku
"kenapa kau menghindariku?" tanyanya
"Lepas!" Balasku
"jawab dulu kenapa kau menghindariku."
Aku menarik tanganku sekuat tenaga agar terlepas dari genggamannya, dan itu berhasil.
+TEPPLAAAKK!+
tak kuduga aku sangat kencang menarik tanganku, sehingga tanganku terlepas dari genggaman Han Bum dan terbang ke wajahnya.
"AW!" kata Han Bum sambil memegang pipinya dan dia berjongkok menahan sakit. apa sekencang dan sesakit itu?
Aku menghembuskan napas, Lalu aku menghampiri Han Bum.
"Maaf. Ku bilang... Lepaskan baru ku jelaskan. Kau malah tidak lepaskan"
Dia melepaskan tangannya dari pipinya, dan kulihat ada darah!
Ternyata saat aku tak sengaja menamparnya kuku-ku mengenainya sehingga menghasilkan luka garis yang panjang.
Aku mengeluarkan plester, dan betadine.
"aku tidak merebut Hyori dari shion..." kata Han Bum tiba tiba
Aku hanya terkejut dan melihat wajah Han Bum lekat lekat... Bingung.
kan aku ga nanya. Tapi aku penasaran ceritanya, karena dia mau bercerita jadi yasudah aku dengar saja.
"aku tahu kau menghindariku karena pasti kemarin taiga menceritakan tentangku kepadamu." Katanya lagi.
"aku tidak merebutnya...sungguh.. aku tidak merebut Hyori darinya."
Aku tetap terdiam dan mengobati luka di pipinya.
"saat itu shion berpacaran dengan Hyori, dan saat itu aku datang ke Jepang untuk liburan. Dan shion mengajakku berjalan jalan keliling Jepang bersama geng-nya termasuk Hyori. Ternyata Hyori itu naksir padaku, berkali kali dia mencoba menggodaku tapi aku selalu menolaknya"
iman mu kuat sekali nak
" Dan saat itu aku sedang mabuk, dan Hyori menciumku dan bilang kepada semuanya bahwa dia pacaran denganku. shion salah paham , dan dia membenciku semenjak saat itu. Dan aku tak dapat menjelaskan apa apa kepada shion dan teman teman nya yang sudah terlanjur marah kepadaku.. aku benar benar tidak merebutnya." Katanya pundaknya sedikit bergetar
Mereka semua salah paham.. dan ternyata Semuanya korban dari si wanita ular itu. Wow. Toxic sekali
Aku menempelkan plester dan bermaksud meninggalkannya. segera Han Bum menangkap tanganku lagi.
"aku benar benar tidak merebutnya...." Kata Han Bum. Pandangan matanya benar benar terluka.
Aku terdiam. "Oke?"
Lalu Han Bum mengambil tanganku dan menaruh tanganku di dadanya. dan bisa kurasakan jantungnya berdetak amat kencang... Ya karena dia masih hidup.
"aku tidak merebut Hyori... aku bersungguh sungguh akan hal itu... tapi bagaimana ini? Aku... menyukaimu..." ucapnya dengan pandangan mata yang serius dan sungguh sungguh menaruh ekpektasi
"tapi aku tidak. Maaf, jangan berekspektasi padaku" balasku datar.. "kalau kau mau kita bisa lanjut menjadi teman"