"What? Hura Geng? Jadi kau bekerja untuk mereka?"Pria itu sedikit terkaget mendengar nama tersebut.
"Yeah, kau mengenal nya tuan?"
"Sure, mereka termasuk anggota saya juga tapi itu dulu"pria itu meneguk minumannya.
Kencana melotot, rasanya semakin dekat dg jawaban yg ia cari.
"Lalu kenapa sekarang tidak?"
"Hmm, sekarang saya bekerja di kota dan disana lebih menguntungkan, kau tau sendiri lah di kota para pria nya lebih kaya dan berani membayar dg mahal"pria itu tersenyum miring.
Kencana mengerlingkan bola mata, kalau tidak ingat akan rencana awalnya mungkin pria itu sudah di racuni oleh gadis ini.
"Tuan dg metode apa kau perintahkan Hura Geng dalam menarik mangsanya? Bukan apa apa saya awalnya di jebak oleh mereka, dan saya mengira benar2 hancur saat itu, dan akhirnya mereka sendiri yg mencicipi tubuh saya untuk pertama kalinya"jawab gadis itu, mencari celah lewat permainan kata kata.
"Tidak saya tidak pernah memerintah mereka berbuat seperti itu, saya memerintahkan mereka untuk mencari gadis yg sukarela menyerahkan diri mereka, tidak dg cara paksa apa lagi di jebak?"Pria itu mulai serius dan membelalakkan mata.
"Ya itu benar tuan, dan saya korbannya, saya kira anda mengetahuinya"
"Keparat? Dia merusak citra saya"pria itu mulai emosi kesempatan bagus bagi Kencana kali ini.
"Ha sudahlah tuan? Lagian mereka juga bukan anggota anda lagi bukan?"Kencana kembali lagi ke tepian gelas nya, senyum menyeringai dan licik menghiasi bibir sexi Merah merona itu.
"Tidak saya harus bicara dg mereka, ini menyangkut harga diri saya"pria itu melangkah kan kaki nya, berdiri dari tempat ternyaman nya saat ini.
"Kau mau kemana tuan?"Kencana mendongak, di dalam hatinya benar benar puas pria ini masuk ke dalam jebakannya.
"Bertemu mereka, saya harus membuat perhitungan"pria itu membetulkan jasnya.
"Jangan mereka bahaya, kau sendirian tuan? Mereka banyak "sang pewaris pura pura khawatir kali ini.
"Hei Nona, pandang ke sekeliling, para pria pria di pojok sana yg sedang menikmati minuman itu mereka semua anggota saya, jangan kau khawatir saya tidak sendiri, ok! cantik "pria itu menunjuk para laki laki berbadan besar, menyeramkan dan ganas.
Kencana melirik ke arah itu dan benar saja gadis ini tiada takut sama sekali justru dia tersenyum licik, sepertinya Kencana sudah tau sebelumnya kalau si Zack ini adalah bos para pria pria ganas di pojok sana.
Kencana memang tak dapat di remehkan mata indah itu begitu jeli membaca situasi dan mengendalikan pria seperti Zack.
"Oh bagus lah, saya hanya mengkhawatirkan anda tuan, anda bos terkeren yg pernah saya temui, Zack, i love you, mmmmuach"Kencana memainkan bibir merah nakalnya itu, memberikan sebuah kiss by, melelehkan kejantanan sang bos.
"Kau pintar merayu nona, love you more"jawab pria itu pelan cenderung merayu.
"Apa sekarang aku bisa ikut dg mu, menemui geng terkutuk itu, Zack"Kencana mendekati pria itu merayunya dan menatap dg nakal.
"Yeah, kau milikku, came on baby"Zack menarik halus jemari gadis itu, Kencana berpaling dan tersenyum sinis sekaligus jijik, memang gak Kaleng kaleng gadis kenes ini .
Pria seperti Zack ini seperti sudah makanan baku Kencana saja, gampang di olah hanya dg rayuan receh saja dia langsung terpancing.
"Haha, kena kau bandit sialan, kau akan ku jadikan tameng untuk membuka kedok Hura Geng bangsat itu "Kencana tersenyum licik, sangat licik belum pernah sebelumnya dia selicik ini.
Kencana mengikuti Zack berjalan melenggok di belakangnya.
Lenggokan nya saja mengalihkan dunia seorang pria seperti Zack, bagaimana tidak dia gadis tercantik yg pernah Zack temui.
Bukan sekedar cantik dia berbeda dg yg lainnya, apa lagi tadi pria itu memuji nona Durga dan mengatakan kalau gadis itu mahal dan terlihat lain dari aura kebanyakan kupu kupu di luar sana.
