Yoga dan Meta tampak sedang berjalan, menyusuri sebuah pusat oleh-oleh yang tak jauh dari wahana bermain tersebut. Sebuah hal yang berada di luar nalar sama sekali, karena kesenangannya terganggu oleh dua manusia menyebalkan seperti sosok yang ada di belakang mereka, yang sedari tadi seolah tak memiliki pekerjaan lain selain mengikuti ke mana pun Yoga dan Meta pergi.
Meta tampak mendengus, dia benar-benar tak habis pikir dengan semua apa yang terjadi sekarang. Sebuah hal yang tidak bisa diterima oleh hati nurani Meta sama sekali.
"Ya Tuhan, apakah kita ke hotel dan mesen kamar mereka bakal ngikut juga ke hotel?" tanya Meta dengan mimik wajah kesalnya. Yoga menarik sebelah alisnya, seolah dia memiliki sebuah ide yang sangat cemerlang.
