Chereads / amarah bahagia / Chapter 80 - Sinyal bahaya.

Chapter 80 - Sinyal bahaya.

Nona Durga ditinggal berdua saja di ruangan beberapa meter persegi tersebut, gadis mungil itu bergidik, rasa lega yg baru saja menghampirinya lenyap seketika, nampaknya semua belum berakhir dia bahkan berada dalam masalah besar saat ini.

Tak kalah tiba tiba si Bos menutup pintu kamar tersebut, namun gadis ini mencoba tetap tenang, memikirkan kembali strategi apa, agar dirinya selamat dari jerat pria itu.

"Sayang...."Suara seduktif laki laki itu, terdengar sangat menjijikkan di telinga sang Rahara manis.

Pria itu mendekatinya perlahan, dg tatapan gelap, dia sudah di penuhi bara, yg akan menghangat kan dirinya sendiri, terlihat jelas pria ini berubah rakus seketika.

"Tunggu dulu, sayang Zack, aku mau ke depan sebentar boleh, haus mau ngambil minuman"Kencana berusaha tetap tenang, meski tubuhnya serasa enggan berkompromi lagi, melanjutkan sandiwara ekstreem ini.

Gadis ini tau betul apa keinginan pria yg ada dihadapannya saat ini, celaka nona Durga berada pada level dangerous dia terjebak dg jebakannya sendiri, ini benar benar diluar kendali dan rencana liciknya.

Bagaimana ruangan persegi itu di rancang dalam bentuk kedap suara, jikapun gadis itu memberontak tidak akan ada yg mendengarnya, jika melawan saat ini semakin tidak mungkin, pergolakan demi pergolakan spontan Kencana harus bersiap diri akan konsekuensi ini.

"Kau lihat sayang ku, ada minuman di meja, minum lah, kenapa harus keluar?"Jawab Zack, suara laki laki itu terdengar sangat menggelikan.

Nampaknya kali ini nona Durga salah membuat alasan, dia lupa kamar itu bekas peninggalan pesta para Hura Geng, jelas semua lengkap tersedia.

Sial, kencana menepuk jidatnya sendiri, Zack kian mendekati gadis itu tatapan pria ini benar benar menguji emosi seorang pewaris Durga.

"Ya aku minum dulu"ucap gadis itu spontan, saat dia menyadari mulut Zack hampir mendarat di bibir indahnya, dan berpaling dari pria tersebut secara halus.

Debaran jantung gadis kenes ini semakin keras, serasa ingin meledak, pijakan itu mulai goyah, kewarasan gadis ini mulai mempertanyakan dirinya sendiri.

Dalam rasa yg tak karuan buntu nya sebuah rencana, tangan gadis itu bergetar saat memegang gelas minuman yg akan di teguknya.

Nona Durga menempelkan gelas itu di hidungnya, sial itu miras, bukan minuman biasa, kalau diminumnya tamatlah seorang gadis mungil, bunuh diri mungkin lebih mulia di bandingkan di sentuh oleh si bangsat Zack itu.

Akhirnya Kencana pura pura meneguk minuman di tangannya saat ini.

"Ya Allah, yg maha menciptakan cinta, tolong aku, ini bukan keinginan ku, kirimkan malaikat penyelamat ku"batin Kencana, tubuh nya semakin enggan untuk di ajak bekerjasama.

"Kau sudah meminumnya sayang, ayo kemarilah"panggilan seduktif lagi dari pria itu.

Kencana meremas jari jemarinya, mengutuk dalam diamnya, jangan sangka dia pasrah, meski telah terbentur tembuk gadis ini takkan membiarkan dirinya jatuh kedalam jurang.

"Ummph Zack, aku mau ke toilet sebentar boleh?"Ucap gadis itu lagi sedikit gugup kali ini.

Tatapan ganas Zack berubah kecewa, namun dia terlihat tenang menghadapi gadis ini, kejantanan dan bara yg memuncak dalam dirinya masih mengajak tubuh itu untuk berkata sabar.

"Ya baiklah aku akan sabar menunggu kamu sayang"jawab nya lagi halus, Kencana langsung mempercepat langkahnya menuju toilet dan mengunci rapat pintu tersebut.