Jelas saja Kencana langsung memanfaatkan pujian itu dan benar Zack berhasil di ikat oleh gadis ini, dia berhasil membuat Zack penasaran hingga ke langit ketujuh.
*
"Cay kamu mana sih? Ha sial, tempat ini penerangan nya apa gak bisa di tambah sedikit lagi? Mengganggu pemandangan ku saja"Alvino muda pengupat mulut nya mengerucut apa lagi setelah di kerjain oleh para pemanis House Durga tadi.
"Eh itu seperti si Kucay?"Mata pria tampan itu pun tertuju pada sosok gadis dg seorang pria di ujung sana, meski terlihat kurang jelas namun Bani yakin itu sosok yg ia cari sedari tadi.
Alvino muda berlari mengejar gadis tersebut dg tangan yg menenteng koper berisikan gambar gambar Soekarno dan Bung Hatta tsb.
"Cay..."Teriak sang kaisar, namun sepertinya gadis itu tak mendengar dia terus berjalan, memasuki sebuah ruangan yg entah ruangan mana.
Bani di landa kekhawatiran dg sangat, ketakutan juga melanda jantung nya saat ini, memikirkan gadis itu akan di perlakukan tak pantas oleh para pria yg tidak bertanggung jawab.
"Cay Astaghfirullah, mau kemana dia? Dan siapa itu? Hura Geng kah? Wah gadis ini macam macam saja? Tidak akan ku biarkan mereka merusak Kucay ku"batin Bani, dia terus mengejar gadis itu, meski telah kehilangan jejak.
*
"Brummm"dentuman keras suara pintu, akibat hantaman anggota anggota ganas si Zack, yg kabarnya hari ini langsung menjadi kekasih Kencana itu, oh halu saja?
Ternyata benar di dalam ruangan itu adalah para Hura Geng, mereka ternyata sedang berpesta pora dg 3 orang Bunga Malam, sedang kan jumlah mereka 5 orang.
Sontak para bunga itu terpekik dan menarik selimut ke tubuh mereka, ya benar mereka nampak nya sedang memuaskan nafsu rakus para bajingan itu melalui permainan 5:3, najis betul.
"Bos..Bos..Kau ..?"Seketika kelima pria itu terjingkat dan ketakutan tubuh mereka bahkan menggigil hebat seraya memasang kembali pakaian yg berserakan di lantai.
Kencana bergegas ke arah wanita wanita itu dan membantu mereka satu persatu untuk kembali berpakaian.
Terlihat jelas para gadis itu ketakutan, Kencana menepuk pelan pundak mereka, berusaha menguatkan dan memberikan keberanian.
"Kirana, suruh wanita wanita itu keluar sekarang?"titah sang bos dg tegasnya, Kencana lantas menurut.
"Owh jadi begini kelakuan kalian ha?"Teriak Zack, para Hura Geng serasa di sengat lebah hari ini, bahkan mungkin lebih parah dari itu.
Bos cukup di takuti meski dia hanya lah mantan atasan mereka, tetap lihat saja Hura Geng tidak mungkin mampu melawan para anggota bos yg bertubuh besar dan bertato itu.
Apalagi Hura Geng hanya preman sayur, yg memperdaya wanita demi kepentingan mereka semata, metode nya saja sangat memalukan dalam memikat wanita untuk mau bergabung dg mereka.
"Maaf bos, kami tidak melakukan apa apa?Kami hanya bersenang senang kenapa bos terlihat marah sekali?"Jawab salah satu pria itu bertubuh cukup kekar dan tinggi, ada kumis tipis juga di wajahnya.
"Hei marah kau bilang? Bangsat....Cih, apa maksud kalian menganiaya para wanita untuk mau bergabung dg kalian? Menjebak mereka, menyetubuhi mereka kalian memaksa, ha?"Teriak Zack dg ganas, Kencana sampai memicing micing sesaat mendengar teriakan khas laki laki itu.
"Tidak mereka suka rela melakukannya?"Elak preman itu lagi.
"Ada korban kalian disini? Masih kah kalian mengelak?"Bentak bos seraya menunjuk nona Durga.
Kencana menunduk di belakang si bos seolah benar benar dalam ketakutan padahal itu termasuk trik gadis ini.
"Siapa dia? Kami tidak mengenalnya bos, dia bukan gadis kami? Hei siapa kau jalang? Beraninya kau menuduh kami?"Teriak preman itu lagi, mereka jelas tak mengenal gadis itu Kencana hanya kupu kupu jadi jadian, mereka juga tidak mengenal sang pemilik karna memang Kencana tidak pernah menampakkan diri ditempat ini.
"Hoi jaga mulut mu brengsek? Dia pacar saya?"Bentak Zack kemudian.
