"Siapa yang dapet kerjaan ngedata ini kemarin?" Dian mulai membuka suara, sambil menunjukkan beberapa dokumen di tangannya. Semua teman-temannya tampak saling pandang, kemiudian mereka tampak saling sikut. Sebab mereka saam sekali tidak merasa telah mendapatkan tugaas itu.
"Gue," jawab Tanti. yang sedari tadi terdiam, agaknya dia ragu juga untuk mengatakan banyak hal, sebab dia merasa masih merasa canggung atas apa yang telah dia lihat tadi. Namun begitu, Tanti adalah yang paling pandai dalam masalah menutupi isi hatinya yang sebenarnya, dengan santai dia menunjukkan kepada Dian, membuat Dian akhirnya mendekati Tanti, memaksakan seulas senyum biasanya kemudian duduk di samping Tanti.
Melihat wajah Tanti, melihat mata bulat Tanti, nyatanya tidak semudah itu. Nyatanya Dian masih merasa canggung dan malu. Sebuah rasa yang nyaris tidak pernah dia rasakan kepada siapa pun, dan oleh wanita mana pun.