Disana kembali terjadi pergolakan demi pergolakan, menimbang segala baik dan buruk sebuah tindakan, Kencana harus bisa memikirkan strategi lolos dari jerat maut ini, harga diri sebuah taruhan mahal yg harus di bayar Kencana demi perang persahabatan dan cinta sejati.

"Ayo Can pikirkan sesuatu"gadis itu bolak balik di depan cermin toilet, mondar mandir, kegusaran yg nyata di wajah cantiknya saat ini.

"Aku telpon Bani aja, dia pasti sedang mencariku ya, Bani pasti bisa menolongku"Kencana mengacak ponsel nya dan mencari kontak sang kaisar namun saat ingin memanggil tiba tiba ponsel itu mati, sial lagi Kencana lupa ngecas handphone itu sebelumnya.

"Ha mati, sialan percuma mahal aja kau ponsel, di saat getir seperti ini pun kau tak mau ku ajak kerja sama?"Kencana mengacak rambut nya, lalu terduduk di lantai dan menyembunyikan kepala di sela sela lututnya.

"Mati lah aku, Zack akan mencabik cabik diriku hari ini, dia benar benar akan merusak benteng pertahanan ku, tidak aku tidak mau, aku tidak Sudi, cih bandit bangsat"kutukan atau apapun itu, Kencana saat ini buntu tak tau harus berbuat apa lagi.

Di luar sana si bos mulai curiga, kenapa pacar nya itu lama sekali di toilet, rasa tidak sabar nya ingin segera memiliki gadis itu membuat pria ini menganggap satu detik saja menjadi satu jam sangat lama.

"Kirana .....Udah belum..Lama sekali sayang..."Si bos mengetuk pintu toliet.

Kencana terjingkat dan berdiri, pijakan gadis ini semakin gemetar, tubuhnya berguncang dia ketakutan.

Bagaimanapun Kencana gadis yg sangat menjaga kesucian dirinya, selama ini pergaulan nona Durga cukup luas, berteman dg siapa saja namun membatasi huru hara.

Alasannya yaitu benteng diri, pertahanan kesucian, hanya laki laki yg mengucapkan janji suci di depan penghulu lah yg akan menjadi tumpuan bagi harga dirinya, bukanlah seorang pria bandit seperti Zack.

"I..I..Iya Zack, sebentar lagi, sabar ya sayang"sahut gadis itu, masih saja berusaha bersandiwara.

**

Bani terus mondar mandir kesana kesini mencari sang pewaris entah diruangan mana gadis itu berada? Setelah tadi sang kaisar kehilangan jejak.

"Kucay..."Bani terus berteriak, menyerukan nama sang fartner, namun mata itu juga tak menemukan yg ingin dicarinya, Bani mulai gusar.

Di antara deretan deratan pintu kamar yg ia lalui Bani bingung di pintu mana Kencana berada, sesekali pria itu mencoba mendekatkan telinga ke arah pintu tersebut namun tak mendengar apapun dari dalam sana.

"Ha sial, ya Allah jangan sampai Kucay ku itu kenapa kenapa, aku tidak akan memaafkan diriku sendiri"batin pria itu wajah tampannya tampak memucat dia kalut, gusar dan sangat tidak tenang kecemasan pria ini terlalu dalam hingga melewati Samudra.

"Sepertinya, aku harus mendobrak satu persatu pintu terkutuk ini, ya harus tidak ada

cara lain lagi"pikir sang kaisar yg gagah berani.

Keberanian itu muncul dg sendirinya, Kucay ini sangat berharga sepertinya bagi sang kaisar, mungkinkah harga itu sebuah formasi yg menjadi pemicu tumbuhnya hubungan baru?

Pintu pertama yg akan di dobrak sang kaisar Korea gagah, dia bersiap siap terlebih dahulu, memantapkan diri, menguatkan keyakinan, lalu mendesah dg kasar.

"Bismillah"braakkkkkk, pintu itu seketika terbuka lebar.

Bani terbelalak, nyaris menjatuhkan bola mata, apa yg di temukan sang kaisar di dalam sana, membuat mulutnya lupa mengatup, tertegun dan mematung.