Bani terbelalak, nyaris menjatuhkan bola mata, apa yg di temukan sang kaisar di dalam sana, membuat mulutnya lupa mengatup, tertegun dan mematung
"Astaghfirullah"spontan Alvino muda menutup mata dg sebelah tangannya.
Antara percaya dan tidak percaya dg apa yg di saksikannya, bahkan yg berada dalam ruangan itu pun tak menyadari kedatangan sang kaisar yg tiba tiba mendobrak pintu mereka tampa ampun, dan langsung nyosor begitu saja.
Bagaimana Alvino muda tak istighfar tak kalah melihat dua orang sesama jenis, Indehoi bak di dunia ini tidak ada lawan jenis lagi, hanya ada mereka berdua.
Di sudut ruangan itu tanpa mengetahui kalau seseorang menerobos masuk tanpa klakson, perbuatan tercela sex yg tak manusiawi sama sekali, mengotori kesucian mata sang kaisar.
Perlahan dalam mata yg terpicing, Alvino muda beranjak dari kamar itu, tubuhnya seketika menggeliat kegelian, dan menutup kembali pintu yg sempat di dobrak nya.
Lantas mengusap dada nya sendiri, kejadian ini membuat nya syok, meski pria level Angkasa Alvino muda terbilang cukup Tabu dalam hal mengenai bebasnya perihal sex secara nyata.
*
"Kirana sayang masih lama kah kamu disana? Ayo lah sayang kamu sedang apa di dalam sana?"Zack kembali berteriak manja didepan pintu toilet.
Kencana bangkit, bergidik, terkesiap, mata bulat nya melotot tajam, gadis ini mulai di kuasai oleh Fatuity nya sendiri.
"Iya sebentar lagi"jawaban yg pelan.
Zack menghembuskan nafasnya dg kasar, semakin sesak saja rasanya, tubuhnya kepanasan serasa mulai meleleh boleh di katakan sudah tidak tahan.
"Kalau gak keluar juga aku dobrak pintu nya"sebuah ancaman mengerikan meski dalam suara yg terbilang halus.
Kencana kembali berdebar debar, semakin buntu saja dan memilih berani sekuat tenaga dia meyakinkan dirinya untuk menghadapi pria keparat itu.
"Iya Zack, kamu gak sabaran kali sih"Kencana melangkah keluar perlahan, sang bos langsung menggapai jemari gadis itu dan membawanya duduk pada tepian ranjang.
"Untuk kekasih secantik kamu mana mungkin aku bisa sabar sayang hmm"Zack membelai rambut gadis itu, Kencana benar benar jijik ingin rasanya menepis tangan setan itu namun urung dilaksanakan.
"Zack maaf, aku ternyata dapat tamu bulanan?"Alasan gadis itu memperlihat wajah memelasnya di hadapan sang bos dg mata yg sedikit menyendu seperti sebuah permohonan.
"What? Haha, i like you, kau tau sayang ini lebih menantang kejantanan ku, kesempatan bagus, sensasi yg belum pernah aku rasakan"tangan sialan pria bandit ini menyelusuri cuping Kencana, sang pewaris semakin geram saja rasanya.
"Jangan, itu lain dari prinsip ku, aku punya peraturan main sendiri Zack, jadi aku mohon kamu hargai keputusan ku, lain kali kita melakukannya lagi ok! lagian kita sepasang kekasih sekarang kapanpun kita bisa melakukannya bukan? Kamu jangan terburu buru sayang"jawab nona Durga lembut.
Perkataan yg membuat Kencana menelan Saliva dalam dalam, berharap si bos mempercayai dan mau mengerti, jantung gadis ini semakin tak beraturan di samping itu rasa Meloya dalam dirinya semakin kuat saja.
"No sayang, aku mau nya sekarang aku gak sabar sayang, aku gak tahan lagi, ayolah ini tidak bakal sakit kok, aku akan melakukannya dg hati hati, kamu percaya kan sama aku?"Sebuah kata kata seduktif lagi menjejapkan.
"Zack aku mohon"Kencana mulai berkaca kaca.
