Chereads / amarah bahagia / Chapter 67 - True Love.

Chapter 67 - True Love.

"Ibu dia kesini itu naik angkutan udara, sssssthuuuuuu...Sampai deh"Kencana juga memperagakan satu tangannya yg seolah terbang ke udara.

Tuan kaisar hanya tersenyum kecil memandangi cara gadis itu menjelaskan kepada sang ibu, seperti mendidik anak TK saja.

"Jadi dia kesini naik pesawat? Begitu"sang ibu semakin antuasias.

Kencana mengangguk cepat, ibu Sekar meskipun kaya dia tetap ibu desa, yg masih tabu dg hal hal berbaur kemewahan, meski pun semua yg di pakai nya juga mahal, tapi ini kekayaan kaisar sudah level dewa menurut nya, 10 kali lipat melebihi kekayaan nya sendiri.

"Tepat nya, pesawat pribadi, bukan komersial,.ibu juga gak ngerti kan komersial itu apa? komersial itu pesawat yg biasa kita tumpangi bareng2 dg orang lain gitu loh"mulut Kencana yg mungil itu, meruncing runcing bak Piramida Mesir, anak yg nakal ibunya di remeh kan begitu.

Tuan Alvino senyam senyum aja mendapati sikap ibu dan anak ini.

"Oh ya, kalau gitu kalian menikah saja"ucap wanita itu kemudian dg spontan dan senyum yg lebar.

Sontak Bani dan Kencana terkaget, serasa di sambar petir.

"What..."Keduanya serentak, mulai kompak ni ye, pikir ibu Sekar.

Bani dan Kencana saling tukar pandangan dalam mulut yg lupa mengatup.

"Ibu..."Kencana melototi sang ibu, wanita paruh baya itu terkekeh

"Maaf, ibu becanda kok, emang kamu aja yg bisa ha?"

"Dasar Sarah bodoh, punya mantu pengusaha kaya sejagat raya, eh ini malah milih tuan tanah muda yg jelas2 milik anak saya"omel bu Sekar, serentak tuan kaisar dan gadis mungil tertawa renyah hingga deretan gigi terawat mereka ketara.

"Kucay sebentar lagi nih acaranya, ayo kita kesana?"Bani tersentak memandang Arloji branded, limited edition yg melingkar manja pada tangan nya.

"Tunggu Bani? Kamu jangan gegabah."

"Maksudnya?"Tuan Alvino muda mengernyitkan dahinya.

"Kita bermain secara halus, biarkan pertunangan itu terjadi "ucap Kencana dg tegas, gadis itu melipat kedua tangan nya di dada.

"Apa? Tidak Kucay, aku tidak mungkin membiarkan pertunangan itu terjadi, aku tidak rela, bukankah tujuan aku kesini untuk menggagalkan pertunagan itu, itu juga yg kamu mau kan?"Bani mulai bersungut sungut.

"Jadi kamu ingin menggagalkan pertunangan itu dg cara menculik Fauziah, dan hadir di depan semua warga desa dan berteriak kamu mencintai gadis itu, iya begitukah? Bodoh...Dengar kamu memang pengusaha kelas atas, dunia mungkin mengenal kamu, tapi tidak dg desa ini, kamu bisa di hajar habis habisan oleh dewan desa, tidak ada yg mengenal kamu disini, Fauziah sekalipun tidak akan bisa membela kamu"jelas Kencana dg tegas.

"Jadi aku harus diam begitu?"Tuan kaisar mulai di hasut emosi.

"Tidak..Aku sudah bilang kita bermain secara halus, kalau kamu gegabah begini, itu sama aja kamu bukan pejuang sejati, kamu pecundang, menculik gadis dari mandap nya, pakai lah cara yg lebih cerdas, anggap saja kita licik, tapi demi kebaikan"Kencana menghampiri Bani dan duduk disamping pria tampan tsb.

"Dg membiarkan mereka bertunangan?"Bentak Bani.

