Aaaaaaaahhhhhhhh....
Dena yang melihat Jari tangannya berjatuhan tepat didepannya tidak bisa menahan teriakan nya dengan mata yang semakin membelalak.
Ayo pergi !! Rey kemudian berdiri dan mengajak temannya untuk segera meninggalkan ruangan tersebut meninggalkan Dena seorang diri.
Apa?? Jadi hanya segini saja ? Balas Andy yang merasa belum puas menangani Dena.
Rey kemudian menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Andy tanpa mengucap sepatah katapun. Andy yang melihatnya hanya bisa menelan ludah dan menuruti perkataan Rey untuk meninggalkan ruangan tersebut.
Andy kemudian melihat keadaan Dena sekali lagi. dan mendapati keadaan Dena yang kacau, reaksi Dena yang semula histeris lama kelamaan menjadi diam dan kemudian pingsan karena syok ataupun karena lukanya yang menyebabkan dia kehilangan banyak darah.
Saat semua sudah berada dalam mobil, dari jauh nampaknya sudah berbunyi sirene yang berasal dari polisi. Ternyata Keluarga Dena juga termasuk kalangan menengah atas, orang tuanya mempunyai usaha di bidang property yang membuat Dena memang sedikit sombong.
mobil polisi tersebut dengan cepat melajukan mobilnya menuju lokasi gudang itu. Dan dengan sigap mereka turun dari mobil dan melangkah masuk ke dalam gudang dengan posisi yang waspada dengan memegang pistol di tangannya. Namun, yang berhasil ditemui di lokasi hanyalah tubuh Dena yang pingsan bersimbah darah segar.
Polisi dengan cepat melarikan tubuh Dena ke rumah sakit berharap sang korban masih bisa diselamatkan karena memang sepertinya Dena sudah dalam keadaan yang sangat lemah, baik fisik maupun mental.
Puk puk puk.. !!!
Di dalam mobil Andy hanya bisa bertepuk tangan, memberi rasa penghargaan untuk temannya. Siapa lagi kalau bukan Rey.
"Wahhhhh kau memang hebat Rey !! Ucap Andy. "Dari mana kau mendapatkan indra keenam itu? Mungkin kemampuan itu akan didapat bila sudah menjadi Psycho tingkat dewa. !! ejek Andy kepada Rey.
Kaito yang mendengarnya hanya bisa tertawa mendengar candaan Andy. Beda halnya dengan Rey yang diam dan menatap Andy dengan tatapan yang dingin, membuat suasana di dalam mobil menjadi serius.
"Mungkin tidak lama lagi kau akan memperolehnya sendiri! Balas Rey dengan nada yang mengejek pula. Whahahaha !!Kaito yang dari tadi tertawa malah semakin menambah suara tawanya.
Andy yang berpikir kemudian menggunakan otaknya untuk menafsirkan maksud dari perkataan Rey barusan. tanpa menunggu lama sebuah kata kotor keluar dari mulut Andy.
******** S*alan luh Rey!! Ini semua gara-gara kamu aku ikutan jadi Psycho begini.
"Siapa suruh jadi teman Psycho!! balasnya.
dengan ujung bibir yang sedikit miring semakin membuat wajah tampan Rey semakin menawan dengan senyuman khasnya.
Heran gue sama lu Rey! mukalu tuh tampan tapi hati lu itu udah busuk sampai ke akar-akarnya. memang yah tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. ejek Andy yang membuat raut wajah Rey kembali dingin. Kaito yang juga mendengarnya hanya bisa diam melihat tingkah kedua temannya yang aneh.
ciiiiiiittttttttttt.... tiba-tiba mobil yang ditumpangi Rey dan kawan-kawannya berhenti mendadak. Sontak membuat kaget Rey, Andy dan juga Kaito.
S*al !! runtuk Rey yang membuat wajahnya menunjukkan aura kejam dan kemarahan membuat siapapun yang ada di sekitarnya merasa nyawanya terancam.
Pak Greg supir keluarga Subroto tiba-tiba merasa keadaan di sekitarnya seolah-olah ada awan gelap yang menyelimuti punggungnya, dengan keringat yang bercucuran dia segera mengambil sapu tangan dari saku celananya dan segera mengusap keringat yang membasahi wajahnya. kemudian berbalik ke belakang dan menjelaskan keadaan yang sebenarnya sedang terjadi.
Maafkan saya Tuan Muda, i itu di depan ada seorang gadis yang menyebrang jalan. sepertinya iya sedang membantu seorang nenek menyebrang. Dengan mengangkat satu alisnya Rey kemudian memperhatikan situasi yang ada di depan mobilnya. Nampak seorang gadis muda yang berpenampilan tomboi dengan rambut di ikat ekor kuda dengan wajah yang bisa di bilang cantik sedang memegang tangan seorang nenek dan membantunya hingga ke seberang jalan.
"Nek sudah sampai ! dengan wajah yang lembut dan senyum yang mempesona gadis tersebut dengan sabar memperlakukan orang tua itu layaknya neneknya sendiri. "Makasih ya nak, berkatmu nenek bisa sampai kesebrang jalan. "Maaf merepotkan nak Nada lagi!! Sambil menepuk-nepuk lengan Nada sambil mengucapkan rasa terima kasihnya. sekali lagi Nada tersenyum riang yang membuat orang yang melihat senyumannya merasa nyaman dan tenang. "Kalau begitu Nada permisi dulu yah Nek! Ucap nada yang mengucapkan kalimat perpisahan dengan sang Nenek. "Iya iya silahkan nak!!
Nada pun pergi dari hadapan sang nenek namun, Nada berjalan ke arah mobil yang mencoba menabrak dia dan si nenek Tadi. Dengan gayanya yang kasual bisa di bilang jauh dari tampilan feminim dia berjalan dengan cepat dan tiba-tiba..
Buk buk buk... terdengar suara mobil Rey yang di pukul dari luar dengan ganasnya oleh gadis yang ada di depannya. Rey yang masih mematung memperhatikan wajah Nada tidak merespon apapun.
Hingga akhirnya pak Greg turun dari mobil dan meminta maaf kepada gadis tersebut. Di luar nampak pak Greg memohon maaf dengan tulus karena telah mengendarai mobil tidak hati-hati sambil membungkukkan punggungnya. Nada yang melihatnya juga menjadi merasa tidak enak karena memang sifat Nada yang lemah terhadap orang tuan. Apalagi kalau di lihat usia Pak Greg sudah 60an yang memang sudah pantas memasuki usia pensiun.
"Baik pak kali ini saya maafkan! eh bukan bukan tapi tidak ada lain kali! ralat Nada dengan cepat. "Baik Nona selanjutnya saya akan lebih berhati-hati ! kemudian pak Greg pamit dan segera masuk ke dalam mobil.
Nada juga kemudian menyingkir ke Bahu jalan mempersilahkan mobil Rey lewat. Nada memasang wajah yang dingin sambil mengawasi mobil Rey tersebut. "Kita berangkat sekarang Tuan Muda! pak greg segera melajukan mobilnya namun kali ini dengan hati-hati tidak seperti tadi.
***
bersambung..