Chereads / amarah bahagia / Chapter 68 - Fatner sejati.

Chapter 68 - Fatner sejati.

"Kau harus yakin, semuanya akan baik baik saja, aku tau Fauziah bukan gadis lemah, dia memang harus bersedih dulu sampai nanti dia mendapatkan kebahagiaan nya kembali, percaya sama aku, aku yakin semua pasti seusai rencana kita hm"Kencana bahkan menggenggam erat tangan tuan Alvino muda yg sedikit mengepal di meja, demi meyakinkan pria tampan ini.

Bani menghela nafas dalam dalam dan menghempaskan dg kasar, kekuatan tuan Alvino yg level Raksasa tidak akan mempan juga di desa konyol ini, hanya saja kata kata Kencana seperti air di Padang pasir.

"Calon istrinya tuan tanah muda sepertinya gila ya"

"Iya, tapi anak tuan tanah itu juga sepertinya stres deh"

"Bikin acara besar eh tapi berakhir memalukan cih"

"Ngomong ngomong wanita gila itu bukankah gadis yg dulu di gosip kan sebagai pacarnya tuan tanah muda ya?"

"Kasian cantik cantik tapi recehan"

"Malahan nih ya kabar angin mengatakan kalau kemaren tuan tanah muda sakit itu gara2 wanita itu, dia mengirimkan sihirnya, makannya penyakit Al tidak di ketemukan obatnya"

"Mungkin kejadian kemaren bagian dari ilmu hitam yg di anutnya, dia kena karma nya sendiri"

"Jangan jangan kecantikan gadis itu karna dia pakai susuk, ih .."

"Ya maklum begitulah cara orang miskin memikat laki laki kaya, gak tanggung tanggung wanita itu membuat Al Wijaya tergila gila yg jelas2 orang terkaya di desa "

"Ha ...Ha..Ha.."

Begitulah gosip gosip receh sebuah sarkas menjijikkan ditelinga Bani dan Kencana, Alvino muda lantas berdiri dan meghantam meja yg ada di depannya, nyaris meja itu berkeping keping menjadi puing puing, duh.

Bara amarah berubah seperti asap yg mengerubung dan mengepul di sekeliling kaisar Korea saat ini, dia kaisar atau Mbah Dukun ya?

Kencana menggenggam kepalan tangan Alvino muda dan menggelengkan kepala, di tatap nya laki laki ini dg lembut, pertanda gadis itu menyuruh nya untuk sabar dan jangan gegabah dalam bertindak mengingat ini desa sangat mengerikan dan horor, desa apa lembah mistis tu ya?

Terpaksa tuan Alvino, mematikan bara itu lewat hembusan nafas kasar lagi dan lagi, hanya mampu menelan Saliva dalam dalam.

Kalau sang kaisar sampai kalap, mungkin dia akan membeli kampung tersebut dan menyiksa para warga yg tak tau diri ini.

"Haha..Apa kau tau? Kau semakin keren saat menahan emosi tuan konglomerat haha"gadis mungil itu tertawa tertahan kala menggoda calon suami orang ini.

"Hati hati naksir, aku gak tanggung jawab loh?"Ketus sang konglomerat

"Haha.."Kencana malah tertawa renyah, hingga deretan gigi terawatnya ketara .

Kencana gadis Kenes, dia mampu membolak balikkan hati orang yg sama sekali tidak di cintainya dan mampu mengendalikan seseorang itu kala amarah menguasai nya, namun mati rasa kala berhadapan dg jantung hatinya.

Kenapa? Apa yg salah ya kira2 dari gadis cute dan mungil ini, yg jelas dia butuh seseorang seperti Bani untuk merebut kembali tahta yg di renggut paksa darinya.

"Pulang yuk Cay, betek disini mulut manusianya kelewat cakep"dg bibir yg mengerucut kesal sang kaisar yg gagah berdiri dan menarik paksa sang fatner dari tempat itu.

"Eh tunggu dulu tuan, bayar lah dulu?"Cegah Kencana.

"Ya sudah cepat bayar sana, sebelum aku hancurin tempat laknat ini"Alvino muda semakin geram.

Sebuah guratan wajah yg bukannya membuat Kencana ngeri tapi malah terpaksa menahan tawanya sendiri.

Apa tuan Alvino semenggemaskan itu nona Kencana? Sungguh hiburan receh yg cukup menarik.