"Ya biarkan saja, itu hanya sebuah pertunangan, yg harus kita gagalkan itu pernikahan mereka, kan aku sudah bilang kita harus menemukan bukti itu, dan sebelum bukti itu ketemu kita harus menyadarkan otak tuan tanah muda yg tengah eror itu, kita harus membuat nya mengerti kalau Fauziah hanya mencintai kamu, sekaligus menyadarkan tuan tanah muda kalau sebenarnya wanita yg tepat untuk dia itu aku, jadi impas kan?"Kencana menatap pria tampan itu dg nanar dan pasti, pembicaraan nya cukup masuk akal juga di benak seorang kaisar Korea itu.

"Jangan egois lah, kita saling bantu, kamu dapatin cinta kamu kembali begitupun aku, untuk apa kita berkongkalikong, kalau ujung ujung nya malah membuat salah satu dari kita menderita, berfikir logis lah tuan Alvino"tambah Kencana lagi.

Sejenak tuan kaisar itu merenungi, menyerap dalam2 perkataan Kencana.

"Baiklah, aku mengerti, tapi aku harus tinggal dimana? Penginapan itu bangsat katamu, mana aku gak bawa stok pakaian lagi"upat Bani, mulut si tampan ini mengerucut.

"Kenapa aku bawa kau kesini, kalau bukan untuk tinggal disini sementara waktu, sampai rencana kita berhasil, dan masalah pakaian, tenang tuan, kau berhadapan bukan dg rakyat jelata tapi dg Kencana Durga, pewaris sah keluarga Durga hm"timpal Kencana dg percaya diri yg tinggi, sedikit sombong tapi sangat cute.

*

Siapa bilang seorang Kencana itu lemah, dan menyerah begitu saja lalu pulang sebagai pecundang, tidak Kencana bukan wanita yg pantas diremehkan.

Gadis ini akan terus berjuang demi cinta nya, apalagi saat mengetahui tidak ada sedikitpun perasaan Fauziah terhadap Al Wijaya, semakin kuat tekat gadis itu untuk merebutnya kembali.

Bukan berarti licik ataupun tidak senang melihat kebahagiaan orang yg di cintainya, melainkan karna dia memiliki paham hidup dg orang yg tidak mencintai kita, itu hanya sebuah kesengsaraan.

Dan disini Kencana mengajarkan, sikap kuat dan tangguh seorang gadis, sekaligus mempertahan kan hak nya, bayangkan gadis itu rela menjadi budak nya Miranti demi Al Wijaya seorang, dan tiba2 dia di tendang begitu saja tanpa rasa hormat dan terimakasih sungguh tidak adil bukan.

Cinta sejati itu ikhlas, ikhlas dalam arti tidak harus saling memiliki, tapi dia harus bahagia dg pilihannya dan mendapatkan cinta dari orang yg dipilihnya itu.

Namun cinta sejati itu bijak, membiarkan dia memilih sendiri siapa yg di inginkan nya, bahagia dia adalah bahagia kita.

Cinta sejati itu patut di perjuangkan kembali, jika ternyata dia tidak bahagia dg keputusan miringnya.

Cinta sejati itu batu, batu yg kokoh tak mudah hancur jika di timpuk palu, tapi dia akan terkikis hanya karna tetesan tetesan air setiap waktunya, maka sikap kita yg menentukan cinta itu bisa bertahan atau tidak dalam hati kita selamnya.

Cinta sejati itu kaya, dia tidak perlu harta lagi untuk memperlihat kan kepada dunia betapa besarnya kekuatan yg ia miliki, karna dunia sendiri yg akan mencari nya.

Cinta sejati itu sang maha pemberi cinta, tidak ada cinta yg lebih indah dari itu, karna setiap keinginan dan apapun keluhan kita hanya kepadanya lah tempat kita mengadu dan berkeluh kesah.

*

Flashback off.

Related Books

Popular novel hashtag