Kehidupan Nada di sekolah barunya terasa damai sebulan ini, hal tersebut membuat Nada bisa bernapas lega. Nada juga sudah mulai di terima di salah satu kelompok girl yang terdiri dari Starly si gadis cantik namun memiliki iq di bawah rata-rata teman sekelasnya, Mindi si gadis pintar berkaca mata, mereka berdua duduk di depan bangku Nada sehingga mereka sering ngobrol berbagai hal dikarenakan sikap Starly yang memang memiliki sikap yang cerewet.
Nada juga terlihat akrab dengan teman sebangkunya Alan. Alan memiliki sikap yang tenang namun pemalu apalagi terhadap seorang gadis tetapi entah kenapa Alan merasa nyaman bila berkomunikasi dengan Nada.
Semua hal tersebut tidak lepas dari pandangan Rey yang memang selalu mengawasi Nada. Bagi Rey Nada hari demi hari semakin menarik karena baginya nada berbeda dengan wanita lainnya.
Rey bisa berpendapat seperti itu karena semua itu atas bantuan teman playboy nya siapa lagi kalau bukan Kaito. Hampir semua gadis di sekolahnya tergoda dengan rayuan kaito yang memang memiliki postur tubuh yang sempurna bak model, kulit putih dan sedikit tampilan badboy karena memasang anting berwarna hitam di salah satu telinganya. memiliki rambut berwarna pirang dengan suara yang menggoda kaum hawa. sangat berbeda dengan suara Rey yang lebih maskulin.
Melihat Rey mulai terobsesi dengan salah satu gadis membuat kedua temannya merasa bahagia Bagaimana tidak karena mereka selama ini menganggap temannya ini adalah penyuka sesama jenis karena selalu menolak ajakan para gadis mulai dari yang biasa sampai yang tercantik bahkan pernah menolak bersentuhan dengan banyak model dan artis terkenal.
kebiasaan Rey yang memang merasa jijik bersentuhan dengan orang lain apalagi seorang wanita membuat keluarga bahkan teman-temannya merasa khawatir, tapi untuk sekarang mungkin mereka bisa merasa lega. Hal ini di sebabkan karena trauma Rey di waktu kecil yang kemudian membentuk kepribadiannya ini.
Saat ini Rey sedang berjalan memasuki kelasnya, pandangan matanya ditujukan pada seorang gadis yang sedang bersenda gurau dengan teman barunya, ya gadis itu adalah Nada. Saat Rey berjalan masuk semua mata seketika tertuju ke arahnya kecuali Nada yang sedang asyik membaca sambil memainkan pulpen di tangannya yang sesekali melirik ke arah teman sebangkunya.
lagi-lagi hal tersebut mengusik hati dan pikiran Rey.
"Rey, liatin apa sih? sapa Kaito sambil melihat arah pandangan Rey yang tidak berkedip. "Ohhh tuh anak.. goda Kaito lagi-lagi kepada Rey. Tapi orang yang di goda tidak mendengar ocehan temannya karena Rey terlarut dalam pikirannya sendiri.
Rey tiba-tiba kemudian sadar akan lamunannya sontak membuat Kaito dan Andy kaget melihat tingkah Rey yang aneh. Rey kemudian menggapai kerah baju Kaito yang memang duduk di depannya kemudian mendekat kan wajahnya ke arah Kaito. belum sempat Rey berbicara Kaito sudah menutup mulutnya karena tiba-tiba pikiran aneh muncul dikepalanya.
*gila, Rey ngapain sih gue masih normal, apa otaknya rusak?* pikir Kaito dalam hati.
Rey yang memegang kerah baju Kaito tiba-tiba merasa aneh melihat tingkah temannya yang menutup mulutnya. *ngapain nih bocah! pikir Rey.
Rey memiliki ide gila untuk Nada, dia ingin Kaito sahabatnya memasang kamera tersembunyi untuk memantau setiap aktivitas Nada. Tentu saja kegiatan ini sama dengan seorang stalker tahap 1. ini semua dikarenakan sikap Nada yang akhir-akhir ini mengganggu pikiran Rey. Dia ingin agar Nada tidak lepas dari pantai matanya.
Kaito yang mengerti dan mendukung maksud sahabatnya tentu saja setuju dan dengan cepat dia pergi untuk menjalankan misinya tanpa menunda waktu sedikit pun.