**

"Cay...Aku mau tidur dimana? Di kamarmu kah?"Rengek manja tuan Alvino, membuat Kencana bergidik dan melototi sang fatner dg ganas.

"Hmm iya.."Seketika ganas nya menjadi senyuman yg sangat manis, lengkungan yg akan membuat lawan jenisnya melayang di udara

"Jinjja?"Tuan Alvino pun sumringah.

"Iya...Hm..Hm.."Gadis ini tersenyum dg kepala menghindar, itu seperti senyum malu malu.

"Hmmm ayo tuan kesini? Mari hmmm"Alvino muda konyol mendekat ke arah gadis itu dan "Plakk" rasain, mendarat dg sempurna tangan halus nya Kencana di pipi sang kaisar, sontak tuan muda Alvino langsung mengerucut, ciut.

"Tidur diatas genteng....Dasar mesum?" Sang gadis itu pun berkacak pinggang.

"Maaf, cuman becanda, gitu aja serius, katanya fatner tapi apa, ganas??"Upat sang kaisar seraya mengusap pipi nya yg sedikit perih itu.

Tuan Alvino dg wajah cemberut nya yg belakangan menggemaskan itu, berlalu ke arah kamar tamu rumah besar keluarga Durga.

Menyisakan seorang Kencana yg tertawa renyah, selepas kepergian tuan kaisar tersebut.

**

"Sayang, sebenarnya aku gak tega liat kamu seperti tadi, itu sangat menyakitkan buat aku, jelas kamu sangat tersiksa menghadapi ini semua sendiri, maafin kakak sayang"Alvino muda tengah melirih dan merenungi takdir nya yg akan terjadi pada dirinya dan sang kekasih.

"But i promise, kakak akan membuat kamu keluar dari situasi berat ini, dan akan membawa semua kebahagiaan dunia hanya untuk kamu"

Tuan Alvino mendadak melankolis, kenapa tidak? Hidup seorang gadis di pertaruhkan apa lagi gadis yg ia cintai, sebenarnya kalau di telaah dari awal ini seperti pure salah Bani sendiri, kalau menilai dari sikap egoisnya sebuah cinta sejati.

Tapi tuan Alvino muda bukan pria tipikal egoisme yg karna kehendak nya mempertaruhkan nyawa orang lain.

Disitulah letak kesalahan seorang Bani, seorang pria yg tidak egois, mungkin di jabarkan dg pria kelewat baik dan percaya tentang cinta sejati itu sendiri, dan akhirnya mau tak mau suka tak suka semua ini akhirnya terjadi.

Siapa sangka kalau pria yg di kasih hati oleh sang kaisar itu ternyata mempunyai ke lainan yg cendrung mengarah pada kepribadian Histrionik.

**

Tuan Alvino muda berhasil memasuki kamar tunangannya tuan tanah muda, melalui pintu jendela yg tertutup rapat.

Bagaimana dan entah cara apa sehingga sang kaisar bisa menyelinap masuk ke kamar gadis impian itu, tampa membuat gaduh.

Sepertinya Alvino muda tengah beralih profesi saat ini, dari pengusaha tingkat angkasa menjadi maling cap semut.

Cap Semut? Ya iya cuman Semut yg bisa memasuki lorong2 bahkan celah ter sempit sekalipun, garing ui, biarin deh?

"Kamu habis menangis sayang, masih ada sisa sisa air mata di pipi mu, aku yg paling berdosa disini, maafin aku"Alvino muda membelai lembut pipi sang gadis yg tengah terlelap tidur.

Sepertinya gadis itu kelelahan dg pergulatan batin yg tak usai, sehingga tak menyadari sang kaisar datang menghampirinya.

"Sayang jangan lah bersedih, sebentar lagi kamu akan kembali ke tempat yg seharusnya kamu berada, yaitu di sisiku, betapa menderitanya kamu, di paksa, di kekang, bahkan di tampar keras hanya karna cinta tulus mu"

Setetes luka mengaliri pipi kaisar gagah itu yg kemudian di sekanya dg kasar.

Sesaat bibir tipis nan menawan mendarat di kening gadis itu dalam lelap nya tidur sang Rahara.

"Good night, my Arzanetta"

Maling cap Semut akhirnya kembali kelubang asalnya, menelusuri dan melewati Tikus Tikus desa yg memang kadang berkeliaran di malam buta.