"Tidak, kamu ku buat senyaman mungkin ok!"pria ini kemudian memeluk sang pewaris sangat mesra, meski tak dapat balasannya.
"Anjing gila, kau keparat ku kasih hati kau minta jantungku, jangan harap aku menyerah di tanganmu, siapa kau bajingan beraninya kau meminta itu dariku?"Nona Durga mengutuk pria itu dan terus mengutuk, rasa emosi gadis ini kian memuncak meski masih dalam batin sang pewaris Durga.
Zack memperat pelukannya meski tanpa balasan, dan malah mulai meraba raba bagian punggung gadis itu, pelan pelan.
"Zack ..."Kencana merenggangkan pelukan laki laki itu, sebisa mungkin gadis ini menahan bara emosi nya.
Namun Zack keburu kalap, mata itu menggelap memburu di kuasai birahi, pria ini semakin memuncak ingin menjadikan gadis itu segera sebagai budak dari nafsu biadapnya.
Kencana mulai wanti wanti, agaknya apapun yg akan dia katakan, sebaik apapun sikap yg ia tujukan, tidak akan mempan pada laki laki gila ini.
"Ayolah sayang, kau pasti ketagihan setelah ini, bahkan mungkin kau akan menunggu tamu bulanan dulu untuk memaksaku kembali hm"perkataan nakal lagi, di mata pria yg mulai mengkilat gairah itu.
Zack kemudian mendekatkan wajah ke arah gadis itu, Kencana kepanasan bukan karna menerima bara sang bos tapi karna emosi yg sedari tadi tertahan.
Bibir pria itu mendekati jelly kenyal sang pewaris, sigap Kencana menoleh kekiri, menghindari serangan mendadak barusan.
"Owh, sayang kau malu malu rupanya, aku semakin suka sayang"suara Zack mulai terdengar parau.
"Dengar Zack?"Belum sempat sang gadis berucap, pria bandit itu langsung membungkam mulut gadis itu dg bibir nya.
Sang gadis sangat terkaget, serangan yg tak bisa di hindari nya, tanduk nona Durga pun mencolok sempurna, dg bengis dan wajah memerah padam gadis itu mendorong keras tubuh sang bos, hingga terpental ke arah sudut ranjang.
"Owh sayang...Kau suka kekerasan rupanya, permainan mu ini semakin membuat ku tertantang sayang"ucap Zack kemudian dg suara khasnya yg kembali berdiri mendekati gadis itu.
Kencana bernafas semakin tak beraturan saat nya melawan tidak ada cara lain lagi, saat nya aksi menyerang bukan lagi bertahan dan diam, pria ini tidak bisa di tolak dg halus, demi sebuah pertahanan harga diri benteng sejati, Kencana harus berani.
"Zack jaga sikap mu? Kau tidak mengenal siapa aku ha...h?"Kencana mulai bersikap keras, wajah itu mulai terlihat judes.
"Sayang..Aku semakin suka dg cara ini, permainan yg menantang, semakin membuat ku penasaran betapa indah nya berada dalam Goa Surgawi mu itu aahk"pria itu mendekati dg kilat tajam, gayanya yg menjilat bibirnya sendiri semakin membuat Kencana jijik.
"Berhenti kau keparat"teriak gadis itu, dan melangkah mundur menghindari pria yg terus mengarah padanya.
"Sayang, sebuah panggilan cinta dari mu aku semakin bernafsu haha"suara seduktif, gelak tawa khas licik nya sebuah Birahi laki laki itu.
"Hei dengar, kau akan menyesal dg perlakuan mu ini, kau tidak mengenal siapa aku sesungguhnya?"Kencana berusaha mengancam, mata indah itu terlihat tak fokus lagi, karna sebenarnya dia ketakutan namun tidak pasrah.
"Siapa kau? Kau Kirana, kekasih tercinta ku? Bukankah aku tameng sejati mu ha?"
Sebuah celoteh yg membuat Kencana terkesiap seketika, kenapa dia bisa tau perihal temeng itu? Apa sedari tadi pria ini mengikuti sandiwara yg ia ciptakan?