Dalam waktu hampir satu jam Kaito telah memasang kamera tersembunyi di tempat-tempat tersembunyi dimana biasanya Nada sering nongkrong baik itu bersama temannya maupun jika dia sendiri. Namun tentu saja Kaito tidak melanggar area privasi Nada dengan tidak memasang kameranya di kamar mandi perempuan.
***
Siang itu Nada dan temannya baru saja dari kantin sekolah dengan ketiga teman barunya. setelah dari sana Nada menyempatkan diri untuk mengunjungi perpustakaan. semua itu masih dalam pantauan Rey, yang telah menahan diri karena merasa kedekatan Nada dengan Alan terlalu mengusik dirinya dia tidak rela Nada merasa akrab dengan salah satu anak laki-laki selain dirinya. Rey sebenarnya selalu berpikir ada yang salah dengan dirinya, dia merasa bahwa hal seperti ini salah apalagi dia terkenal dengan orang yang paling dingin kepada anak gadis , Namun kenapa hanya Nada yang membuatnya tertarik dan bahkan tiap hari rasa itu terus tumbuh tanpa bisa Rey menghentikannya.
Tiba di perpustakaan Nada segera mencari buku yang berhubungan dengan ilmu komputer karena Impian Nada sendiri ingin menjadi seorang detektif sehingga dia harus terbiasa dengan masalah ilmu komputer, pemrograman bahkan sampai pada tingkat peretasan.
Rey yang sedang memantau Nada dari lantai teratas sekolah lagi-lagi di buat terkejut dengan tingkah Nada yang menurutnya buku yang sedang Nada baca sekarang bukan buku yang semestinya di baca oleh murid perempuan di usianya. Rey seketika tersenyum walaupun hanya memiringkan bibirnya sedikit. Senyum tersebut terlalu membuat hati siapapun yang melihatnya merasa bahagia dan membuat siapapun yang melihatnya rela untuk memberikan nyawanya untuk melihat rey kembali tersenyum. Postur tubuh yang begitu sempurna dan wajah bak dewa telah menghipnotis siapa pun yang melihatnya.
Ketika Nada ingin mengembalikan buku yang telah dibacanya, Nada melihat seorang gadis imut dengan rambut sebahu sedang manjat di atas tangga untuk mengambil sebuah buku, Nada yang merasa bahwa gadis tersebut dalam bahaya karena tangga yang dinaikinya bergoyang dan dengan cepat dia berlari menyelamatkan gadis tersebut dan menahan berat sang gadis dengan cara lengan kanannya memegang pinggang sang gadis dan lengan lainnya menahan agar tangga yang ada tidak jatuh mengenai mereka berdua. keadaan tersebut membuat sang gadis terkejut dia tidak menyangka bahwa dia akan diselamatkan oleh seorang gadis. Adegan tersebut hampir sama dengan novel-novel yang sering gadis tersebut baca bedanya yang menyelamatkan dia bukan seorang pangeran namun seorang putri yang pemberani.
Adegan tersebut segera membuat sang gadis merasa canggung namun tidak dengan Nada yang bersikap seolah dia memang seorang pangeran yang ditakdirkan untuk menyelamatkan sang gadis.
Dalam keadaan tersenyum Nada melihat gadis tersebut seketika siapapun yang melihat senyum nya mampu membuat orang-orang akan memerah karena malu termasuk gadis perpustakaan tersebut.
"kamu baik-baik saja?? kalimat yang keluar dari mulut Nada sontak membuat gadis tersebut bangun dari khayalan nya. sontak Nada segera melepas pelukannya kepada sang gadia karena merasa bahwa gadis tersebut terlihat tidak nyaman. "iya, saya baik-baik saja..". balas gadis tersebut. "hmm oke lain kali hati-hati" ucap Nada sambil tersenyum dengan tulus yang dan segera pergi keluar dari perpustakaan tersebut. Gadis tersebut seketika bengong merasa bahwa dia melupakan sesuatu. betul saja gadis tersebut lupa untuk mengatakan terimakasih kepada penyelamat nya.
Hal tersebut tentu saja tidak luput dari pengawasan Rey yang semakin terkejut oleh tingkah gadisnya. Dalam keadaan tersenyum muncul sebuah Ide bahwa Nada hanya untuk nya dan memang harus jadi miliknya
***bersambung...