Kencana tersenyum kecut disana, disisi lain dia merasa tidak waras mendengar di anggap pacar, tapi disisi lain rencana ekstreem nya itu cukup berhasil.
"Kirana ngomong sekarang sayang, ceritakan semuanya agar mereka mengaku, dan kita beri pelajaran yg pantas"pria itu menarik pergelangan Kencana dg lembut, seketika Kencana berhasil menjadikan seorang bos seperti Zack menjadi tameng untuk nya.
Si gadis Kenes ini mulai tersenyum cerah, namun di sela itu ada rasa takut tingkat tinggi di hati Rahara pemberani ini.
"Dulu waktu saya masih di bangku SMP, kalian menjebak saya, dg putra tuan tanah? Apa kalian mengingatnya? Atau pura pura lupa? Kejadian itu cukup lama sepuluh tahun yg lalu?"Kencana terdiam.
Pria itu membelalak sempurna, mereka seketika merenungi itu, siapa yg tak mengenal tuan tanah, hanya gadis yg saat itu bersama mereka yg tak jelas asal usul nya, dan wajah gadis itu sudah mereka lupakan saat ini, siapa saja bisa mengaku sebagai gadis tsb.
"Kenapa kalian diam? Kalian mengingat sesuatu?"Teriak gadis itu kemudian.
"Jawab dia brengsek?"Bos kembali menekan para Hura Hura tsb.
"Ya kami mengingatnya"jawab salah satu dari preman tsb.
Kencana sumringah, tepat dugaan gadis pintar ini, mereka memang dalang
di balik kesengsaraan Al dan Fauziah.
Kencana mengaktifkan perekam suara di ponsel nya, dan mulai merekam penjelasan para preman itu.
"Kami dendam dg tuan tanah, dia mengambil dg paksa wilayah kami, perkebunan yg akan kami jadikan ladang Ganja dia menghancurkan semuanya tanpa sisa, kerugian kami sangat besar waktu itu, akibat ulah si tuan tanah itu"preman itu menjeda sesat penjelasannya.
"Lalu kenapa aku kau jadikan korban, ha?"Teriak Kencana kemudian.
"Kami mintak maaf, kami tidak bermaksud mempermalukan atau menjebak kamu, tujuan kami hanya lah untuk menjebak dan mempermalukan tuan tanah itu, lewat putra mereka yg masih lugu, kami tau kelemahan tuan tanah ada pada putra nya itu, jika putra nya sendiri di temukan warga tidur dg seorang gadis di tempat ini maka tuan tanah akan kehilangan respect para warga desa, dan bahkan mungkin mengusir atau mempermalukan dirinya"jelas pria itu.
"Tapi kenapa kau malah menyetubuhi ku? Apa aku bersetubuh waktu itu dg tuan tanah muda? Kalian mencekoki aku dg racun perangsang memabukkan?"Kencana mulai lagi ektingnya bahkan meneteskan air mata yg sungguh membuat Zack terenyuh seketika.
"Hei tidak nona, kami tidak menyetubuhi dirimu, bahkan kau tidak pernah bersetubuh dg anak tuan tanah, dia tidak pernah menyentuh mu sama sekali, yg kami berikan itu hanya obat tidur, kami berani jamin hal itu"preman itu terlihat serius dg mata membesar dan jelas menolak tuduhan sang nona Durga.
Di hatinya Kencana serasa meloncat kegirangan, ambisi nya berhasil, kerja kerasnya terbayarkan dugaan nya benar benar nyata.
"Lalu kenapa warga tidak menemukan kami di kamar pagi itu?"
"Terlambat kau keburu pergi dan si Al itu juga pergi dari sana, anggota kami yg menjaga kalian tertidur rencana kami gagal total"Jelas preman itu dg pasti dan tegas.
Kencana tersenyum puas, benar benar puas, apa yg di cari telah di dapatnya, sekarang saat nya memikirkan bagaimana cara untuk lolos dari bos keparat Zack ini.
Kencana pun mematikan perekam suara pada ponsel tsb.
"Ok! tapi tetap kalian menyesatkan saya, kalian memaksa saya, sekarang kalian mengelak lagi seperti ini? Zack sayang dia bohong Zack, dia memperkosa aku Zack, mereka melecehkan dan memaksa ku pada awalnya, mereka biadap, kau tanya saja wanita yg lain juga di gituin, aku gak rela Zack"rengek manja Kencana di hadapan sang Bos.
Jelas Zack percaya lebih terhadap gadis ini dia terlanjur jatuh cinta kepada si Kenes pintar satu ini.
"Hajar mereka"perintah langsung meluncur, semua anggota sang bos menggiring para preman sayur itu ke tempat hukuman terbaik bagi mereka, wah Zack tameng yg bisa di andalkan, tapi munginkah Kencana sudah aman saat ini?